Hai Jang, apa kabar? Apa kamu sehat-sehat saja Jang? Semoga kamu dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan oleh Allah SWT. Aamiiin.
Sudah lama rasanya kita tidak berjumpa, sudah hampir tiga tahun yang lalu Jang, tepatnya saat aku dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Bogor. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi mendengar kabar tentangmu Jang. Aku berharap kamu senantiasa berada dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT di manapun berada.
Akhir bulan ini aku dna keluarga berencana pulang ke Bandung untuk menjenguk nenek. Aku berharap pada hari itu bisa ikut rombongan untuk menjenguk kampung halaman sekalian bersilaturahmi dan bernostalgia dengan kalian wahai para sahabat kecilku yang sangat ku rindu.
Namun apa boleh buat, Allah berkehendak lain tentang rencana ini. Hari itu ternyata aku ada ujian semester dan juga presentasi di kampus. Dengan berat hati nampaknya perjumpaan kita harus diundur, dan aku belum tahu kapan.
Semoga secepatnya kita bisa bertemu ya Jang.
Oh iya Jang, sekian dulu ya, sampaikan salam sekaligus permintaan maafku kepada sahabat-sahabat yang lain. Katakan pada mereka kalau aku sangat merindukan kebersamaan kita dulu saat masa kecil.
Sahabatmu,
Anton Sanjaya
contoh 2
Surabaya, 20 Maret 2018
Untuk Sahabatku,
Maemunah Juned
di Jakarta
Assalamualaikum…
Hay Mae yang cantik jelita, bagaimana kabarmu sekarang? Aku di sini Alhamdulillah baik-baik saja Mae. Semoga kamu dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.
Sudah lama ya Mae kita tidak bertemu? Terakhir kita berjumpa itu kayaknya waktu kita baru saja naik kelas 3 dan kamu malah pindah ke Jakarta. Sekarang aku sudah kelas VI Mae. Kamu juga dong sama tentunya. Hehe.
Oh iya Mae, aku sengaja nih menulis surat ini karena aku sednag rindu sama kamu. Aku rindu masa-masa dulu saat kita selalu main bersama setiap waktu. Bermain, bercanda, dan belajar bersama. Dulu kita selalu menghabiskan waktu bersama-sama.
Kita ini sudah bagaikan saudara kandung kan Mae? Masih begitu hangat dalam ingatanku, waktu itu di hari ulang tahunku, kamu hadir dan memberiku kado berwarna kuning cerah yang di dalamnya berisi boneka Doraemon yang lucu banget! Kamu mungkin tidak tahu, hingga saat ini boneka itu masih aku simpan loh.
Mae, kapan ya masa-masa kebersamaan itu akan terulang kembali? Meskipun rasanya tidak mungkin, bahkan dengan keadaanmu sekarang yang sudah menjadi pemain karate terkenal, aku harap kamu tidak melupakanku. Aku disini selalu merindukanmu dan berharap kita bisa betemu lagi dan bernostalgia seperti dulu kita saat kecil.
Sekian dulu ya Mae, kapan-kapan disambung lagi. Kalau kamu ada waktu, mohon segera balas ya suratku ini. Kalau kamu tidak membalasnya berarti kamu itu sombong dan sudah melupakanku karena kamu sekarang sudah punya banyak penggemar.
Pesanku, jaga diri kamu baik-baik ya, dan yang terpenting adalah jaga kesehatan kamu. Jangan lupa belajar. Semoga kita bisa segera bisa bertemu.
contoh 1
Bogor, 20 Maret 2018
Sahabatku,
Jajang Nurjaman
Di Cikadut
Assalamu’alaikum.
Hai Jang, apa kabar? Apa kamu sehat-sehat saja Jang? Semoga kamu dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan oleh Allah SWT. Aamiiin.
Sudah lama rasanya kita tidak berjumpa, sudah hampir tiga tahun yang lalu Jang, tepatnya saat aku dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Bogor. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi mendengar kabar tentangmu Jang. Aku berharap kamu senantiasa berada dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT di manapun berada.
Akhir bulan ini aku dna keluarga berencana pulang ke Bandung untuk menjenguk nenek. Aku berharap pada hari itu bisa ikut rombongan untuk menjenguk kampung halaman sekalian bersilaturahmi dan bernostalgia dengan kalian wahai para sahabat kecilku yang sangat ku rindu.
Namun apa boleh buat, Allah berkehendak lain tentang rencana ini. Hari itu ternyata aku ada ujian semester dan juga presentasi di kampus. Dengan berat hati nampaknya perjumpaan kita harus diundur, dan aku belum tahu kapan.
Semoga secepatnya kita bisa bertemu ya Jang.
Oh iya Jang, sekian dulu ya, sampaikan salam sekaligus permintaan maafku kepada sahabat-sahabat yang lain. Katakan pada mereka kalau aku sangat merindukan kebersamaan kita dulu saat masa kecil.
Sahabatmu,
Anton Sanjaya
contoh 2
Surabaya, 20 Maret 2018
Untuk Sahabatku,
Maemunah Juned
di Jakarta
Assalamualaikum…
Hay Mae yang cantik jelita, bagaimana kabarmu sekarang? Aku di sini Alhamdulillah baik-baik saja Mae. Semoga kamu dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.
Sudah lama ya Mae kita tidak bertemu? Terakhir kita berjumpa itu kayaknya waktu kita baru saja naik kelas 3 dan kamu malah pindah ke Jakarta. Sekarang aku sudah kelas VI Mae. Kamu juga dong sama tentunya. Hehe.
Oh iya Mae, aku sengaja nih menulis surat ini karena aku sednag rindu sama kamu. Aku rindu masa-masa dulu saat kita selalu main bersama setiap waktu. Bermain, bercanda, dan belajar bersama. Dulu kita selalu menghabiskan waktu bersama-sama.
Kita ini sudah bagaikan saudara kandung kan Mae? Masih begitu hangat dalam ingatanku, waktu itu di hari ulang tahunku, kamu hadir dan memberiku kado berwarna kuning cerah yang di dalamnya berisi boneka Doraemon yang lucu banget! Kamu mungkin tidak tahu, hingga saat ini boneka itu masih aku simpan loh.
Mae, kapan ya masa-masa kebersamaan itu akan terulang kembali? Meskipun rasanya tidak mungkin, bahkan dengan keadaanmu sekarang yang sudah menjadi pemain karate terkenal, aku harap kamu tidak melupakanku. Aku disini selalu merindukanmu dan berharap kita bisa betemu lagi dan bernostalgia seperti dulu kita saat kecil.
Sekian dulu ya Mae, kapan-kapan disambung lagi. Kalau kamu ada waktu, mohon segera balas ya suratku ini. Kalau kamu tidak membalasnya berarti kamu itu sombong dan sudah melupakanku karena kamu sekarang sudah punya banyak penggemar.
Pesanku, jaga diri kamu baik-baik ya, dan yang terpenting adalah jaga kesehatan kamu. Jangan lupa belajar. Semoga kita bisa segera bisa bertemu.
Wassalamualaikum…
Salam Manis, Sahabatmu,
Intan Permatasari