1. Pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh:Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. 2.Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh:Ketua: Ahmad Wijaya 3.Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh:Ibu: (meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!" 4.Di antara (i) jilid atau nomor dan halaman, (ii) bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
VanesaRaykita
Pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: kita sekarang memerlukan perabotan rmh tangga: kursi, meja dan lemari. Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Dalam pedoman EYD [1], tanda titik dua dipakai:
1. Pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh:Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.2.Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh:Ketua: Ahmad Wijaya
3.Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh:Ibu: (meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!"
4.Di antara (i) jilid atau nomor dan halaman, (ii) bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
MOGA MEMBANTU
Contoh: kita sekarang memerlukan perabotan rmh tangga: kursi, meja dan lemari. Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian