Soniapasaribu
Sistem pencernaan ikan Didalam mulut ikan terdapat lidah pendek yang tidak dapat bergerak. Ikan mempunyai gigi pada rahang atas dan bawah, serta tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai lendir. Ikan mempunyai hati, kantong empedu, dan saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Pankreas ikan bersatu dengan hati, sehingga disebut hepatopankreas . Sistem pencernaan Amfibi Pada mulut amfibi terdapat gigi, lidah (menangkap mangsa), dan kelenjar ludah. Kloaka merupakan muara dari saluran pencernaan, saluran ekskresi, dan saluran alat kelamin. Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan di akhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari trackus digestoria mempunyai struktur dan ukuran yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagus yang menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk ke dalam vetriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan menjadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim, yang merupakan katalisator. Enzim yang dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak. Di samping itu ventrikulus menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristaltik. Makanan masuk ke dalam intestinum dari ventriculus melalui klep pyloris. Kelenjar pencernaan yang besar ialah hepar dan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum. Hepar yang besar terdiri dari beberapa lobus dan bilus (zat empedu) yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam vesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus Cystecus dahulu kemudian melalui ductus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengemulsikan zat lemak. Bahan yang merupakan sisa di dalam intestinum mayor menjadi feses dan selanjutnya di keluarkan melalui anus. Amfibi darat juga memiliki kelenjar intermaksilari pada dinding mulutnya. Ada beberapa amfibi yang lidahnya tidak dapat bergerak, tetapi sebagian besar bangsa Amfibi mempunyai lidah yang dapat dijulurkan ke luar serta katak dan kodok lidah digulung ke lambung. Usus menunjukkan berbagai variasi. Pada Caecillia menunjukkan ada gulungan kecil dan tidak dibedakan antara usus kecil dan usus besar, pada katak dan kodok terdapat usus yang relatif panjang, menggulung yang membuka kloaka. Sistem pencernaan pada reptil Pada mulut reptil terdapat gigi, lidah untuk menangkap mangsa dan kelenjar ludah untuk mempermudah penelanan mangsa. Bentuk lambung sesuai dengan bentuk dan ukuran tubu. Usus sebagai tempat penyerapan dan pengeluaran berupa kloaka. Pada umumnya reptil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura- kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakangesophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagianfundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
Didalam mulut ikan terdapat lidah pendek yang tidak
dapat bergerak. Ikan mempunyai gigi pada rahang
atas dan bawah, serta tidak mempunyai kelenjar
ludah tetapi mempunyai lendir. Ikan mempunyai
hati, kantong empedu, dan saluran empedu yang
bermuara ke dalam usus. Pankreas ikan bersatu
dengan hati, sehingga disebut hepatopankreas .
Sistem pencernaan Amfibi
Pada mulut amfibi terdapat gigi, lidah (menangkap
mangsa), dan kelenjar ludah. Kloaka merupakan
muara dari saluran pencernaan, saluran ekskresi,
dan saluran alat kelamin.
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris
dan di akhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari
trackus digestoria mempunyai struktur dan ukuran
yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang
ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur.
Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar
ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui
pharynx, oesophagus yang menghasilkan sekresi
alkalis dan mendorong makanan masuk ke dalam
vetriculus yang berfungsi sebagai gudang
pencernaan. Kontraksi dinding otot ventriculus
meremas makanan menjadi hancur dan dicampur
dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim,
yang merupakan katalisator. Enzim yang dihasilkan
oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas pepsin,
tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.
Di samping itu ventrikulus menghasilkan asam
klorida untuk mengasamkan bahan makanan.
Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan
dalam saluran disebut gerak peristaltik. Makanan
masuk ke dalam intestinum dari ventriculus melalui
klep pyloris. Kelenjar pencernaan yang besar ialah
hepar dan pancreaticum yang memberikan sekresinya
pada intestinum. Hepar yang besar terdiri dari
beberapa lobus dan bilus (zat empedu) yang
dihasilkan akan ditampung sementara dalam vesica
felea, yang kemudian akan dituangkan dalam
intestinum melalui ductus Cystecus dahulu kemudian
melalui ductus cholydocus yang merupakan saluran
gabungan dengan dengan saluran yang dari
pankreas. Fungsi bilus untuk mengemulsikan zat
lemak. Bahan yang merupakan sisa di dalam
intestinum mayor menjadi feses dan selanjutnya di
keluarkan melalui anus.
Amfibi darat juga memiliki kelenjar intermaksilari
pada dinding mulutnya. Ada beberapa amfibi yang
lidahnya tidak dapat bergerak, tetapi sebagian
besar bangsa Amfibi mempunyai lidah yang dapat
dijulurkan ke luar serta katak dan kodok lidah
digulung ke lambung. Usus menunjukkan berbagai
variasi. Pada Caecillia menunjukkan ada gulungan
kecil dan tidak dibedakan antara usus kecil dan usus
besar, pada katak dan kodok terdapat usus yang
relatif panjang, menggulung yang membuka kloaka.
Sistem pencernaan pada reptil
Pada mulut reptil terdapat gigi, lidah untuk
menangkap mangsa dan kelenjar ludah untuk
mempermudah penelanan mangsa. Bentuk lambung
sesuai dengan bentuk dan ukuran tubu. Usus sebagai
tempat penyerapan dan pengeluaran berupa kloaka.
Pada umumnya reptil tidak mengunyah makanannya
jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa.
Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat
pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang
dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-
kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat
dijulurkan.
Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di
belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan
dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus
tidak terjadi proses pencernaan.
Lambung (ventrikulus) merupakan tempat
penampungan makanan dan pencernaan makanan
berupa saluran pencernaan yang membesar
dibelakangesophagus. Disini makanan baru
mengalami proses pencernaan. Pada bagianfundus
pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia.
Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal
yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi
proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum,
kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang.
Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan
hati. Pancreas pada reptile terletak diantara
lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih
dan berwarna kekuning-kuningan.