OrizSatifa17
Urut saya ternyata ada beberapa yang harus bertanggungjawab dengan adanya kejadian ini diantaranya adalah : 1. Orang Tua orang tua adalah faktor pertama yang harus bertanggungjawab terhadap aksi tawuran selama ini, kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan aktivitas anak diluar, mereka berpikir jika sudah menyekolahkan urusan pendidikan sudah selesai. padahal justru orangtua yang paling harus memantau anak, contoh saat pulang sekolah kebanyakan remaja sekarang adalah hobi kongko-kongko (bahasa remaja) di tempat tertentu yang justru menimbulkan gesekan antar pelajar. seharusnyalah orangtua memantau anak jika telah pulang sekolah untuk segera pulang kerumah supaya anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar. 2. Sekolah Apapun alasannya sekolah tetap harus bertanggungjawab terhadap aksi tawuran siswanya, ini tentu sesuai dengan keinginan para orang tua agar anaknya mempunyai pendidikan yang baik. oleh karena itu sepantasnyalah pihak sekolah terus mencari solusi yang baik bagi anak didiknya agar tidak melakukan tindakan tidak terpuji. mungkin banyak hal yang dapat dilakukan misalnya membuat exstra kurikuler yang lebih banyak agar dapat menyalurkan bakat siswa seperti olahraga atau seni. tentu diharapkan jika siswanya mempunyai prestasi tidak akan terpikirkan untuk melakukan tawuran. 4. Pemerintah pemerintah adalah pembuat kurikulum, tentu ini menjadi roh bagi pendidikan kita. dengan adanya tawuran antar sekolah mungkin pemerintah harus mengkaji ulang apakah kurikulum sekarang ini telah cukup baik dalam hal membuat siswa menjadi terdidik. jangan sampai kurikullum yang diberikan malah membuat siswa menjadi stres sehingga melampiaskannya dengan aksi tawuran. dan saya melihat sebagian siswa memang merasa sekolah hanya kewajiban belaka bukan sebagai kesenangan untuk menimba ilmu. mungkin layak di pikirkan bagaimana caranya supaya siswa datang kesekolah dengan hati senang untuk mencari ilmu. 5. Pihak Keamanan bukan bermaksud menyalahkan bapak polisi cuma tentu ini juga menjadi tanda tanya kita, kemana polisi saat terjadi tawuran antar pelajar. bukankah polisi ditugaskan mengamankan masyarakat. apalagi ini terjadi dikota besar yang nota bene markas besar kepolisian ada disini. teroris bisa di selesaikan tapi mengapa hanya tawuran antar pelajar tidak dapat diselesaikan. apakah polisi mengganggap tawuran antar pelajar adalah persoalan sepele. yang kita lihat di televisi tawuran terjadi ditempat keramaian tanpa ada polisi yang berusaha melerai, kalaupun ada jumlahnya tidak memadai. coba bayangkan jika polisi sigap ada tawuran 5 menit sudah ada tentu sangat mempersempit ruang gerak siswa yang terlibat tawuran.