Tlg Dibantu Ya Kakak-Kakak Yg Baik Hati... ,Hari Selasa Mau Dikumpulkan Tugas Nya. Tugas Nya Yaitu S.... Question from @Zikry67spt

April 2020 1 127 Report

Tlg Dibantu Ya Kakak-Kakak Yg Baik Hati... ,Hari Selasa Mau Dikumpulkan Tugas Nya. Tugas Nya Yaitu Sbg Berikut :

1. Kerjakan Lah Dgn Menggunakan Kertas Folio.

2. Judul Nya: "Kehadiran Guru Memberikan Pencerahan Dalam Kehidupan Ku" (Nb: Karangan Minimal Dua Halaman Kertas Folio).

Tugas Yang Saya Sebutkan Tlg Dikerjakan Dgn Jelas Dan Lengkap Ya... (Klu Bisa Sertakan Foto Jwbn). Utk Jawaban Yg Lengkap Saya Akan Memberikan Jwbn Terbaik. Ndk Bohong. Terima Kasih Yg Udh Mnjawab...

Big Points Lho Kak !!! ^_^

josuasonakmalel

Verified answer

Karangan bebas atau prosa merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat kita temukan dalam dunia sastra Indonesia. Karangan bebas sedikit berbeda dengan kebanyakan karya sastra lain. Hal ini karena aturan yang melekat pada karya sastra ini cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan karya sastra lain. Itulah alasannya di balik banyak pihak yang memilih untuk menggunakan karangan bebas dalam mengekspresikan pemikiran mereka.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membuat satu contoh karangan yang berjudul "Kehadiran Guru Memberikan Pencerahan dalam Kehidupanku". Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Sebagai informasi, karena keterbatasan jumlah kata yang didukung sistem Brainly, kakak akan menulis karangan dengan jumlah kata ≤ 500 kata. Sisanya, silahkan kamu lanjut sendiri. Kakak mohon maaf atas keterbatasan ini.

Kehadiran Guru Memberikan Pencerahan dalam Kehidupanku

Namaku Zikry. Aku adalah seorang siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama di kotaku. Bagiku belajar di sekolah adalah salah satu pengalaman terbaik dalam hidupku. Bagiku pengalaman ini paling baik karena aku tidak hanya mendapat kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan diri. Di sekolah, aku bahkan bisa bertemu dengan teman-teman baru, teman-teman yang dengan setia dan baik menemaniku dalam perjuangan kami bersama-sama untuk meraih cita-cita. Namun selain itu, aku tak bisa melupakan peran tokoh yang paling penting dalam perjuanganku ini: para guruku.

Ada banyak guru yang pernah dan sedang mengajariku dan teman-teman di sekolah. Namun, ada satu guru yang paling kusenangi. Beliau adalah Bu Rini. Beliau merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolahku. Dahulu aku beranggapan bahwa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu kegiatan yang paling membosankan di sepanjang hidup ini dan pelajaran Bahasa Indonesia seharusnya tidak pernah ada. Untuk apa seseorang belajar banyak teori yang tidak jelas dan ujung-ujungnya hanya diminta membuat karangan atau membuat puisi? Untuk apa aku belajar Bahasa Indonesia?

Namun, setelah menginjak tahun kedua di sekolahku ini, Bu Rini berhasil membuat pandanganku berubah total tentang belajar Bahasa Indonesia. Beliau mampu membuatku melihat keindahan terpendam di balik pelajaran Bahasa Indonesia. Beliau mampu membuatku melihat bahwa Bahasa Indonesia bukan semata pelajaran, tapi cara untuk melihat setiap keindahan dalam hidup dan menyatakannya kembali. Beliau membantuku untuk berkomunikasi. Memang perjalanan ini tidak mudah, tapi aku sangat berterimakasih. Berkat bantuan beliau, aku perlahan-lahan mulai mencintai Bahasa Indonesia. Memang aku tidaklah semahir para sastrawan ulung seperti Chairil Anwar ataupun Emha Ainun Najib, tapi setidaknya aku mulai bisa melihat alasan di balik banyak orang menemukan cinta mereka dalam sastra Nusantara.

Beliau jugalah sosok guru yang membuatku akhirnya paham bahwa belajar tak serta merta harus menjadi kegiatan yang kaku dan begitu formal. Beliau dengan cekatan mengubah setiap kegiatan belajar mengajar menjadi kegiatan yang menyenangkan. Selalu ada canda dan tawa ketika kami belajar dengan beliau. Beberapa guru kudengar tidak selalu setuju dengan metode ini karena dianggap boros waktu. Tapi, ada satu hal penting yang semua orang harus tahu. Karena metode inilah, aku dan teman-temanku mencintai Bahasa Indonesia.