Rinzani
Pada suatu hari ada seorang putri dari Kerajaan Kediri yang tersesat, karena pada saat itu di Kerajaan Kediri sedang tertimpa musibah sehingga mengakibatkan putri hilang ingatan. Putri itu bernama Dewi Sekartaji, kemudian ia menemukan sebuah rumah. Dia berhenti di rumah itu dan bertemu denga pemilik rumah, ia bernama Mbok Rondo Dadapan. Mbok Rondo Dadapan mempunyai 2 orang anak yang bernama Klenting Abang dan Klenting Ijo. Kedua anak itu kerjaannya hanya berdandan dan bersolek.
Kemudian Dewi Sekartaji meminta kepada Mbok Rondo untuk diizinkan tinggal dirumahnya. Mbok Rondo dan anaknya mengizinkan Dewi Sekartaji tinggal dirumahnya. Tetapi Dewi harus mengerjakan semua pekerjaan rumah karena saat itu Dewi tidak ingat siapa namanya Mbok Rondo memberikan nama Klenting Kuning.
Lima hari kemudian timbullah perasaan iri dari Klenting Abang dan Klenting Ijo pada Klenting Kuning akan kecantikannya. Walaupun Klenting Abang dan Klenting Ijo kerjaannya hanya berdandan tetapi kecantikan mereka hanya sebatas kecantikan gadis desa yang biasa saja.
Tiga puluh hari kemudian ketika Klenting Kuning hendak mencuci pakaian, tiba-tiba ada seorang kakek tua yang sedang terjatuh. Kakek tua itu ingin minum karena Klenting Kuning tidak membawa air dari rumah, kakek itu diberi minum dari air sungai. Setelah itu kakek tersebut membantu mencuci Klenting Kuning dengan kekuatan magicnya.
Beberapa hari kemudian terdengar kabar ada seorang pemuda dari Jenggala bernama Ande-ande Lumut ingin mencari seorang istri.
Setelah mendengar kabar tersebut Klenting Abang dan Klenting Ijo berniat untuk unggah-ungguhi. Klenting Kuning juga ingin ikut kakak-kakaknya tetapi Klenting Kuning harus memakai baju compang-camping. Klenting Kuning menyetujuinya.
Ditengah jalan Klenting Kuning bertemu dengan kakek yang pernah ia tolong waktu hendak mencuci di sungai. Kakek itu ternyata adalah jelmaan dari seorang Senopati Kerajaan Kediri yang ditugaskan untuk mencari dan melindungi Dewi Sekartaji. Dia jua memberi sehelai lidi ajaib yang dapat digunakan dalam perjalanan menuju ke Jenggala.
Diperjalanan Klenting Abang dan Klenting Ijo dihalangi oleh Yuyu Kangkang ditepi sungai. Mereka meminta Yuyu Kangkang untuk menyebrangkan sungai menuju ke seberang. Tetapi syaratnya harus mau dicium oleh Yuyu Kangkang. Klenting Abang dan Klenting Ijo menyetujuinya.
Sesaat kemudian datanglah Klenting Kuning dengan baju compang-camping. Klenting Kuning juga dihadang oleh Yuyu Kangkang di tepi sungai. Tetapi Yuyu Kangkang tidak mau mengantarkan Klenting Kuning karena Klenting Kuning berwajah jelek dan berpenampilan jelek.
Kemudian putri memukul Yuyu Kangkang dengan lidi yang diberikan oleh kakek tua. Seketika berubahlah Yuyu Kangkang menjadi manusia. Dia adalah Senopati Kerajaan Kediri yang ditugaskan untuk mencari Dewi Sekartaji. Karena tidak dapat menyeberang sungai Klenting Kuning menyabitkan lidinya ke sungai seketika sungai membelah dan membentuk sebuah jalan yang dapat digunakan untuk menuju ke seberang.
Setelah bertemu dengan Mbok Rondo Jenggala ibunya Ande-ande Lumut, Klenting Abang dan Klenting Ijo mengatakan maksud kedatangannya. Mbok Rondo menerima kedatangan mereka. Tetapi Ande-ande Lumut tidak mau menerima karena mereka bekasnya Yuyu Kangkang.
