BALAS BUDI SINGA Di suatu perkampungan, hiduplah pemuda miskin dan betang kara. Ia tidak memiliki harta benda kecuali gubuk yang sudah rapuh peninggalan orang tuanya. Untuk menghidupi dirinya, pemuda itu selalu mencari kayu bakar di hutan lalu dijual atau ditukarnya dengan kebutuhan pokok lainnya. Meski hidup serba kekurangan, namun pemuda itu sangat baik hati dan penyabar. Ketika suatu hari pemuda itu tengah mencari kayu bakar, terdengar di balik semak-semak suara raungan singa yang sedang kesakitan. Dengan rasa cemas, dihampirinya singa itu yang sedang merintih karena sebuah serpihan kayu menusuk bagian punggung singa. Dengan rasa takut si pemuda yang merasa prihatin dan iba kemudian menghampiri sembari mencoba menenangkan singa. Pemuda itupun membantu si sing untuk mencabut duri itu. Kemudian pemuda itu berlari mmenjauh dari singa karena takut dimangsa. Ketika hendak kembali ke tempat mencari kayu bakar, ia tidak sengaja menabrak kereta kencana milik raja yang sedang lewat. Meski telah meminta maaf, raja tetap menangkap dan memenjarakan si pemuda malang itu. Setelah beberapa hari di penjara, pemuda itupun akhirnya dijatuhkan hukuman mati. Pada malam hari, pemuda itu dimasukkan ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas. Dengan perasaan sedih dan pasrah, ia merelakan dirinya menjadi santapan binatang buas itu. Akan tetapi alangkah terkejutnya pemuda itu ketika bintang yang ada di dalam ruangan gelap itu tidak menyentuhnya sama sekali. Setelah hari beranjak siang, barulah ia mulai bisa melihat binatang apa yang ada dalam ruangan. Ternyata binatang buas itu adalah singa yang ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa itu ternyata hewan peliharaan kesayangan milik sang raja. Pemuda itu pun bertanya “kenapa kau tidak mematuhi perintah raja untuk memangsaku wahai singa?. Singa itu kemudian menjawab “Mana mungkin aku menyakiti orang yang telah berjasa menolong dan menyelamatkan ku”. Setelah mendengar ucapan si singa, pemuda itupun lega. Tiba-tiba singa itupun berubah menjadi kakek tua yang berambut putih. Si pemuda itupun menjadi sangat terkejut hingga akhirnya pingsan. Saat pemuda itu terbangun, ternyata pemuda itu sudah berada di gubuk tua miliknya. Si pemuda pikir dia sedang bermimpi, tapi ternyata yang dialaminya adalah kenyataan. Si kakek tua itu masih berada di sampingnya. Kakek tu pun menitipkan 2 angsa kepada pemuda itu dan pergi meninggalkan pemuda itu di gubuknya. Si pemuda sangat senang atas pemberian angsa itu. Pemuda itupun selalu merawatnya, hingga akhirnya angsa-angsa itu bisa berkembang biak degan cepat dan pemuda itu dapat menjualnya. Kini pemuda itupun menjadi kaya raya dengan memelihara angsa pemberian kakek tua itu.
Jawaban:
BALAS BUDI SINGA Di suatu perkampungan, hiduplah pemuda miskin dan betang kara. Ia tidak memiliki harta benda kecuali gubuk yang sudah rapuh peninggalan orang tuanya. Untuk menghidupi dirinya, pemuda itu selalu mencari kayu bakar di hutan lalu dijual atau ditukarnya dengan kebutuhan pokok lainnya. Meski hidup serba kekurangan, namun pemuda itu sangat baik hati dan penyabar. Ketika suatu hari pemuda itu tengah mencari kayu bakar, terdengar di balik semak-semak suara raungan singa yang sedang kesakitan. Dengan rasa cemas, dihampirinya singa itu yang sedang merintih karena sebuah serpihan kayu menusuk bagian punggung singa. Dengan rasa takut si pemuda yang merasa prihatin dan iba kemudian menghampiri sembari mencoba menenangkan singa. Pemuda itupun membantu si sing untuk mencabut duri itu. Kemudian pemuda itu berlari mmenjauh dari singa karena takut dimangsa. Ketika hendak kembali ke tempat mencari kayu bakar, ia tidak sengaja menabrak kereta kencana milik raja yang sedang lewat. Meski telah meminta maaf, raja tetap menangkap dan memenjarakan si pemuda malang itu. Setelah beberapa hari di penjara, pemuda itupun akhirnya dijatuhkan hukuman mati. Pada malam hari, pemuda itu dimasukkan ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas. Dengan perasaan sedih dan pasrah, ia merelakan dirinya menjadi santapan binatang buas itu. Akan tetapi alangkah terkejutnya pemuda itu ketika bintang yang ada di dalam ruangan gelap itu tidak menyentuhnya sama sekali. Setelah hari beranjak siang, barulah ia mulai bisa melihat binatang apa yang ada dalam ruangan. Ternyata binatang buas itu adalah singa yang ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa itu ternyata hewan peliharaan kesayangan milik sang raja. Pemuda itu pun bertanya “kenapa kau tidak mematuhi perintah raja untuk memangsaku wahai singa?. Singa itu kemudian menjawab “Mana mungkin aku menyakiti orang yang telah berjasa menolong dan menyelamatkan ku”. Setelah mendengar ucapan si singa, pemuda itupun lega. Tiba-tiba singa itupun berubah menjadi kakek tua yang berambut putih. Si pemuda itupun menjadi sangat terkejut hingga akhirnya pingsan. Saat pemuda itu terbangun, ternyata pemuda itu sudah berada di gubuk tua miliknya. Si pemuda pikir dia sedang bermimpi, tapi ternyata yang dialaminya adalah kenyataan. Si kakek tua itu masih berada di sampingnya. Kakek tu pun menitipkan 2 angsa kepada pemuda itu dan pergi meninggalkan pemuda itu di gubuknya. Si pemuda sangat senang atas pemberian angsa itu. Pemuda itupun selalu merawatnya, hingga akhirnya angsa-angsa itu bisa berkembang biak degan cepat dan pemuda itu dapat menjualnya. Kini pemuda itupun menjadi kaya raya dengan memelihara angsa pemberian kakek tua itu.
Penjelasan: