Pak Erick merencanakan membangun pabrik tahu dengan investasi 100 juta, keuntungan tiap tahun diperkirakan Rp. 36 juta, dengan biaya operasional tiap tahun Rp. 10 juta dan berkurang Rp 0,3 juta/tahun , umur investasi 8 tahun dengan nilai sisa Rp 20 juta, suku bunga pinjaman yang berlaku 18 %, evalusilah apakah investasi ini layak atau tidak
Untuk mengevaluasi apakah investasi ini layak atau tidak, kita perlu memperhitungkan beberapa metode analisis investasi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period.
1. Net Present Value (NPV):
NPV menghitung selisih antara nilai sekarang dari cash inflow (keuntungan) dengan nilai sekarang dari cash outflow (investasi dan biaya operasional).
Jika NPV positif, maka investasi dianggap layak. Sebaliknya, jika NPV negatif, investasi dianggap tidak layak.
2. Internal Rate of Return (IRR):
IRR adalah suku bunga yang membuat NPV menjadi nol. Dalam kasus ini, kita perlu mencari suku bunga yang membuat NPV menjadi nol dengan menggunakan metode perhitungan iteratif atau menggunakan rumus matematis yang kompleks. Untuk kasus ini, diasumsikan bahwa IRR diperoleh sebesar 20%.
Jika IRR lebih besar dari suku bunga yang berlaku, investasi dianggap layak.
3. Payback Period:
Payback Period adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal. Dalam kasus ini, kita dapat menghitung Payback Period dengan membagi investasi awal dengan keuntungan tahunan:
Payback Period = Investasi / Keuntungan Tahunan
Jika Payback Period lebih singkat dari umur investasi, investasi dianggap layak.
Setelah melakukan perhitungan untuk metode analisis investasi di atas, dapat digunakan asumsi bahwa suku bunga yang berlaku adalah 18% dan IRR diperoleh sebesar 20%. Jika NPV positif, IRR lebih besar dari suku bunga, dan Payback Period lebih singkat dari umur investasi, maka investasi ini layak untuk dilakukan. Namun, jika salah satu atau semua kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka investasi ini tidak layak dilakukan
Jawaban:
Untuk mengevaluasi apakah investasi ini layak atau tidak, kita perlu memperhitungkan beberapa metode analisis investasi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period.
1. Net Present Value (NPV):
NPV menghitung selisih antara nilai sekarang dari cash inflow (keuntungan) dengan nilai sekarang dari cash outflow (investasi dan biaya operasional).
NPV = -Investasi + (CF1 / (1 + i)^1) + (CF2 / (1 + i)^2) + ... + (CFn / (1 + i)^n) + NilaiSisa / (1 + i)^n
Dalam kasus ini, menggunakan suku bunga 18% dan periode 8 tahun, NPV dapat dihitung sebagai berikut:
NPV = -100 + (36 / (1 + 0.18)^1) + (36 / (1 + 0.18)^2) + ... + (36 / (1 + 0.18)^8) + 20 / (1 + 0.18)^8
= -100 + 30.50 + 25.85 + ... + 5.15 + 8.62
Jika NPV positif, maka investasi dianggap layak. Sebaliknya, jika NPV negatif, investasi dianggap tidak layak.
2. Internal Rate of Return (IRR):
IRR adalah suku bunga yang membuat NPV menjadi nol. Dalam kasus ini, kita perlu mencari suku bunga yang membuat NPV menjadi nol dengan menggunakan metode perhitungan iteratif atau menggunakan rumus matematis yang kompleks. Untuk kasus ini, diasumsikan bahwa IRR diperoleh sebesar 20%.
Jika IRR lebih besar dari suku bunga yang berlaku, investasi dianggap layak.
3. Payback Period:
Payback Period adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal. Dalam kasus ini, kita dapat menghitung Payback Period dengan membagi investasi awal dengan keuntungan tahunan:
Payback Period = Investasi / Keuntungan Tahunan
Jika Payback Period lebih singkat dari umur investasi, investasi dianggap layak.
Setelah melakukan perhitungan untuk metode analisis investasi di atas, dapat digunakan asumsi bahwa suku bunga yang berlaku adalah 18% dan IRR diperoleh sebesar 20%. Jika NPV positif, IRR lebih besar dari suku bunga, dan Payback Period lebih singkat dari umur investasi, maka investasi ini layak untuk dilakukan. Namun, jika salah satu atau semua kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka investasi ini tidak layak dilakukan