Rahmi2411
Tokoh-tokoh Muktazilah yang terkenal adalah 1}Wasil bin Atha', lahir di Madinah, 2}Abu Huzail al-Allaf (751-849 M),. 3}an-Nazzam, 4}:,Abu ‘Ali Muhammad bin ‘Abdul Wahab/al-Jubba’i (849-915 M).
SEJARAH
Terhadap golongan Mu’tazilah ini, para ulama berbeda pendapat mengenai waktu timbulnya. Sebagian berpendapat, golongan ini timbul sebagai satu kelompok di kalangan pengikut Ali. Mereka mengasingkan diri dari masalah politik dan beralih ke masalah aqidah ketika Hasan Ibn Ali turun dari jabatan khalifah yang digantikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan. Menurut Abu al-Hasan al-Thara’ifi dalam Ahl al-Ahwa wa al-Bida’, mereka menanamkan diri dengan Mu’tazilah ketika Hasan Ibn Ali membai’at Muawiyah dan menyerahkan jabatan khalifah kepadanya. Mereka mengasingkan diri dari Hasan Ibn Ali, Muawiyah, dan semua orang menetap di rumah-rumah dan mesjid-mesjid serta berkata, “Kami bergelut dengan ilmu dan ibadah” .Kebanyakan ulama berpendapat, golongan ini timbul sebagai akibat Wasil Ibn ‘Atha mengasingkan diri (i’tazala) dari forum ilmiah Hasan al-Basri. Waktu itu muncul seorang dan bertanya tentang orang yang berdosa besar. Khawarij memandang mereka itu kafir sedangkan Murji’ah memandang mereka mu’min. Ketika Hasan al-Basri masih berfikir, Wasil berkata “Saya berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukan mu’min dan bukan pula kafir, tetapi mengambil posisi diantara keduanya”. Wasil kemudian meninggalkan forum Hasan al-Basri dan membentuk forum sendiri di mesjid yang sama dan menjadi cikal bakal Mu’tazilah. Setelah Wasil memisahkan diri, Hasan al-Basri berkata, i’tazala’anna Wasil (Wasil menjauhkan diri dari kita).[5]Menurut para penulis kitab-kitab Mu’tazilah, awal munculnya faham itu jauh lebih dahulu dari kisah Wasil keluar dari forum Hasan al-Basri tersebut. Di antara penganut madzhab itu banyak yang berasal dari keluarga nabi (Ahlu al-Bait). Hasan al-Basri termasuk penganut madzhab ini pernah menyatakan pandangan tentang perbuatan manusia sebagaimana pandangan faham Qa-dariah, pandangan itu merupakan pandangan mereka juga. Hasan juga mengemukakan pendapat tentang pelaku dosa besar yang mirip dan tidak bertentangan dengan pendapat mereka. Ia berpendapat bahwa pelaku dosa besar adalah munafik, kesamaannya ialah bahwa orang munafik juga kekal dalam neraka dan tidak termasuk ke dalam kelompok orang beriman. Banyak Ahlu al-Bait yang berpola fikir sama dengan Hasan al-Basri seperti Zaid Ibn Ali teman dekat Wasil. Wasil sendiri merupakan salah seorang penyiar faham ini yang menonjol sehingga kebanyakan ulama memandang beliau sebagai tokoh utamanya.
1}Wasil bin Atha', lahir di Madinah,
2}Abu Huzail al-Allaf (751-849 M),.
3}an-Nazzam,
4}:,Abu ‘Ali Muhammad bin ‘Abdul Wahab/al-Jubba’i (849-915 M).
SEJARAH
Terhadap golongan Mu’tazilah ini, para ulama berbeda pendapat mengenai waktu timbulnya. Sebagian berpendapat, golongan ini timbul sebagai satu kelompok di kalangan pengikut Ali. Mereka mengasingkan diri dari masalah politik dan beralih ke masalah aqidah ketika Hasan Ibn Ali turun dari jabatan khalifah yang digantikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan. Menurut Abu al-Hasan al-Thara’ifi dalam Ahl al-Ahwa wa al-Bida’, mereka menanamkan diri dengan Mu’tazilah ketika Hasan Ibn Ali membai’at Muawiyah dan menyerahkan jabatan khalifah kepadanya. Mereka mengasingkan diri dari Hasan Ibn Ali, Muawiyah, dan semua orang menetap di rumah-rumah dan mesjid-mesjid serta berkata, “Kami bergelut dengan ilmu dan ibadah”
.Kebanyakan ulama berpendapat, golongan ini timbul sebagai akibat Wasil Ibn ‘Atha mengasingkan diri (i’tazala) dari forum ilmiah Hasan al-Basri. Waktu itu muncul seorang dan bertanya tentang orang yang berdosa besar. Khawarij memandang mereka itu kafir sedangkan Murji’ah memandang mereka mu’min. Ketika Hasan al-Basri masih berfikir, Wasil berkata “Saya berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukan mu’min dan bukan pula kafir, tetapi mengambil posisi diantara keduanya”. Wasil kemudian meninggalkan forum Hasan al-Basri dan membentuk forum sendiri di mesjid yang sama dan menjadi cikal bakal Mu’tazilah. Setelah Wasil memisahkan diri, Hasan al-Basri berkata, i’tazala’anna Wasil (Wasil menjauhkan diri dari kita).[5]Menurut para penulis kitab-kitab Mu’tazilah, awal munculnya faham itu jauh lebih dahulu dari kisah Wasil keluar dari forum Hasan al-Basri tersebut. Di antara penganut madzhab itu banyak yang berasal dari keluarga nabi (Ahlu al-Bait). Hasan al-Basri termasuk penganut madzhab ini pernah menyatakan pandangan tentang perbuatan manusia sebagaimana pandangan faham Qa-dariah, pandangan itu merupakan pandangan mereka juga. Hasan juga mengemukakan pendapat tentang pelaku dosa besar yang mirip dan tidak bertentangan dengan pendapat mereka. Ia berpendapat bahwa pelaku dosa besar adalah munafik, kesamaannya ialah bahwa orang munafik juga kekal dalam neraka dan tidak termasuk ke dalam kelompok orang beriman. Banyak Ahlu al-Bait yang berpola fikir sama dengan Hasan al-Basri seperti Zaid Ibn Ali teman dekat Wasil. Wasil sendiri merupakan salah seorang penyiar faham ini yang menonjol sehingga kebanyakan ulama memandang beliau sebagai tokoh utamanya.