1.Notasi sel volta untuk reaksi antara larutan seng sulfat dan larutan tembaga sulfat adalah:
Zn(s) | ZnSO4(aq) || CuSO4(aq) | Cu(s)
Keterangan:
Zn(s) : Elektroda seng sebagai anoda (di mana terjadi oksidasi)
ZnSO4(aq) : Larutan elektrolit seng sulfat
|| : Menunjukkan perbatasan antara dua larutan elektrolit yang berbeda
CuSO4(aq) : Larutan elektrolit tembaga sulfat
Cu(s) : Elektroda tembaga sebagai katoda (di mana terjadi reduksi)
2. Reaksi adisi propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana. Ini adalah persamaan reaksinya:
CH3CH=CH2 + HBr → CH3CH(Br)CH3
3. Pengujian larutan elektrolit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Pengamatan Lampu
Metode ini juga dikenal sebagai uji cahaya atau uji sinar. Dalam pengujian ini, larutan yang diuji dijepit oleh dua elektroda yang berbeda muatan listrik. Jika larutan tersebut mengandung elektrolit, maka ketika listrik diterapkan, elektron akan mengalir melalui elektrolit dan akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan cahaya. Hasilnya adalah cahaya yang terlihat dari elektroda positif ke elektroda negatif. Jika larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat, maka cahaya yang dihasilkan akan sangat terang dan kuat.
Pengamatan pada Elektroda
Metode ini juga dikenal sebagai uji konduktivitas. Dalam pengujian ini, larutan yang diuji ditempatkan di antara dua elektroda konduktor yang terhubung ke sumber listrik. Ketika arus listrik mengalir melalui larutan tersebut, konduktivitas larutan akan diukur. Jika larutan tersebut mengandung elektrolit, maka konduktivitasnya akan tinggi, karena ion-ion di dalam larutan akan dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah. Jika larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat, maka konduktivitasnya akan sangat tinggi.
Kesimpulannya adalah jika hasil pengamatan menunjukkan bahwa larutan memiliki konduktivitas yang tinggi atau cahaya yang terlihat sangat kuat dan jelas, maka larutan tersebut dapat dikategorikan sebagai larutan elektrolit kuat. Sedangkan jika hasil pengujian menunjukkan bahwa larutan memiliki konduktivitas yang rendah atau cahaya yang sangat lemah atau bahkan tidak ada, maka larutan tersebut dapat dikategorikan sebagai larutan nonelektrolit.
2 votes Thanks 3
aldohasibuannn
makasih banyak kak semoga setelah menjawab soal saya inj kaka mendapatkan rezeki yang berlimpah
Jawaban:
1. Notasi sel volta untuk reaksi antara larutan seng sulfat dan larutan tembaga sulfat adalah:
Zn(s) | ZnSO4(aq) || CuSO4(aq) | Cu(s)
Keterangan:
Zn(s) : Elektroda seng sebagai anoda (di mana terjadi oksidasi)
ZnSO4(aq) : Larutan elektrolit seng sulfat
|| : Menunjukkan perbatasan antara dua larutan elektrolit yang berbeda
CuSO4(aq) : Larutan elektrolit tembaga sulfat
Cu(s) : Elektroda tembaga sebagai katoda (di mana terjadi reduksi)
2. Reaksi adisi propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana. Ini adalah persamaan reaksinya:
CH3CH=CH2 + HBr → CH3CH(Br)CH3
3. Pengujian larutan elektrolit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Metode ini juga dikenal sebagai uji cahaya atau uji sinar. Dalam pengujian ini, larutan yang diuji dijepit oleh dua elektroda yang berbeda muatan listrik. Jika larutan tersebut mengandung elektrolit, maka ketika listrik diterapkan, elektron akan mengalir melalui elektrolit dan akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan cahaya. Hasilnya adalah cahaya yang terlihat dari elektroda positif ke elektroda negatif. Jika larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat, maka cahaya yang dihasilkan akan sangat terang dan kuat.
Metode ini juga dikenal sebagai uji konduktivitas. Dalam pengujian ini, larutan yang diuji ditempatkan di antara dua elektroda konduktor yang terhubung ke sumber listrik. Ketika arus listrik mengalir melalui larutan tersebut, konduktivitas larutan akan diukur. Jika larutan tersebut mengandung elektrolit, maka konduktivitasnya akan tinggi, karena ion-ion di dalam larutan akan dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah. Jika larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat, maka konduktivitasnya akan sangat tinggi.
Kesimpulannya adalah jika hasil pengamatan menunjukkan bahwa larutan memiliki konduktivitas yang tinggi atau cahaya yang terlihat sangat kuat dan jelas, maka larutan tersebut dapat dikategorikan sebagai larutan elektrolit kuat. Sedangkan jika hasil pengujian menunjukkan bahwa larutan memiliki konduktivitas yang rendah atau cahaya yang sangat lemah atau bahkan tidak ada, maka larutan tersebut dapat dikategorikan sebagai larutan nonelektrolit.