tika657
Detail metagenesis Lumut (Bryophyta)Dari Spora yang jatuh ditempat lembab - mengakhiri dormancy lalu berkecambah menjadi Protonema (bayi lumut) - Protonema tumbuh besar menjadi Tumbuhan lumut yang berdaun namun didaunnya tidak berspora , tumbuhan lumut setelah puber kemudian menghasilkan gametangium - gametangium menghasilkan sel kelamin , gametangium atau gonade itu berupa anteridium yang menghasilkan sperma dan archegonium yang menghasilkan ovum . Dengan kehidupan lumut yang higrofit maka sperma dari anteridium dengan bantuan air bisa meluncur secara khemotaksis kearah ovum yang ada di archegonium bersatu menjadi Zygote - Zygot tumbuh membelah terus secara mitosis menjadi besar dan tumbuh menggembung membentuk Sporogomnium - setelah matting. dan tua menghasilkan spora lagi OK Sedang detail metagenesis Paku (Pterydophyta) Spora - Prothallium - Tumbuhan Paku -Sporogomnium BEDA METAGENESIS PAKU DAN LUMUT
Setelah diamati metagenesis lumut dan paku diatas dapat kita simpulkan bahwaGametofit paku umurnya lebih pendek dibanding sporofitnya karena yang terlihat di alam tumbuhan pakunya bukan Prothaliumnya , sedang pada lumut sebaliknya yang dialam tumbuhan lumutnya maka gametofitnya lebih lama / dominan hidupnya dibanding sporogoniumTumbuhan paku ada di bawah skema berarti kromosomnya diploid karena yang dibawah selalu berasal dari zygot hasil pertemuan dua sel kelamin , sebaliknya lumut haploid karena ada diatas skema yang terbentuknya hasil dari perkembangan spora. dan spora itu dibentuknya secara miosis ( pembelahan reduksi) Berikut juga kami tampilkan morfologi tanaman paku dan lumut
Berikut letak spora pada tumbuhan paku , berada di daun Paku yang di daun itu terdapat sporogonium , sedang di Lumut tidak akan di jumpai di daun namun di Sporogonium yang menjulang di atas tumbuhan lumut ( lihat gambatnya ya )Untuk perbedaan ciri yang lain dari keduanya yaituPada lumut akarnya masih rhizoid , sedang pada tumbuhan paku akarnya serabutPada lumut tubuhnya belum terdapat berkas pengangkut xilem dan floem , sedangkan di paku sudah mempunyai xilem dan floem sehingga lumut tergolong Non tracheophyta sedang pada tumbuhan paku tergolong Tracheophytapada lumut daun tidak dijumpai spora sedang dipaku terlihat ada sporanya ( sporofil) , pada daun paku ketika masih muda menggulungalat pengatur keluarnya spora di lumut berupa gigi peristome sedangkan di paku berupa anullusSEKILAS LUMUT DAN PAKU Hingga saat ini tumbuhan nonvaskuler (lumut daun dan lumut hati dan antocerros ) dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal.Divisio itu adalah Bryophyta yang berasal dari bahasa Yunani Brion yang berarti “ lumut ”Gamet Bryophta berkembang di dalam gametangia.Gametangium jantan dikenal dengan Anteredium, menghasilkan sperma berflagella.Gametangium betina disebut dengan Arkogonium yang menghasilkan sel telur.
Sel telur tersebut dibuahi di dalam arkegonium yang kemudian terbentuk zygot
Sedang detail metagenesis Paku (Pterydophyta) Spora - Prothallium - Tumbuhan Paku -Sporogomnium
BEDA METAGENESIS PAKU DAN LUMUT
Setelah diamati metagenesis lumut dan paku diatas dapat kita simpulkan bahwaGametofit paku umurnya lebih pendek dibanding sporofitnya karena yang terlihat di alam tumbuhan pakunya bukan Prothaliumnya , sedang pada lumut sebaliknya yang dialam tumbuhan lumutnya maka gametofitnya lebih lama / dominan hidupnya dibanding sporogoniumTumbuhan paku ada di bawah skema berarti kromosomnya diploid karena yang dibawah selalu berasal dari zygot hasil pertemuan dua sel kelamin , sebaliknya lumut haploid karena ada diatas skema yang terbentuknya hasil dari perkembangan spora. dan spora itu dibentuknya secara miosis ( pembelahan reduksi)
Berikut juga kami tampilkan morfologi tanaman paku dan lumut
Berikut letak spora pada tumbuhan paku , berada di daun Paku yang di daun itu terdapat sporogonium , sedang di Lumut tidak akan di jumpai di daun namun di Sporogonium yang menjulang di atas tumbuhan lumut ( lihat gambatnya ya )Untuk perbedaan ciri yang lain dari keduanya yaituPada lumut akarnya masih rhizoid , sedang pada tumbuhan paku akarnya serabutPada lumut tubuhnya belum terdapat berkas pengangkut xilem dan floem , sedangkan di paku sudah mempunyai xilem dan floem sehingga lumut tergolong Non tracheophyta sedang pada tumbuhan paku tergolong Tracheophytapada lumut daun tidak dijumpai spora sedang dipaku terlihat ada sporanya ( sporofil) , pada daun paku ketika masih muda menggulungalat pengatur keluarnya spora di lumut berupa gigi peristome sedangkan di paku berupa anullusSEKILAS LUMUT DAN PAKU
Hingga saat ini tumbuhan nonvaskuler (lumut daun dan lumut hati dan antocerros ) dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal.Divisio itu adalah Bryophyta yang berasal dari bahasa Yunani Brion yang berarti “ lumut ”Gamet Bryophta berkembang di dalam gametangia.Gametangium jantan dikenal dengan Anteredium, menghasilkan sperma berflagella.Gametangium betina disebut dengan Arkogonium yang menghasilkan sel telur.
Sel telur tersebut dibuahi di dalam arkegonium yang kemudian terbentuk zygot