Larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan V1 ml NH4Cl 0.01 M dan V2 ml NH4OH 0.01 M (Kb=10⁻⁵). Jika terbentuk penyangga basa denagan pH = 9 maka pOH larutan adalah
pOH = 14 - pH = 14 - 9 = 5
Maka rasio volume NH4OH dan NH4Cl adalah:
pOH = pKb - log [NH4OH]/[NH4Cl]
5 = - log 10⁻⁵ - log V2(0.01)/V1(0.01)
5 = 5 - log V2/V1
- log V2/V1 = 0
V2/V1 = 1
V2 = V1
V NH4OH = V NH4Cl
Maka rasio volume basa dan asam konjugasinya adalah NH4OH : NH4Cl = 1 : 1.
Pembahasan
Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai reaksi kimia yang merupakan reaksi asam basa. Sebagai contoh, reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim pepsin yang berfungsi memecah protein dalam lambung hanya dapat bekerja optimal dalam suasana asam, yakni pada sekitar pH 2. Dengan kata lain, jika enzim berada pada kondisi pH yang jauh berbeda dari pH optimal tersebut, maka enzim dapat menjadi tidak aktif bahkan rusak.
Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi, electroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah.
Larutan Penyangga asam
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A−). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA, yang dapat terionisasi menghasilkan ion A−)
mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−
Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX, yang dapat terionisasi menghasilkan ion BH+)
mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Larutan penyangga juga terapat dalam cairan tubuh manusia misalnya sistem penyangga fosfat (H3PO4/H2PO4-) dan sistem penyangga karbonat (H2CO3/HCO3-) adalah sistem penyangga dalam darah dan cairan tubuh. darah memiliki pH normal pada kisaran 7.4. Jika keadaan tubuh terlalu asam maka rasio [H2CO3] : [HCO3-] meningkat diatas 1 sehingga pH darah dibawah normal. Keadaan yang demikian disebut sebagai asidosis. Sedangkan jika keadaan tubuh terlalu basa maka rasio [H2CO3] : [HCO3-] turun dibawah 1 sehingga pH darah diatas normal. Keadaan yang demikian disebut sebagai alkalosis.
Verified answer
Larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan V1 ml NH4Cl 0.01 M dan V2 ml NH4OH 0.01 M (Kb=10⁻⁵). Jika terbentuk penyangga basa denagan pH = 9 maka pOH larutan adalah
pOH = 14 - pH = 14 - 9 = 5
Maka rasio volume NH4OH dan NH4Cl adalah:
pOH = pKb - log [NH4OH]/[NH4Cl]
5 = - log 10⁻⁵ - log V2(0.01)/V1(0.01)
5 = 5 - log V2/V1
- log V2/V1 = 0
V2/V1 = 1
V2 = V1
V NH4OH = V NH4Cl
Maka rasio volume basa dan asam konjugasinya adalah NH4OH : NH4Cl = 1 : 1.
Pembahasan
Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai reaksi kimia yang merupakan reaksi asam basa. Sebagai contoh, reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim pepsin yang berfungsi memecah protein dalam lambung hanya dapat bekerja optimal dalam suasana asam, yakni pada sekitar pH 2. Dengan kata lain, jika enzim berada pada kondisi pH yang jauh berbeda dari pH optimal tersebut, maka enzim dapat menjadi tidak aktif bahkan rusak.
Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi, electroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah.
Larutan Penyangga asam
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A−). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−
Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Larutan penyangga juga terapat dalam cairan tubuh manusia misalnya sistem penyangga fosfat (H3PO4/H2PO4-) dan sistem penyangga karbonat (H2CO3/HCO3-) adalah sistem penyangga dalam darah dan cairan tubuh. darah memiliki pH normal pada kisaran 7.4. Jika keadaan tubuh terlalu asam maka rasio [H2CO3] : [HCO3-] meningkat diatas 1 sehingga pH darah dibawah normal. Keadaan yang demikian disebut sebagai asidosis. Sedangkan jika keadaan tubuh terlalu basa maka rasio [H2CO3] : [HCO3-] turun dibawah 1 sehingga pH darah diatas normal. Keadaan yang demikian disebut sebagai alkalosis.
Pelajari lebih lanjut
Detail tambahan
Kelas : XI SMA
Mapel : Kimia
Materi : Larutan Buffer
Kode : 11.7.8
Kata Kunci : larutan buffer, pH, larutan penyangga asam, larutan penyangga basa