Tentukan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Dari Cerita Rakyat "Timun Mas"??
Berikut Adalah ceritanya:
diawali oleh kisah seorang nenek tua yang tinggal menyendiri di sebuah rumah tua di pinggiran hutan di dekat sebuah dusun yang sunyi. Awalnya kehidupan dusun itu sangat damai, sampai akhirnya datang seorang raksasa yang tinggal dan menetap di hutan tersebut.
Si nenek tidak merasakan takut seperti layaknya para penghuni dusun, karena
banyak sekali hewan yang dimangsa oleh si raksasa. Sampai akhirnya si raksasa
merasa terganggu akibat rasa lapar yang amat sangat untuk memangsa manusia,
karena sudah tidak ada lagi hewan yang bisa ia makan.
Sampailah si raksasa tadi ke rumah si nenek tersebut, nenek tua itu bertanya
kepada si raksasa, " apa gerangan yang membawa engkau kemari, hai raksasa?",
tanya si nenek. "Aku ingin memakan seorang perempuan saat ini, apakah kau
memilikinya?" tanya si raksasa kepada si nenek.
Nenek berkata kepada si raksasa, "dari dulu aku ingin punya anak perempuan, tapi
aku tidak bisa, tapi bukan untuk aku makan, tapi ingin aku pelihara dan aku
besarkan" jawab si nenek kepada raksasa. " Hmm..baiklah tunggu aku sebentar", si
raksasa kembali masuk kedalam hutan dan kembali dengan menggenggam biji-
bijian dan memberikan kepada si nenek.
"Untuk apa biji mentimun ini?" tanya si nenek kepada raksasa. "Kau tanamlah di
pekarangan mu, sampai nanti berbuah sebesar ukuran manusia, aku akan datang
kembali". Raksasa langsung masuk kembali ke dalam hutan meninggalkan si nenek
yang masih kebingungan dengan perkataan raksasa.
Akhirnya biji mentimun tadi di tanam juga oleh nenek yang memang ingin sekali
memiliki anak perempuan dari dulu untuk ia asuh dan besarkan, sampai akhirnya
biji mentimun itu tumbuh dan berbuah, akhirnya biji mentimun itu tumbuh sebesar
manusia, nenek tua itu sangat senang dan terharu, ternyata apa yang ia harapkan
selama ini bisa menjadi kenyataan.
Malam itu bulan purnama penuh, si nenek sangat letih seharian mencari kayu
bakar untuk ia jual dan sisanya ia simpan untuk membakar bahan makanan
untuknya. Pagi harinya ia terkejut ketika ia bangun sudah ada sarapan pagi dan
secangkir teh hangat ada di meja sebelah tempat tidurnya.
"Hei, siapa yang membuatkan aku sarapan?, tanya si nenek dalam hati keheranan.
"Aku nek.."..tiba-tiba ada suara di luar pintu kamar si nenek. Si nenek terkejut
ketika ada sesosok perempuan cantik yang menghampirinya. "Siapakah tuan puteri
gerangan?", si nenek terpukau oleh kecantikan anak perempuan tadi. "Aku adalah
timun emas, biji mentimun yang engkau tanam di pekaranganmu". Si nenek merasa
bahagia dan tiba-tiba ia merasa sedih.
"Kenapa engkau bersedih?, bukankah kau menginginkan aku dari dulu?". Ternyata
si nenek ingat pesan si raksasa yang akan membawa anak perempuan yang
berasal dari biji mentimun yang ia tanam.
Si nenek merasa galau luar biasa, di satu sisi ia ingin membesarkan seorang anak
perempuan, disatu sisi ia harus merelakan timun emas pergi agar ia tidak dimakan
oleh raksasa jahat.
" Timun emas yang cantik, pergilah nak engkau dari sini, aku lebih bahagia kau
pergi, ketimbang engkau menjadi mangsa raksasa". Akhirnya si nenek memberikan
bekal kepada timun emas berupa biji timun, jarum, garam dan terasi. Taburkanlah
jika kau merasa dalam bahaya.
Tak lama setelah berkata demikian, muncullah raksasa yang menagih janji kepada
si nenek, dan nenek itu langsung menyuruh timun emas lari sekencang-kencangnya
untuk menyelamatkan diri dari raksasa jahat yang kelaparan itu.
Raksasa itu melihat timun emas lari kedalam hutan , dan ia pun mengejarnya.
Timun emas langsung menebar biji mentimun di dalam hutan, seketika hutan itu
berubah menjadi tanaman mentimun yang sangat besar dan melilit kaki raksasa
yang mengejar timun emas.
Namun raksasa masih tangguh dengan lilitan timun. Lalu timun mas menebarkan
jarum, dan seketika tumbuh tanaman bambu yang sangat tajam dan melukai kaki
raksasa tersebut. Dan akhirnya juga raksasa lepas dari pohon bambu yang lebat tadi.
Tibalah timun mas di dekat sungai besar, dan ia pun menebarkan garam di sungai tersebut, seketika pula sungai berubah menjadi lautan yang dalam, namun bukanlah
rintangan yang berarti bagi si raksasa.
Sampai akhirnya timun emas menebarkan terasi pada sebuah danau, si raksasa terjerembab dalam danau yang berubah menjadi lumpur hidup dan menghisap si raksasa masuk kedalamnya hingga tenggelam. Timun emas sangat lega, ia pun kembali ke rumah nenek tua tadi. dan ia pun sangat berterima kasih kepada si nenek, dan mereka pun hidup bahagia selamanya.
Kelas : 1 SMA/X SMA
Pembahasan :
Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Dari Cerita Rakyat "Timun Mas" :
*Unsur intrinsik :
Judul : Timun Mas
Tema : Kejahatan dan keangkuhan mampu dikalahkan oleh keberanian dan kesabaran.
Latar :
- Latar waktu : Zaman dahulu kala
- Latar tempat : Di hutan dan di rumah Sang Nenek
- Latar suasana : Menyedihkan dan menakutkan
Tokoh : Timun Mas, Raksasa, Nenek
Watak :
Timun Mas : Berani dan penurut
Raksasa : Rakus dan jahat
Nenek : Penyabar, berani untuk membela apa yang dipunyainya
Alur : Maju
Sudut pandang : Orang ketiga
Amanat :
- Kita harus berani menghadapi tantangan
- Kerakusan akan berakibat kepada malapetaka
- Kesabaran akan membuahkan hasil
- Pertahankanlah apa yang dianggap benar
Gaya Bahasa (Majas) :
Hiperbola : Raksasa merasakan lapar yang amat sangat
Personifikasi : Batang timun melilit raksasa
Unsur Ekstrinsik :
Budaya serta nilai-bilai yang dianut :Budaya Jawa
Tingkat pendidikan : Tidak terlalu tinggi, karena mengandung bahasa-bahasa yang mudah dimengerti
Kondisi sosial di masyarakat : Individual
Agama dan keyakinan : Percaya kepada hal-hal ghaib
dll.
Biasanya unsur ekstrinsik berkaitan dengan pengarang dan tergantung subjektivitas penulis.