arilputra24
MASJID Raya Al A'zhom adalah masjid kebanggan warga Kota Tangerang dengan desainnya yang unik dengan lima kubah besar yang menjadi ciri khasnya. Kemegahan dan keunikannya menjadikan masjid ini menjadi salah satu landmark Kota Tangerang.
Dibangun di atas lahan seluas 2,25 hektare dengan luas bangunan 5.775 meter persegi serta lahan parkir 14.000 meter persegi menjadikan masjid dengan gaya arsitektur timur tengah ini adalah masjid terbesar yang ada di Kota Tangerang. Adapun masjid dengan warna dominan biru langit ini mampu menampung jamaah sebanyak 15.000 orang.
Pada monumen peresmian yang berdiri di halaman depan masjid tertera bahwa peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 7 Juli 1997 oleh Walikota Tangerang saat itu yaitu H Djakaria Machmud dengan Ketua Panitia Pembangunannya HMA Thahiruddin.
Pembangunan pun selesai pada 28 Pebruari 2003 dan diresmikan oleh Menteri Agama RI saat itu yaitu Said Agil Husin Al Munawar. Sementara seremonial peresmiannya juga dilakukan pada 23 April 2003 oleh Walikota Tangerang saat itu H Moch Thamrin.
Dituturkan Asrofi H Yusuf, Petugas Bagian Administrasi dan Perijinan Masjid Raya Al A'zhom, bahwa masjid berkubah besar ini memiliki keunikan karena tidak ada tiang penyangga, struktur kubah induk di tengah ditopang oleh 4 kubah anak berbentuk setengah lingkaran di bawahnya sehingga cukup kuat menyangga kubah induk.
"Kubah masjid tanpa penyangga dengan diameter 63 meter ini merupakan yang terbesar di dunia," kata Yusuf. Selain itu 5 kubah tersebut adalah melambangkan 5 rukun islam dan juga sholat 5 waktu.
Sementara di sisi dalam 4 kubah anak tertulis kaligrafi indah ayat-ayat Al Quran di antaranya pada sisi kubah barat bertuliskan Surat An Nur ayat 35, Al Baqarah ayat 255, dan Al Baqarah ayat 284-285. Kubah selatan bertuliskan Surat At Taubah ayat 105, An Nahl ayat 97, Ali Imron ayat 112, An Nisa ayat 32, dan Al An'am ayat 132-133.
Kemudian untuk kubah timur bertuliskan Surat Al Bayinah ayat 5, dan Ar Rum ayat 30-33. Serta kubah utara bertuliskan Surat Al Anbiya ayat 107, Al Fath ayat 29 dan Lukman ayat 17-18. Ayat-ayat tersebut disusun secara 3 baris sementara baris keempat di masing-masing kubah diisi dengan Asmaul Husna.
Ditambahkan Yusuf, bangunan masjid ini juga dilengkapi dengan 4 buah tower setinggi 55 meter di empat sudut bangunan yang memiliki makna 4 ajaran islam yaitu akidah, akhlak, syariah dan ibadah. Sementara untuk menimbulkan ciri khas Kota Tangerang yang juga dikenal dengan Kota Benteng dibuat pula kantilever di atas genteng berbentuk benteng dengan banyak lubang di tengah sebagai tempat meriam dalam sebuah benteng.
Adapun arsitek dari bangunan indah ini adalah Ir H Slamet Wirasonjaya, salah seorang Guru Besar Jurusan Arsitektur ITB. "Sedikitnya biaya Rp 28 miliar untuk pembangunan masjid ini yang berasal dari Pemkot Tangerang dan sumbangan dari masyarakat," ungkap Yusuf.
Kemegahan dan keunikan masjid ini akhirnya menjadi daya tarik bagi para pengunjung dari berbagai daerah bahkan sering juga menjadi tempat shooting berbagai acara religi di televisi. "Bagi mereka kebanyakan tertarik karena keunikan kubahnya," tambah Yusuf.
