Swing-swing! Suara angin menyeruak dedaunaan. Dua teman ulat, Cate dan Pillar sedang menggerogoti daun pohon jati yang amat lezat dan berair itu. Belakangan ini taman dan seisi kota sedang dilanda hujan dan angin kencang. Maklum sudah musimnya. Cate dan Pillar sudah lama berteman, mereka lahir di tempat yang sama, di tempat mereka menyantap makanan. Pagi ini seperti biasa, jadwal mereka untuk makan dan menimbun makanan persediaan malam hari.
"Jangan jauh-jauh ya Pillar", Cate berujar pada Pillar yang mulai menjauh dari posisi awal mereka.
"Tenang saja aku kan kuat, besar, dan tangguh", balas Pillar dengan bangganya. Dia begitu karena dia terlahir sebagai ulat jantan sedangkan Cate ulat betina.
"Iya aku tahu, tapi sepertinya sebentar lagi hujan akan turun"
"Sok tahu kamu"
"Ya sudah, bila tak percaya padaku"
Cate mulai mengumpulkan makananya sendiri, berlawanan arah dengan Pillar. Lima belas menit berlalu, seiring berlalunya angin segar dan angin dingin nan kencang menghempas daun-daun
Cate segera kembali ke sarang mereka. Namun, Pillar tak kunjung datang. Tapi dia tahu. Pillar terbang entah kemana.
Penjelasan:
Itu ceritanya tinggal cari sudut pandang si ular semoga membantu..
Jawaban:
Swing-swing! Suara angin menyeruak dedaunaan. Dua teman ulat, Cate dan Pillar sedang menggerogoti daun pohon jati yang amat lezat dan berair itu. Belakangan ini taman dan seisi kota sedang dilanda hujan dan angin kencang. Maklum sudah musimnya. Cate dan Pillar sudah lama berteman, mereka lahir di tempat yang sama, di tempat mereka menyantap makanan. Pagi ini seperti biasa, jadwal mereka untuk makan dan menimbun makanan persediaan malam hari.
"Jangan jauh-jauh ya Pillar", Cate berujar pada Pillar yang mulai menjauh dari posisi awal mereka.
"Tenang saja aku kan kuat, besar, dan tangguh", balas Pillar dengan bangganya. Dia begitu karena dia terlahir sebagai ulat jantan sedangkan Cate ulat betina.
"Iya aku tahu, tapi sepertinya sebentar lagi hujan akan turun"
"Sok tahu kamu"
"Ya sudah, bila tak percaya padaku"
Cate mulai mengumpulkan makananya sendiri, berlawanan arah dengan Pillar. Lima belas menit berlalu, seiring berlalunya angin segar dan angin dingin nan kencang menghempas daun-daun
Cate segera kembali ke sarang mereka. Namun, Pillar tak kunjung datang. Tapi dia tahu. Pillar terbang entah kemana.
Penjelasan:
Itu ceritanya tinggal cari sudut pandang si ular semoga membantu..