Soal Computer Network 1. Apa saja langkah-langkah Installasi Virtual Box? 2. Apa saja langkah-langkah Installasi Debian 5 menggunakan CLI dan GUI?
dzix
1. Setelah anda mendownload software Virtual Boxnya jalankan file atau klik 2 kali 2. Kemudian klik Next > 3. Karena lokasi penyimpanan sudah otomatis pada System C:\ klik Next > 4. Klik Next > kemudian klik Yes untuk mulai menginstal 5. Kemudian Klik Finish yang artinya penginstalan sudah selesai dan program telah terpasang dalam komputer anda . Berikutnya anda bisa menggunakan Mesin Virtual ini untuk menjalankan beberapa OS di dalam OS yang anda pakai seperti Linux ataupun Windows *Pertama masukan DVD installasi debian 7 ke dalam komputer lalu atur booting supaya first boot pada posisi DVD, dan second boot pada posisi Hardisk.Setelah muncul Debian installer boot menu pilih menu Install utuk mode installasi yang kita pakai *Setelah itu muncul menu configure the keyboard, pilih American English karena merupakan standart keyboard yang sering digunakan. *Setelah itu muncul menu select a language pilih saja english agar kita terbiasa menggunakan bahasa inggris. *Dalam select your location pilih saja united states *Tunggu proses loading hingga muncul menu configure the network pilih saja No karena kita akan menginstall IP address secara manual *Setelah itu pilih configure network manually agar IP bisa kita atur secara manual *Atur IP address sesuai yang diinginkan, di sini saya menggunakan IP kelas C 192.168.1.1/24. *Catatan : arti dari “/24” tersebut menandakan bahwa IP tersebut menggunakan subnet 24 yang berarti 255.255.255.0 yang memiliki HOST yang tidak terlalu banyak. *Setelah itu atur gateway, di sini saya menggunakan IP yang sama sebagai gateway yaitu 192.168.1.1 *Catatan : Gateway merupakan gerbang yang menghubungkan satu network dengan network yang lainnya atu bisa di ibaratkan sebuah nama komplek sebuah perumahan. *Setelah itu atur juga Name server address, di sini saya juga masih menggunakan IP yang sama yaitu 192.168.1.1 *Catatan : Name server address merupakan alamat yang nantinya akan di pakai sebagai tanda pengenal server tersebut yang biasanya di sinkronasi dengan alamat domain. *Atur Hostname sesuai dengan nama yang di inginkan seperti saya menggunakan nama sendiri *Atur juga domain name server tersebut seperti dengan alamat domain yang sudah di siapkan. *Setelah itu masukan password untuk root sesuai seperti yang sudah di siapkan. *Masukan kembali password root tersebut. *Dalam set up users and password masukan nama lengkap untuk user yang akan kita pakai *Setelah itu masukan username yang akan kita apakai. *Setelah itu masukan password untuk user yang dibuat tadi. *Masukan kembali password yang dibuat tadi *Dalam configure the clock pilih saja Eastern untuk zona waktu yang kita pakai *Setelah itu masuk tahap partisi, di sini kita akan membuat partisi secara manual denga menggunakan 3 partisi yaitu : root, home, dan swap. Maka pilih Manual *Catatan : root merupakan partisi inti dalam linux yang di pakai untuk meyimpan sistem operasi dan konfigurasi, home merupakan direktori yang biasanya digunakan untuk penyimpanan data, Swap merupakan partisi yang berfungsi untuk membantu kinerja RAM pada saat sudah melampawi batas swap membantu sebagai RAM cadangan *Setelah itu pilih hardisk yang akan kita partisi. *Untuk membuat partisi tersebut aktif maka pilih Yes. *Setelah partisi aktif pertama tama kita akan membuat partisi root terlebih dahulu dengan memilih partisi yang sudah aktif tersebut *Setelah itu pilih Create a new partition. *Lalu masukan kapasitas hardisk yang akan digunakan untuk partisi root, usahakan partisi root aga besar karena kita akan menyimpan banyak konfigurasi dan aplikasi dalam partisi tersebut. *Setelah itu