6.) a.) tentukan bagian kain yang ingin diberi zat pewarna. Setelah itu, buatlah motif di atas kain polos sesuai keinginan.
b.) Langkah berikutnya, bungkus kelereng, batu-batuan, dan uang logam menggunakan kain yang telah disiapkan. Lalu, tutup bagian kain yang tidak ingin diberi zat pewarna dengan plastik.
c.) Selanjutnya, ikat kain dengan karet atau tali rafia dan lakukan proses pencelupan.
d.) Jika sudah, panaskan dua liter air sampai mendidih untuk melarutkan satu bungkus pewarna wantek dan tambahkan dua sendok makan garam atau cuka ke dalamnya.
e.) Masukkan kain polos yang sudah diikat ke dalam larutan pewarna sampai terendam sempurna. Diamkan sekitar 2 menit hingga zat pewarna meresap.
f.) tiriskan kain pada permukaan yang rata dan jemur kain di tempat yang bersih. Setelah itu, buka ikatan pada kain untuk melihat efek warna yang dihasilkan, lalu cuci kain tersebut dan bilas.
g.) Setelah kain jumputan kering, setrika kain tersebut dengan suhu sedang.
Jawaban:
III.
6.) a.) tentukan bagian kain yang ingin diberi zat pewarna. Setelah itu, buatlah motif di atas kain polos sesuai keinginan.
b.) Langkah berikutnya, bungkus kelereng, batu-batuan, dan uang logam menggunakan kain yang telah disiapkan. Lalu, tutup bagian kain yang tidak ingin diberi zat pewarna dengan plastik.
c.) Selanjutnya, ikat kain dengan karet atau tali rafia dan lakukan proses pencelupan.
d.) Jika sudah, panaskan dua liter air sampai mendidih untuk melarutkan satu bungkus pewarna wantek dan tambahkan dua sendok makan garam atau cuka ke dalamnya.
e.) Masukkan kain polos yang sudah diikat ke dalam larutan pewarna sampai terendam sempurna. Diamkan sekitar 2 menit hingga zat pewarna meresap.
f.) tiriskan kain pada permukaan yang rata dan jemur kain di tempat yang bersih. Setelah itu, buka ikatan pada kain untuk melihat efek warna yang dihasilkan, lalu cuci kain tersebut dan bilas.
g.) Setelah kain jumputan kering, setrika kain tersebut dengan suhu sedang.
h.) Batik Jumputan Siap Digunakan
Maaf cuma bisa jawab nomer 6