(Teknik Penilaian Investasi) Tn. A berencana untuk melakukan bisnis fotocopy depan kampus UNSIL. Untuk itu, ia berencana membeli mesin fotocopy seharga Rp 30 juta. Usia ekonomis mesin tersebut diperkirakan 5 tahun dengan nilai sisa Rp 5 juta dan akan memperoleh keuntungan setelah pajak selama 5 tahun sebagai berikut: Tahun Penerimaan Kas Bersih Rp 1.500.000,- 1 2 3 4 Rp 1.500.000,- Rp 2.200,000,- Rp 3.700.000,- 5 Rp 5.800.000,- Data lain diketahui: Tingkat diskonto: 10% Lakukan penilaian terhadap investasi di bawah ini dengan menggunakan metode: 1) ARR 2) Payback Period 3) NPV 4) PI
Untuk melakukan penilaian investasi menggunakan metode ARR, Payback Period, NPV, dan PI, kita perlu menghitung beberapa nilai terlebih dahulu. Berikut adalah hasil perhitungan menggunakan data yang diberikan:
1) ARR (Accounting Rate of Return):
ARR dapat dihitung dengan rumus berikut:
ARR = (Rata-rata laba tahunan / Investasi awal) x 100%
Rata-rata laba tahunan = (Penerimaan kas bersih tahun 1 + Penerimaan kas bersih tahun 2 + Penerimaan kas bersih tahun 3 + Penerimaan kas bersih tahun 4 + Penerimaan kas bersih tahun 5) / Jumlah tahun
Rata-rata laba tahunan = (Rp 1.500.000 + Rp 2.200.000 + Rp 3.700.000 + Rp 5.800.000) / 5 = Rp 2.800.000
Investasi awal = Rp 30.000.000
ARR = (Rp 2.800.000 / Rp 30.000.000) x 100% ≈ 9.33%
Jadi, ARR sekitar 9.33%.
2) Payback Period:
Payback Period adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal. Untuk menghitungnya, kita akan menjumlahkan penerimaan kas bersih setiap tahun hingga jumlah tersebut melebihi investasi awal.
Jumlah tahun yang diperlukan untuk mencapai titik impas (break-even) dapat dihitung sebagai berikut:
Tahun 1: Penerimaan kas bersih = Rp 1.500.000, sisa investasi = Rp 30.000.000 - Rp 1.500.000 = Rp 28.500.000
Tahun 2: Penerimaan kas bersih = Rp 2.200.000, sisa investasi = Rp 28.500.000 - Rp 2.200.000 = Rp 26.300.000
Tahun 3: Penerimaan kas bersih = Rp 3.700.000, sisa investasi = Rp 26.300.000 - Rp 3.700.000 = Rp 22.600.000
Tahun 4: Penerimaan kas bersih = Rp 5.800.000, sisa investasi = Rp 22.600.000 - Rp 5.800.000 = Rp 16.800.000
Tahun 5: Penerimaan kas bersih = Rp 5.800.000 (melebihi investasi awal)
Jadi, Payback Period adalah 4 tahun.
3) NPV (Net Present Value):
NPV dapat dihitung dengan rumus berikut:
NPV = Σ (Penerimaan kas bersih / (1 + tingkat diskonto)^tahun) - Investasi awal
Jawaban:
Untuk melakukan penilaian investasi menggunakan metode ARR, Payback Period, NPV, dan PI, kita perlu menghitung beberapa nilai terlebih dahulu. Berikut adalah hasil perhitungan menggunakan data yang diberikan:
1) ARR (Accounting Rate of Return):
ARR dapat dihitung dengan rumus berikut:
ARR = (Rata-rata laba tahunan / Investasi awal) x 100%
Rata-rata laba tahunan = (Penerimaan kas bersih tahun 1 + Penerimaan kas bersih tahun 2 + Penerimaan kas bersih tahun 3 + Penerimaan kas bersih tahun 4 + Penerimaan kas bersih tahun 5) / Jumlah tahun
Rata-rata laba tahunan = (Rp 1.500.000 + Rp 2.200.000 + Rp 3.700.000 + Rp 5.800.000) / 5 = Rp 2.800.000
Investasi awal = Rp 30.000.000
ARR = (Rp 2.800.000 / Rp 30.000.000) x 100% ≈ 9.33%
Jadi, ARR sekitar 9.33%.
2) Payback Period:
Payback Period adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal. Untuk menghitungnya, kita akan menjumlahkan penerimaan kas bersih setiap tahun hingga jumlah tersebut melebihi investasi awal.
Jumlah tahun yang diperlukan untuk mencapai titik impas (break-even) dapat dihitung sebagai berikut:
Tahun 1: Penerimaan kas bersih = Rp 1.500.000, sisa investasi = Rp 30.000.000 - Rp 1.500.000 = Rp 28.500.000
Tahun 2: Penerimaan kas bersih = Rp 2.200.000, sisa investasi = Rp 28.500.000 - Rp 2.200.000 = Rp 26.300.000
Tahun 3: Penerimaan kas bersih = Rp 3.700.000, sisa investasi = Rp 26.300.000 - Rp 3.700.000 = Rp 22.600.000
Tahun 4: Penerimaan kas bersih = Rp 5.800.000, sisa investasi = Rp 22.600.000 - Rp 5.800.000 = Rp 16.800.000
Tahun 5: Penerimaan kas bersih = Rp 5.800.000 (melebihi investasi awal)
Jadi, Payback Period adalah 4 tahun.
3) NPV (Net Present Value):
NPV dapat dihitung dengan rumus berikut:
NPV = Σ (Penerimaan kas bersih / (1 + tingkat diskonto)^tahun) - Investasi awal
Dalam kasus ini, tingkat diskonto adalah 10%.
NPV = (Rp 1.500.000 / (1 + 0.10)^1) + (Rp 2.200.000 / (1 + 0.10)^2) + (Rp 3.700.000 / (1 + 0.10)^3) + (Rp 5.800.000 / (1 + 0.10)^4) + (Rp 5.800.000 /
(1 + 0.10)^5) - Rp 30.000.000
= Rp 1.363.636 + Rp 1.652.893 + Rp 2.387.421 + Rp 3.066.051 + Rp 3.466.173 - Rp 30.000.000
= Rp 2.935.174
Jadi, NPV sekitar Rp 2.935.174.
4) PI (Profitability Index):
PI dapat dihitung dengan rumus berikut:
PI = (NPV + Investasi awal) / Investasi awal
PI = (Rp 2.935.174 + Rp 30.000.000) / Rp 30.000.000
= 1.097
Jadi, PI sekitar 1.097.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan:
1) ARR sekitar 9.33%.
2) Payback Period adalah 4 tahun.
3) NPV sekitar Rp 2.935.174.
4) PI sekitar 1.097.