pilih Primary untuk type partisi karena partisi root merupakan partisi utama dalam linux/GNU *Setelah itu pilih Beginning untuk menentukan posisi hardisk tersebut. *Setelah itu kita lihat settingan partisi tersebut, Use as harus mengarahkan kepada Ext2, Ext3, atau Ext4 karena merupakan format partisi hardisk dalam linux yang biasa dipakai. Dan Mount point harus mengarah ke “/” karena “/” menandakan partisi tersebut merupakan root. Setelah itu pilih done setting up partition. *Kita bisa lihat perbedaannya setelah kita mempartisi hardisk tersebut, setelah itu ke step selanjutnya yaitu membuat partisi swap pilih partisi yang masih kosong *Setelah itu masukan ukuran swap yang akan digunakan, syarat swap yaitu kapasitasnya 2 kali lebih besar daripada RAM yang kita gunakan, di sini saya menggunakan ram 512 maka saya buat swap menjadi 1GB. *Setelah itu pilih type partisi menjadi logical. *Setalah masuk partition seting ubah parameter Use as menjadi swap area setelah itu pilih done setting up partition. *Setelah itu lanjut yang terakhir yaitu membuat partisi home, pilih partisi yang masih kosong. *Setelah itu masukan saja semua partisi yang masih tersisa untuk dijadikan partisi home. *Setelah masuk partition setting maka Mount point akan otomatis mengubah parameternya menjadi /home karena partisi home adalah partisi urutan kedua setelah root.
0 votes Thanks 0
dzix
Peringatan ini di maksud bila kita ingin menginstall aplikasi lain pada DVD repository tambahan debian, karena kita menggunakan repository bawaan DVD installer maka pilih saja No.
dzix
Jika muncul kembali peringatan seperti ini maka peringatan ini bermaksud bila kita menginginkan update paket debian yang terbaru melalui internet, karena kita hanya menggunakan DVD bawaan maka pilih saja No.
dzix
Jika muncul kembali peringatan seperti ini maka abaikan saja dengan memilih No.
dzix
Setelah itu masuk kedalam tahap software installation, karena kita akan menggunakan debian dengan mode CLI maka kita hanya memilih standard system saja. Bila ada software lain yang di tandai hapus saja dengan menggunakan tombol spasi pada keyboard setelah itu pilih Continue.
dzix
Setelah itu system akan menginstall software yang sudh kita pilih tadi, proses ini memakn waktu yang cukup lama antara 10-15 menit.
dzix
Setelah itu muncul pemberitahuan untuk emnginstall GRUB boot loader maka pilih saja Yes karena kita akan membutuhkan GRUB boot loader tersebut.
dzix
Setelah installasi selesai di lakukan sytem akan meinta komputer untuk melakukan reboot maka pilih Continue
dzix
Setelah komputer mereboot maka akan muncul tampilan pertama yaitu GRUB boot loader yang sudah kita install tadi, pilih menu paling atas atau tunggu 5 detik maka komputer akan memilih sendiri menu paling atas.
dzix
Setelah itu kita hanya tinggal login menggunakan User ataupun Root dengan password yang sudah kita buat tadi
2. Kemudian klik Next >
3. Karena lokasi penyimpanan sudah otomatis pada System C:\ klik Next >
4. Klik Next > kemudian klik Yes untuk mulai menginstal
5. Kemudian Klik Finish yang artinya penginstalan sudah selesai dan program telah terpasang dalam komputer anda .
Berikutnya anda bisa menggunakan Mesin Virtual ini untuk menjalankan beberapa OS di dalam OS yang anda pakai seperti Linux ataupun Windows
*Pertama masukan DVD installasi debian 7 ke dalam komputer lalu atur booting supaya first boot pada posisi DVD, dan second boot pada posisi Hardisk.Setelah muncul Debian installer boot menu pilih menu Install utuk mode installasi yang kita pakai
*Setelah itu muncul menu configure the keyboard, pilih American English karena merupakan standart keyboard yang sering digunakan.
*Setelah itu muncul menu select a language pilih saja english agar kita terbiasa menggunakan bahasa inggris.
