Tantangan yang dihadapi dibidang seni,hankam dan sosial serta solusinya
KhoiriKING
1. Seni "Tantangan terbesar melestarikan tarian tradisional Indonesia adalah anak mudanya. Karena masih banyak anak muda yang belum tahu informasi tetang budaya kita saat ini," ucap seniman Eko Supriyanto, saat ditemui usai acara 'Indonesia Menari' di Grand Indonesia West Mall, Jakarta, Minggu Solusinya adalahanak muda harus ada yang melestarikan seni
2.hankam
“Setiap warga negara berhak dan memiliki kewajiban untuk memberikan sumbangsih sesuai pilihan kompetensi masing-masing”. Dan beliau melihat kontribusi pemuda dilingkup masarakat sipil penting. Karenanya, beliau menganggap pilihan sipil berwasawan hankam adalah pilihan sumbangsih yang cukup bermakna.
Sedikit menggambarkan bagaimana gambaran peta hankam, beliau menuturkan bahwa kondisi dunia berdasarkan kacamata hankam, mengalami pergeseran luar biasa dari sebelumnya. Dimana pada PD I dan PD II, perang antar negara mostlikely (sering terjadi). Beberapa masa setelah itu, peta hankam dunia beralih pada fase perang dingin, antara AS dan Soviet. Dan ketika itu, industri hankam sangat mencekam. Kemudian setelah keruntuhan Soviet, hanya ada satu negara hyperpower, AS. Pasca perang dingin, di Indonesia mengalami keadaan yang tak beda jauh dengan negara lain. Kondisi perang antar negara hampir-hampir tidak terjadi (unlikely) terlebih untuk kawasan Asia Tenggara, menurut banyak pengamat sosial adalah wilayah yang paling stabil.
Solusinya adalah warga Negara harus rukun (tidak boleh bertengkar )
3.SosialS ecara konvensional, pekerjaan sosial biasanya dipandang sebagai profesi yang menangani permasalahan kesejahteraan sosial baik pada setting lembaga maupun masyarakat. Dalam setting lembaga, pekerja sosial biasanya bekerja pada institusi-institusi pelayanan sosial, seperti lembaga rehabilitasi sosial, pengasuhan anak, perawatan orang tua, penanganan korban narkoba dll. Dalam setting masyarakat, umumnya pekerja sosial menangani permasalahan sosial yang berkaitan dengan pembangunan lokal (pedesaan dan perkotaan), pengentasan kemiskinan atau perancangan proyek-proyek usaha ekonomis produktif. Karena lembaga pendidikan pekerja sosial, seperti STKS, UNPAD dan UNPAS, membekali mahasiswanya dengan ilmu-ilmu sosial maka selain bekerja di sektor swasta, banyak pekerja sosial yang bekerja di departemen-departemen pemerintah (Depsos, Depdagri/Pemda, Depdikbud dan organisasi-organisasi sejenis pada level-level di bawahnya).
Solusinya adalah Lembaga sosial harus lebih tegas dlm menangani sosial
Solusinya adalahanak muda harus ada yang melestarikan seni
2.hankam
“Setiap warga negara berhak dan memiliki kewajiban untuk memberikan sumbangsih sesuai pilihan kompetensi masing-masing”. Dan beliau melihat kontribusi pemuda dilingkup masarakat sipil penting. Karenanya, beliau menganggap pilihan sipil berwasawan hankam adalah pilihan sumbangsih yang cukup bermakna.
Sedikit menggambarkan bagaimana gambaran peta hankam, beliau menuturkan bahwa kondisi dunia berdasarkan kacamata hankam, mengalami pergeseran luar biasa dari sebelumnya. Dimana pada PD I dan PD II, perang antar negara mostlikely (sering terjadi). Beberapa masa setelah itu, peta hankam dunia beralih pada fase perang dingin, antara AS dan Soviet. Dan ketika itu, industri hankam sangat mencekam. Kemudian setelah keruntuhan Soviet, hanya ada satu negara hyperpower, AS. Pasca perang dingin, di Indonesia mengalami keadaan yang tak beda jauh dengan negara lain. Kondisi perang antar negara hampir-hampir tidak terjadi (unlikely) terlebih untuk kawasan Asia Tenggara, menurut banyak pengamat sosial adalah wilayah yang paling stabil.
Solusinya adalah warga Negara harus rukun (tidak boleh bertengkar )
3.SosialS ecara konvensional, pekerjaan sosial biasanya dipandang sebagai profesi yang menangani permasalahan kesejahteraan sosial baik pada setting lembaga maupun masyarakat. Dalam setting lembaga, pekerja sosial biasanya bekerja pada institusi-institusi pelayanan sosial, seperti lembaga rehabilitasi sosial, pengasuhan anak, perawatan orang tua, penanganan korban narkoba dll. Dalam setting masyarakat, umumnya pekerja sosial menangani permasalahan sosial yang berkaitan dengan pembangunan lokal (pedesaan dan perkotaan), pengentasan kemiskinan atau perancangan proyek-proyek usaha ekonomis produktif. Karena lembaga pendidikan pekerja sosial, seperti STKS, UNPAD dan UNPAS, membekali mahasiswanya dengan ilmu-ilmu sosial maka selain bekerja di sektor swasta, banyak pekerja sosial yang bekerja di departemen-departemen pemerintah (Depsos, Depdagri/Pemda, Depdikbud dan organisasi-organisasi sejenis pada level-level di bawahnya).
Solusinya adalah Lembaga sosial harus lebih tegas dlm menangani sosial