Pengambilan air tanah secara berlebihan ternyata memunculkan berbagai persoalan lingkungan. Jakarta misalnya, kota urban yang mengeksploitasi air tanah secara besar-besaran, kini harus menyelesaikan berbagai dampak lingkungan yang timbul karenanya. Ditjen SDA mengungkapkan bahwa penurunan tanah terjadi sebesar 5 – 12 cm / tahun. Selain karena beban bangunan, penyebab utama adalah karena adanya pengambilan air tanah secara berlebihan. Hilangnya air di sela-sela tanah pada lapisan akuifer ( lapisan yang dapat menampung dan dilalui oleh air) akan menghasilkan ruang kosong. Akibat beban tanah itu sendiri ditambah lagi bangunan yang berdiri di atasnya, ruang kosong akan terisi oleh material di atasnya, dengan kata lain tanah mengalami pemadatan. Dalam skala yang besar, peristiwa ini mengakibatkan adanya penurunan tanah / subsidens. dan dapat menyebabkan bencana banjir.
Jawaban:
Pengambilan air tanah secara berlebihan ternyata memunculkan berbagai persoalan lingkungan. Jakarta misalnya, kota urban yang mengeksploitasi air tanah secara besar-besaran, kini harus menyelesaikan berbagai dampak lingkungan yang timbul karenanya. Ditjen SDA mengungkapkan bahwa penurunan tanah terjadi sebesar 5 – 12 cm / tahun. Selain karena beban bangunan, penyebab utama adalah karena adanya pengambilan air tanah secara berlebihan. Hilangnya air di sela-sela tanah pada lapisan akuifer ( lapisan yang dapat menampung dan dilalui oleh air) akan menghasilkan ruang kosong. Akibat beban tanah itu sendiri ditambah lagi bangunan yang berdiri di atasnya, ruang kosong akan terisi oleh material di atasnya, dengan kata lain tanah mengalami pemadatan. Dalam skala yang besar, peristiwa ini mengakibatkan adanya penurunan tanah / subsidens. dan dapat menyebabkan bencana banjir.
Penjelasan:
maaf jika salah
lebih lengkap nya di website geologi