masa praaksara, pra artinya sebelum dan aksara artinya tulisan, dapat diartikan manusia telah memiliki kebudayaan sebelum mengenal tulisan. Masa praaksara adalah jaman pertama kali manusia mencoba mengembangkan berbagai kemampuannya baik di bidang ekonomi, relijius, teknologi pembangunan, teknologi pertanian, pembuatan alat, dan pembagian sosial dalam keluarga. Semua itu berusaha dikembangkan dari titik nol. Sejak mereka tercipta melalui jenis Meganthropus Paleojavanicus, manusia jenis pertama ini hanya berkapasitas 350cc yang otaknya minim sekali digunakan untuk bisa berpikir. Jenis ini belum memiliki kebudayaan, pendidikan yang diterima hanya seputar menghasilkan keturunan, cenderung nomaden (berpindah tempat), dan food gathering (mengambil makanan dari alam).
Manusia kedua, jenis Pithecanthropus Erectusber-ras negroid, mongoloid, dan kaukasoid yang menyebar dari Afrika ke seluruh dunia. Jenis ini memiliki kapasitas otak 900cc dengan budaya mesolithikum, yang mulai memiliki kepercayaan kepada sang Pencipta. Di indonesia, sistem relijius mereka dapat dikatakan menjadi akar dari berkembangnya kepercayaan animisme dan dinamisme. Budaya yang dibawa oleh manusia Pithecanthropus Erectus ini semakin mengalami perkembangan dengan munculnya pembagian sistem sosial di lingkungan keluarga, teknik perumahan, dan sistem bercocok tanam. Sistem sosial di lingkungan keluarga manusia purba sudah diajarkan mengenai pembagian pekerjaan ayah sebagai tulang punggung keluarga, ibu yang bertugas memasak, dan menjaga anak-anak, serta anak-anak yang nantinya diajarkan bagaimana cara berburu, dan membuat peralatan berburu seperti kapak. Kemudian mereka mengembangkan cara-cara tersebut untuk bertahan hidup dengan mulai membuat rumah, dan menanam sesuatu untuk kehidupan di masa mendatang.
Manusia ketiga, adalah jenis homo (sapien, habilis, africanus, floreinsis, soloensis) yang dianggap sebagai manusia paling sempurna diantara jenis manusia purba lainnya. Dapat dikatakan bahwa pendidikan yang diterima manusia purba kala itu sudah mencapai tahap puncak, mulai dikenalnya teknik pembuatan alat yang lebih sempurna seperti teknik pembuatan patung, pembuatan pakaian, bangunan-bangunan besar ala megalithik yang digunakan sebagai tempat pemujaan kepada roh, teknik penguburan, serta terbentuknya koloni manusia yang nantinya menciptakan sistem kemasyarakatan yang kita kenal saat ini.
masa praaksara, pra artinya sebelum dan aksara artinya tulisan, dapat diartikan manusia telah memiliki kebudayaan sebelum mengenal tulisan. Masa praaksara adalah jaman pertama kali manusia mencoba mengembangkan berbagai kemampuannya baik di bidang ekonomi, relijius, teknologi pembangunan, teknologi pertanian, pembuatan alat, dan pembagian sosial dalam keluarga. Semua itu berusaha dikembangkan dari titik nol. Sejak mereka tercipta melalui jenis Meganthropus Paleojavanicus, manusia jenis pertama ini hanya berkapasitas 350cc yang otaknya minim sekali digunakan untuk bisa berpikir. Jenis ini belum memiliki kebudayaan, pendidikan yang diterima hanya seputar menghasilkan keturunan, cenderung nomaden (berpindah tempat), dan food gathering (mengambil makanan dari alam).
Manusia kedua, jenis Pithecanthropus Erectusber-ras negroid, mongoloid, dan kaukasoid yang menyebar dari Afrika ke seluruh dunia. Jenis ini memiliki kapasitas otak 900cc dengan budaya mesolithikum, yang mulai memiliki kepercayaan kepada sang Pencipta. Di indonesia, sistem relijius mereka dapat dikatakan menjadi akar dari berkembangnya kepercayaan animisme dan dinamisme. Budaya yang dibawa oleh manusia Pithecanthropus Erectus ini semakin mengalami perkembangan dengan munculnya pembagian sistem sosial di lingkungan keluarga, teknik perumahan, dan sistem bercocok tanam. Sistem sosial di lingkungan keluarga manusia purba sudah diajarkan mengenai pembagian pekerjaan ayah sebagai tulang punggung keluarga, ibu yang bertugas memasak, dan menjaga anak-anak, serta anak-anak yang nantinya diajarkan bagaimana cara berburu, dan membuat peralatan berburu seperti kapak. Kemudian mereka mengembangkan cara-cara tersebut untuk bertahan hidup dengan mulai membuat rumah, dan menanam sesuatu untuk kehidupan di masa mendatang.
Manusia ketiga, adalah jenis homo (sapien, habilis, africanus, floreinsis, soloensis) yang dianggap sebagai manusia paling sempurna diantara jenis manusia purba lainnya. Dapat dikatakan bahwa pendidikan yang diterima manusia purba kala itu sudah mencapai tahap puncak, mulai dikenalnya teknik pembuatan alat yang lebih sempurna seperti teknik pembuatan patung, pembuatan pakaian, bangunan-bangunan besar ala megalithik yang digunakan sebagai tempat pemujaan kepada roh, teknik penguburan, serta terbentuknya koloni manusia yang nantinya menciptakan sistem kemasyarakatan yang kita kenal saat ini.