Kemudian datanglah Klenting Kuning dengan baju compang-camping. Mbok Rondo tidak menerima kedatangannya. Tetapi Klenting Kuning tetap berusaha akhirnya Mbok Rondo Jenggala mempersilahkan Klenting Kuning untuk bertemu Ande-ande Lumut. Dan Ande-ande Lumut menerima Klenting Kuning
Setelah melihat wajah Ande-ande Lumut, ingatan Klenting Kuning langsung pulih. Dia ingat bahwa Ande-ande Lumut adalah Panji Asmoro Bangun kekasihnya yang telah lama berpisah dengannya. Ia adalah seorang pangeran
Mbok Rondo Jenggala kaget mengetahui bahwa anak angkatnya adalah seorang pangeran yagn bernama Panji Asmoro Bangun
Kemudian Dewi Sekartaji meminta kepada Mbok Rondo untuk diizinkan tinggal dirumahnya. Mbok Rondo dan anaknya mengizinkan Dewi Sekartaji tinggal dirumahnya. Tetapi Dewi harus mengerjakan semua pekerjaan rumah karena saat itu Dewi tidak ingat siapa namanya Mbok Rondo memberikan nama Klenting Kuning.
Lima hari kemudian timbullah perasaan iri dari Klenting Abang dan Klenting Ijo pada Klenting Kuning akan kecantikannya. Walaupun Klenting Abang dan Klenting Ijo kerjaannya hanya berdandan tetapi kecantikan mereka hanya sebatas kecantikan gadis desa yang biasa saja.
Tiga puluh hari kemudian ketika Klenting Kuning hendak mencuci pakaian, tiba-tiba ada seorang kakek tua yang sedang terjatuh. Kakek tua itu ingin minum karena Klenting Kuning tidak membawa air dari rumah, kakek itu diberi minum dari air sungai. Setelah itu kakek tersebut membantu mencuci Klenting Kuning dengan kekuatan magicnya.
Beberapa hari kemudian terdengar kabar ada seorang pemuda dari Jenggala bernama Ande-ande Lumut ingin mencari seorang istri.
Setelah mendengar kabar tersebut Klenting Abang dan Klenting Ijo berniat untuk unggah-ungguhi. Klenting Kuning juga ingin ikut kakak-kakaknya tetapi Klenting Kuning harus memakai baju compang-camping. Klenting Kuning menyetujuinya.
Ditengah jalan Klenting Kuning bertemu dengan kakek yang pernah ia tolong waktu hendak mencuci di sungai. Kakek itu ternyata adalah jelmaan dari seorang Senopati Kerajaan Kediri yang ditugaskan untuk mencari dan melindungi Dewi Sekartaji. Dia jua memberi sehelai lidi ajaib yang dapat digunakan dalam perjalanan menuju ke Jenggala.
Diperjalanan Klenting Abang dan Klenting Ijo dihalangi oleh Yuyu Kangkang ditepi sungai. Mereka meminta Yuyu Kangkang untuk menyebrangkan sungai menuju ke seberang. Tetapi syaratnya harus mau dicium oleh Yuyu Kangkang. Klenting Abang dan Klenting Ijo menyetujuinya.
Sesaat kemudian datanglah Klenting Kuning dengan baju compang-camping. Klenting Kuning juga dihadang oleh Yuyu Kangkang di tepi sungai. Tetapi Yuyu Kangkang tidak mau mengantarkan Klenting Kuning karena Klenting Kuning berwajah jelek dan berpenampilan jelek.
Kemudian putri memukul Yuyu Kangkang dengan lidi yang diberikan oleh kakek tua. Seketika berubahlah Yuyu Kangkang menjadi manusia. Dia adalah Senopati Kerajaan Kediri yang ditugaskan untuk mencari Dewi Sekartaji. Karena tidak dapat menyeberang sungai Klenting Kuning menyabitkan lidinya ke sungai seketika sungai membelah dan membentuk sebuah jalan yang dapat digunakan untuk menuju ke seberang.
Setelah bertemu dengan Mbok Rondo Jenggala ibunya Ande-ande Lumut, Klenting Abang dan Klenting Ijo mengatakan maksud kedatangannya. Mbok Rondo menerima kedatangan mereka. Tetapi Ande-ande Lumut tidak mau menerima karena mereka bekasnya Yuyu Kangkang.
Kemudian datanglah Klenting Kuning dengan baju compang-camping. Mbok Rondo tidak menerima kedatangannya. Tetapi Klenting Kuning tetap berusaha akhirnya Mbok Rondo Jenggala mempersilahkan Klenting Kuning untuk bertemu Ande-ande Lumut. Dan Ande-ande Lumut menerima Klenting Kuning
Setelah melihat wajah Ande-ande Lumut, ingatan Klenting Kuning langsung pulih. Dia ingat bahwa Ande-ande Lumut adalah Panji Asmoro Bangun kekasihnya yang telah lama berpisah dengannya. Ia adalah seorang pangeran
Mbok Rondo Jenggala kaget mengetahui bahwa anak angkatnya adalah seorang pangeran yagn bernama Panji Asmoro Bangun