Selain itu bagi warga Kota Tangerang juga masjid ini dijadikan sarana pusat kegiatan keislaman sebut saja pengajian dari sejumlah majelis taklim, Kultum sehabis shalat fardu, pengkajian Al Quran, Festival Al Azhom dan masih banyak lagi.
Dibangun di atas lahan seluas 2,25 hektare dengan luas bangunan 5.775 meter persegi serta lahan parkir 14.000 meter persegi menjadikan masjid dengan gaya arsitektur timur tengah ini adalah masjid terbesar yang ada di Kota Tangerang. Adapun masjid dengan warna dominan biru langit ini mampu menampung jamaah sebanyak 15.000 orang.
Pada monumen peresmian yang berdiri di halaman depan masjid tertera bahwa peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 7 Juli 1997 oleh Walikota Tangerang saat itu yaitu H Djakaria Machmud dengan Ketua Panitia Pembangunannya HMA Thahiruddin.
Pembangunan pun selesai pada 28 Pebruari 2003 dan diresmikan oleh Menteri Agama RI saat itu yaitu Said Agil Husin Al Munawar. Sementara seremonial peresmiannya juga dilakukan pada 23 April 2003 oleh Walikota Tangerang saat itu H Moch Thamrin.
Dituturkan Asrofi H Yusuf, Petugas Bagian Administrasi dan Perijinan Masjid Raya Al A'zhom, bahwa masjid berkubah besar ini memiliki keunikan karena tidak ada tiang penyangga, struktur kubah induk di tengah ditopang oleh 4 kubah anak berbentuk setengah lingkaran di bawahnya sehingga cukup kuat menyangga kubah induk.
"Kubah masjid tanpa penyangga dengan diameter 63 meter ini merupakan yang terbesar di dunia," kata Yusuf. Selain itu 5 kubah tersebut adalah melambangkan 5 rukun islam dan juga sholat 5 waktu.
Sementara di sisi dalam 4 kubah anak tertulis kaligrafi indah ayat-ayat Al Quran di antaranya pada sisi kubah barat bertuliskan Surat An Nur ayat 35, Al Baqarah ayat 255, dan Al Baqarah ayat 284-285. Kubah selatan bertuliskan Surat At Taubah ayat 105, An Nahl ayat 97, Ali Imron ayat 112, An Nisa ayat 32, dan Al An'am ayat 132-133.
Kemudian untuk kubah timur bertuliskan Surat Al Bayinah ayat 5, dan Ar Rum ayat 30-33. Serta kubah utara bertuliskan Surat Al Anbiya ayat 107, Al Fath ayat 29 dan Lukman ayat 17-18. Ayat-ayat tersebut disusun secara 3 baris sementara baris keempat di masing-masing kubah diisi dengan Asmaul Husna.
Ditambahkan Yusuf, bangunan masjid ini juga dilengkapi dengan 4 buah tower setinggi 55 meter di empat sudut bangunan yang memiliki makna 4 ajaran islam yaitu akidah, akhlak, syariah dan ibadah. Sementara untuk menimbulkan ciri khas Kota Tangerang yang juga dikenal dengan Kota Benteng dibuat pula kantilever di atas genteng berbentuk benteng dengan banyak lubang di tengah sebagai tempat meriam dalam sebuah benteng.
Adapun arsitek dari bangunan indah ini adalah Ir H Slamet Wirasonjaya, salah seorang Guru Besar Jurusan Arsitektur ITB. "Sedikitnya biaya Rp 28 miliar untuk pembangunan masjid ini yang berasal dari Pemkot Tangerang dan sumbangan dari masyarakat," ungkap Yusuf.
Kemegahan dan keunikan masjid ini akhirnya menjadi daya tarik bagi para pengunjung dari berbagai daerah bahkan sering juga menjadi tempat shooting berbagai acara religi di televisi. "Bagi mereka kebanyakan tertarik karena keunikan kubahnya," tambah Yusuf.
Selain itu bagi warga Kota Tangerang juga masjid ini dijadikan sarana pusat kegiatan keislaman sebut saja pengajian dari sejumlah majelis taklim, Kultum sehabis shalat fardu, pengkajian Al Quran, Festival Al Azhom dan masih banyak lagi.