Siapakah yang mendapatgelar zatun nitaqain? bagaimana kisahnya?
Mustainah
Asma' Bintu Abi Bakr Rodhivallohu An'huma(Dzatun Nithoqoin) Dia seorang wanita muhajir yang mulia dan tokoh yang besarkarena akal dan kemuliaan jiwa serta kemauannya yang kuat. Asma' dilahirkan tahun 27 sebelum Hijrah. Asma' 10 tahun lebih tua daripada saudaranya seayah, Aisyah, Ummul Mu'minin dan dia adalah saudara se- kandung dari Abdullah bin Abu Bakar. Asma' mendapat gelar Dzatun nithaqain (si empunya dua ikatpinggang), karena dia mengambil ikat pinggangnya, lalu memotongnya menjadi dua. Kemudian, yang satu dia gunakan untuk sufrah (bungkus makanan untuk bekal) Rasulullah SAW, dan yang lain sebagai pembungkus qirbahnya pada waktu malam, ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash- Shiddiq keluar menuju gua. Penduduk Syam mengolok-olok Ibnu Zubair dengan julukan "Dzaatun nithaqain" ketika mereka memeranginya. Maka Asma' bertanya kepada puteranya itu, Abdullah bin Zubair :"Mereka mengolok-olokkan kamu ?" Abdullah menjawab :"Ya." Maka Asma' berkata :"Demi Allah, dia adalah benar." Ketika Asma' menghadap Al-Hajjaj, dia berkata: "Bagaimana engkau mengolok-olok Abdullah dengan julukan Dzatun nitha- qain ? Memang, aku mempunyai sepotong ikat pinggang yang harus dipakai oleh orang perempuan dan sepotong ikat pinggang untuk menutupi makanan Rasulullah SAW." Asma' telah lama masuk Islam di Mekkah, sesudah 17 orang dan berbai'at kepada Nabi SAW, serta beriman kepadanya dengan iman yang kuat Pengamalan Islam Asma' yang Baik Pada suatu ketika, datang Qatilah binti Abdul Uzza kepada puterinya, Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, sedangkan Abu Bakar telah menalaknya di zaman jahiliyyah, membawa hadiah-hadiah berupa kismis, samin dan anting-anting. Namun Asma' menolak hadiah tersebut dan tidak mengizinkannya memasuki rumahnya. Kemudian dia memberitahu Aisyah :"Tanyakan kepada Rasulullah SAW ....?" Aisyah menjawab :"Bi- arlah dia memasuki rumahnya dan dia (Asma') boleh menerima hadiahnya."
Dia seorang wanita muhajir yang mulia dan tokoh yang besarkarena akal dan kemuliaan jiwa serta kemauannya yang kuat. Asma' dilahirkan tahun 27 sebelum Hijrah. Asma' 10 tahun lebih tua daripada saudaranya seayah, Aisyah, Ummul Mu'minin dan dia adalah saudara se- kandung dari Abdullah bin Abu Bakar. Asma' mendapat gelar Dzatun nithaqain (si empunya dua ikatpinggang), karena dia mengambil ikat pinggangnya, lalu memotongnya menjadi dua. Kemudian, yang satu dia gunakan untuk sufrah (bungkus makanan untuk bekal) Rasulullah SAW, dan yang lain sebagai pembungkus qirbahnya pada waktu malam, ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash- Shiddiq keluar menuju gua. Penduduk Syam mengolok-olok Ibnu Zubair dengan julukan "Dzaatun nithaqain" ketika mereka memeranginya. Maka Asma' bertanya kepada puteranya itu, Abdullah bin Zubair :"Mereka mengolok-olokkan kamu ?" Abdullah menjawab :"Ya." Maka Asma' berkata :"Demi Allah, dia adalah benar." Ketika Asma' menghadap Al-Hajjaj, dia berkata: "Bagaimana engkau mengolok-olok Abdullah dengan julukan Dzatun nitha- qain ? Memang, aku mempunyai sepotong ikat pinggang yang harus dipakai oleh orang perempuan dan sepotong ikat pinggang untuk menutupi makanan Rasulullah SAW." Asma' telah lama masuk Islam di Mekkah, sesudah 17 orang dan berbai'at kepada Nabi SAW, serta beriman kepadanya dengan iman yang kuat Pengamalan Islam Asma' yang Baik Pada suatu ketika, datang Qatilah binti Abdul Uzza kepada puterinya, Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, sedangkan Abu Bakar telah menalaknya di zaman jahiliyyah, membawa hadiah-hadiah berupa kismis, samin dan anting-anting. Namun Asma' menolak hadiah tersebut dan tidak mengizinkannya memasuki rumahnya. Kemudian dia memberitahu Aisyah :"Tanyakan kepada Rasulullah SAW ....?" Aisyah menjawab :"Bi- arlah dia memasuki rumahnya dan dia (Asma') boleh menerima hadiahnya."