*Dalam select your location pilih saja united states
*Tunggu proses loading hingga muncul menu configure the network pilih saja No karena kita akan menginstall IP address secara manual
*Setelah itu pilih configure network manually agar IP bisa kita atur secara manual
*Atur IP address sesuai yang diinginkan, di sini saya menggunakan IP kelas C 192.168.1.1/24. *Catatan : arti dari “/24” tersebut menandakan bahwa IP tersebut menggunakan subnet 24 yang berarti 255.255.255.0 yang memiliki HOST yang tidak terlalu banyak.
*Setelah itu atur gateway, di sini saya menggunakan IP yang sama sebagai gateway yaitu 192.168.1.1 *Catatan : Gateway merupakan gerbang yang menghubungkan satu network dengan network yang lainnya atu bisa di ibaratkan sebuah nama komplek sebuah perumahan.
*Setelah itu atur juga Name server address, di sini saya juga masih menggunakan IP yang sama yaitu 192.168.1.1 *Catatan : Name server address merupakan alamat yang nantinya akan di pakai sebagai tanda pengenal server tersebut yang biasanya di sinkronasi dengan alamat domain.
*Atur Hostname sesuai dengan nama yang di inginkan seperti saya menggunakan nama sendiri
*Atur juga domain name server tersebut seperti dengan alamat domain yang sudah di siapkan.
*Setelah itu masukan password untuk root sesuai seperti yang sudah di siapkan.
*Masukan kembali password root tersebut.
*Dalam set up users and password masukan nama lengkap untuk user yang akan kita pakai
*Setelah itu masukan username yang akan kita apakai.
*Setelah itu masukan password untuk user yang dibuat tadi.
*Masukan kembali password yang dibuat tadi
*Dalam configure the clock pilih saja Eastern untuk zona waktu yang kita pakai
*Setelah itu masuk tahap partisi, di sini kita akan membuat partisi secara manual denga menggunakan 3 partisi yaitu : root, home, dan swap. Maka pilih Manual *Catatan : root merupakan partisi inti dalam linux yang di pakai untuk meyimpan sistem operasi dan konfigurasi, home merupakan direktori yang biasanya digunakan untuk penyimpanan data, Swap merupakan partisi yang berfungsi untuk membantu kinerja RAM pada saat sudah melampawi batas swap membantu sebagai RAM cadangan
*Setelah itu pilih hardisk yang akan kita partisi.
*Untuk membuat partisi tersebut aktif maka pilih Yes.
*Setelah partisi aktif pertama tama kita akan membuat partisi root terlebih dahulu dengan memilih partisi yang sudah aktif tersebut
*Setelah itu pilih Create a new partition.
*Lalu masukan kapasitas hardisk yang akan digunakan untuk partisi root, usahakan partisi root aga besar karena kita akan menyimpan banyak konfigurasi dan aplikasi dalam partisi tersebut.
*Setelah itu pilih Primary untuk type partisi karena partisi root merupakan partisi utama dalam linux/GNU
*Setelah itu pilih Beginning untuk menentukan posisi hardisk tersebut.
*Setelah itu kita lihat settingan partisi tersebut, Use as harus mengarahkan kepada Ext2, Ext3, atau Ext4 karena merupakan format partisi hardisk dalam linux yang biasa dipakai. Dan Mount point harus mengarah ke “/” karena “/” menandakan partisi tersebut merupakan root. Setelah itu pilih done setting up partition.
*Kita bisa lihat perbedaannya setelah kita mempartisi hardisk tersebut, setelah itu ke step selanjutnya yaitu membuat partisi swap pilih partisi yang masih kosong
*Setelah itu masukan ukuran swap yang akan digunakan, syarat swap yaitu kapasitasnya 2 kali lebih besar daripada RAM yang kita gunakan, di sini saya menggunakan ram 512 maka saya buat swap menjadi 1GB.
*Setelah itu pilih type partisi menjadi logical.
*Setalah masuk partition seting ubah parameter Use as menjadi swap area setelah itu pilih done setting up partition.
*Setelah itu lanjut yang terakhir yaitu membuat partisi home, pilih partisi yang masih kosong.
*Setelah itu masukan saja semua partisi yang masih tersisa untuk dijadikan partisi home.
*Setelah masuk partition setting maka Mount point akan otomatis mengubah parameternya menjadi /home karena partisi home adalah partisi urutan kedua setelah root.