Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Bayyinah (Bukti) Surat Madaniyyah, Surat ke 98: 8 ayat
Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata: “Rasulullah saw. Bersabda kepada Ubay bin Ka’ab: “Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk membacakan kepadamu, “lam yakunilladziina kafaruu min aHlil kitaabi”. Ubay bertanya: ‘Dia menyebut namaku kepdamu?’ Beliau menjawab: ‘Ya.’ Maka Ubay pun menangis.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan an-Nasa-i.
“1. orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, 2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), 3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus. 4. dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. 5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (al-Bayyinah: 1-5)
Ahli kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dan yang dimaksud dengan orang-orang musyrik adalah para penyembah berhala dan api, baik dari masyarakat Arab maupun non Arab. Mujahid mengatakan bahwa mereka “mungfakkiina” (“tidak akan meninggalkan”) artinya, mereka tidak akan berhenti sehingga kebenaran tampak jelas di hadapan mereka. Demikian itu pula yang dikemukakan oleh Qatadah.
Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Bayyinah (Bukti)
Surat Madaniyyah, Surat ke 98: 8 ayat
Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata: “Rasulullah saw. Bersabda kepada Ubay bin Ka’ab: “Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk membacakan kepadamu, “lam yakunilladziina kafaruu min aHlil kitaabi”. Ubay bertanya: ‘Dia menyebut namaku kepdamu?’ Beliau menjawab: ‘Ya.’ Maka Ubay pun menangis.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan an-Nasa-i.
“1. orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, 2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), 3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus. 4. dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. 5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (al-Bayyinah: 1-5)
Ahli kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dan yang dimaksud dengan orang-orang musyrik adalah para penyembah berhala dan api, baik dari masyarakat Arab maupun non Arab. Mujahid mengatakan bahwa mereka “mungfakkiina” (“tidak akan meninggalkan”) artinya, mereka tidak akan berhenti sehingga kebenaran tampak jelas di hadapan mereka. Demikian itu pula yang dikemukakan oleh Qatadah.