Terjemahin ke bahasa sunda: "patuhilah rambu-rambu lalu lintas" yang baik jawab ya pliss..
ilukman
Dalam bahasa Sunda, tulisan yang berisi kalimat perintah, kalimat larangan atau kalimat ajakan disebut dengan istilah wawaran. Wawaran biasa ditempatkan di tempat umum yang ada hubungannya dengan isi wawaran tersebut. Kalimat seperti "patuhilah rambu-rambu lalu lintas" dapat dikategorikan sebagai wawaran yang berisi kalimat ajakan.
Dalam bahasa Sunda, dikenal adanya tingkatan penggunaan bahasa. Mulai dari tingkatan bahasa yang sangat halus sampai dengan tingkatan bahasa yang sangat kasar. Dalam bahasa Sunda, pernah tercatat ada sampai delapan tingkatan penggunaan bahasa. Dalam bahasa Sunda yang halus terdapat enam tingkatan dan dalam bahasa Sunda yang kasar, biasa atau loma terdapat dua tingkatan bahasa.
Tetapi saat ini secara resmi telah ditetapkan bahwa dalam bahasa Sunda hanya ada dua tingkatan penggunaan bahasa saja. Kedua tingkatan bahasa Sunda tersebut disebut dengan istilah Ragam Basa Hormat/Lemes dan Ragam Basa Loma. Jika sebelumnya tingkatan penggunaan bahasa dalam bahasa Sunda tersebut dikenal dengan istilah undak-usuk-basa Sunda, saat ini istilah tersebut telah diganti menjadi Tata Krama Basa Sunda.
Ragam Basa Hormat/Lemes digunakan untuk percakapan dengan orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Sedangkan Ragam Basa Loma digunakan untuk percakapan dengan teman yang sudah akrab atau dikenal baik. Selain digunakan untuk percakapan dengan teman yang sudah akrab, Ragam Basa Loma juga sering digunakan dalam tulisan resmi seperti dalam wawaran.
Dengan demikian, kalimat "patuhilah rambu-rambu lalu lintas", jika diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda, maka ragam basa yang digunakan adalah Ragam Basa Loma. Terjemahan kalimat "patuhilah rambu-rambu lalu lintas" ke dalam bahasa Sunda menjadi "Sing patuh kana tanda-tanda lalar-liwat".
Dalam bahasa Sunda, dikenal adanya tingkatan penggunaan bahasa. Mulai dari tingkatan bahasa yang sangat halus sampai dengan tingkatan bahasa yang sangat kasar. Dalam bahasa Sunda, pernah tercatat ada sampai delapan tingkatan penggunaan bahasa. Dalam bahasa Sunda yang halus terdapat enam tingkatan dan dalam bahasa Sunda yang kasar, biasa atau loma terdapat dua tingkatan bahasa.
Tetapi saat ini secara resmi telah ditetapkan bahwa dalam bahasa Sunda hanya ada dua tingkatan penggunaan bahasa saja. Kedua tingkatan bahasa Sunda tersebut disebut dengan istilah Ragam Basa Hormat/Lemes dan Ragam Basa Loma. Jika sebelumnya tingkatan penggunaan bahasa dalam bahasa Sunda tersebut dikenal dengan istilah undak-usuk-basa Sunda, saat ini istilah tersebut telah diganti menjadi Tata Krama Basa Sunda.
Ragam Basa Hormat/Lemes digunakan untuk percakapan dengan orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Sedangkan Ragam Basa Loma digunakan untuk percakapan dengan teman yang sudah akrab atau dikenal baik. Selain digunakan untuk percakapan dengan teman yang sudah akrab, Ragam Basa Loma juga sering digunakan dalam tulisan resmi seperti dalam wawaran.
Dengan demikian, kalimat "patuhilah rambu-rambu lalu lintas", jika diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda, maka ragam basa yang digunakan adalah Ragam Basa Loma. Terjemahan kalimat "patuhilah rambu-rambu lalu lintas" ke dalam bahasa Sunda menjadi "Sing patuh kana tanda-tanda lalar-liwat".