Tentukan unsur ektrinsik adat,budaya dan sosial yang terdapat pada cerpen juru masak?
triswitaputri
Unsur Ekstrinsik yang terdapat dalam cerita tersebut adalah (1) unsur religi, Adapun agama yang dianut pada kumpulan cerpen ini diceritakan beragama Islam yang taat, sampai-sampai mereka tinggal dan tidur di surau. Seperti yang tergambar dalam kutipan berikut. "Bagi kami, Surau bukan saja tempat solat, wiridan, majlis ta’lim dan belajar mengaji, tapi juga tempat tinggal kami anak laki-laki.(Muhammad, hal. 14) (2) Budaya Adat Istiadat, bagi masyarakat bila ada anak laki-lakinya yang masih tinggal dalam rumah maka akan tidak disukai oleh tetangga dan warga sekitar sebab masih berlindung dibawah ketiak emaknya. Seperti yang tergambar dari kutipan berikut. Tengoklah! Rumah-rumah yang tampak berdiri kokoh itu memang luas. Tapi, didalamnya tiada bakal ditemukan kamar bagi anak laki-laki. Bila masih......(Muhammad, hal. 14) (3) budaya kehidupan kekeluargaan, dan Cara atau gaya hidup kekeluargaan, tolong menolong, dan kebersamaan merupakan karakter yang tercermin dalam masyarakat Minangkabau. Seperti yang dilakuan Tanur, Makaji dan masyarakat lainnya dalam beberapa tokoh yang ada dalam cerita kumpulan Cerpen Juru Masak ini. Seperti Makaji sosok orang tua yang jiwa solidaritasnya tinggi ini tak pernah pandang siapa yang ia bantu. Seperti dalam kutipan berikut ini. “Makaji tak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa saja yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya. Makaji tak pilih kasih”.(Muhammad, hal. 63) (4) budaya persamaan geder, karena suku Minang menganut budaya Matrilinealisme.
Sumatera Barat sangat kaya akan budaya dan adat tradisi yang beraneka ragam dan kepercayaan masyarakat setempat, seperti budaya Minangkabau, masyarakatnya menganut matrilineal garis keturunan yang dipakai adalah garis keturunan dari Ibu. Bagi masyarakat Minang ada perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Bagi mereka memiliki anak perempuan lebih dibanggakan dan diagungkan karena membawa keberuntungan pada keluarga dari pada anak laki-laki, karena pada dasarnya suku Minang menganut budaya matrilineal yang terdapat di Indonesia. Seperti yang tergambar dalam kutipan berikut ini. Rumah hanya untuk anak-anak perempuan. Beruntung sekali menjadi perempuan di kampung kami.(Muhammad, hal.20)
Ada banyak kutipan lagi yang dapat diambil sebagai contoh unsur ekstrinsik dalam karya tersebut.
(1) unsur religi,
Adapun agama yang dianut pada kumpulan cerpen ini diceritakan beragama Islam yang taat, sampai-sampai mereka tinggal dan tidur di surau. Seperti yang tergambar dalam kutipan berikut.
"Bagi kami, Surau bukan saja tempat solat, wiridan, majlis ta’lim dan belajar mengaji, tapi juga tempat tinggal kami anak laki-laki.(Muhammad, hal. 14)
(2) Budaya Adat Istiadat,
bagi masyarakat bila ada anak laki-lakinya yang masih tinggal dalam rumah maka akan tidak disukai oleh tetangga dan warga sekitar sebab masih berlindung dibawah ketiak emaknya. Seperti yang tergambar dari kutipan berikut.
Tengoklah! Rumah-rumah yang tampak berdiri kokoh itu memang luas. Tapi, didalamnya tiada bakal ditemukan kamar bagi anak laki-laki. Bila masih......(Muhammad, hal. 14)
(3) budaya kehidupan kekeluargaan, dan
Cara atau gaya hidup kekeluargaan, tolong menolong, dan kebersamaan merupakan karakter yang tercermin dalam masyarakat Minangkabau. Seperti yang dilakuan Tanur, Makaji dan masyarakat lainnya dalam beberapa tokoh yang ada dalam cerita kumpulan Cerpen Juru Masak ini. Seperti Makaji sosok orang tua yang jiwa solidaritasnya tinggi ini tak pernah pandang siapa yang ia bantu. Seperti dalam kutipan berikut ini.
“Makaji tak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa saja yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya. Makaji tak pilih kasih”.(Muhammad, hal. 63)
(4) budaya persamaan geder, karena suku Minang menganut budaya Matrilinealisme.
Sumatera Barat sangat kaya akan budaya dan adat tradisi yang beraneka ragam dan kepercayaan masyarakat setempat, seperti budaya Minangkabau, masyarakatnya menganut matrilineal garis keturunan yang dipakai adalah garis keturunan dari Ibu. Bagi masyarakat Minang ada perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Bagi mereka memiliki anak perempuan lebih dibanggakan dan diagungkan karena membawa keberuntungan pada keluarga dari pada anak laki-laki, karena pada dasarnya suku Minang menganut budaya matrilineal yang terdapat di Indonesia. Seperti yang tergambar dalam kutipan berikut ini.
Rumah hanya untuk anak-anak perempuan. Beruntung sekali menjadi perempuan di kampung kami.(Muhammad, hal.20)
Ada banyak kutipan lagi yang dapat diambil sebagai contoh unsur ekstrinsik dalam karya tersebut.
Semoga membantu ^_^