ara pelaut Muslim menjejakkan kaki di Amerika tiga abad sebelum Columbus datang.
Ketika Anda ditanya tentang siapa penemu Benua Amerika, boleh jadi nama yang kemudian terpikir adalah Cristoforo Colombo alias Christopher Columbus. Lantas, ketika ditanya dari manakah nama Amerika diambil, jawaban yang kemungkinan disebut adalah Amerigo Vespucci.
Hal itu sangat bisa dimaklumi mengingat sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) klaim Columbus sebagai penjejak pertama tanah Amerika pada 1492 telah diajarkan.
Disebutkan, pedagang sekaligus penjelajah asal Genoa, Italia itu menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai di Benua Amerika pada 12 Oktober 1402. Namun, berdasarkan fakta sejarah, benarkah klaim tersebut?
Adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, salah satu tokoh yang tidak percaya bahwa Benua Amerika ditemukan oleh Columbus. Berpidato pada KTT para pemimpin Muslim dari Amerika Latin, di Istanbul, Turki, Sabtu (15/11).
Erdogan secara tegas menyatakan Amerika ditemukan para pelaut Muslim di abad ke-12, hampir tiga abad sebelum Columbus menginjakkan kaki di sana. Menurut Erdogan, kontak-kontak antara Amerika Latin dan Islam telah dilakukan sejak abad ke-12.
Sebelumnya, seorang ahli kapal selam dan sejarawan kondang Gavin Menzies pun membantah klaim Columbus adalah penjelajah pertama Amerika.
Menurut dia, penemu Benua Amerika adalah Laksamana Muslim asal Cina bernama Cheng Ho. Dalam catatannya, Cheng Ho menginjakkan kaki di sana 70 tahun sebelum pelayaran Columbus.
Kepada publik ia menunjukkan bukti berupa peta-peta pelayaran kuno dan artefak yang secara jelas menyatakan Cheng Ho pernah singgah di Amerika setelah melakukan pelayaran pada periode 1421-1423.
Diceritakannya, pada 1405 ketika Cheng Ho ditugaskan menjelajahi dunia bersama beberapa armada laut Cina yang memakan waktu dua tahun, sang Laksamana berhasil melewati Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Aru, Sumatra, Sri Lanka, dan Kalkuta. Inilah pelayaran yang dianggap sebagai momen penting pelayaran Cina di Nusantara.
Khusus mengenai pelayaran menuju Benua Amerika, beberapa sumber arkeologi menyebutkan, Cheng Ho pernah berlayar bersama awak kapalnya pada 1421 hingga 1423.
Sebelum sampai di Benua Amerika, tepatnya di Amerika bagian selatan setelah menyeberang dari Afrika, Cheng Ho melewati jalur yang terkenal sangat sulit dan berbahaya. Beberapa sumber memaparkan, sering kali kapal-kapal Eropa yang melewati jalur tersebut terdampar akibat terhalang ombak.
ara pelaut Muslim menjejakkan kaki di Amerika tiga abad sebelum Columbus datang.
Ketika Anda ditanya tentang siapa penemu Benua Amerika, boleh jadi nama yang kemudian terpikir adalah Cristoforo Colombo alias Christopher Columbus. Lantas, ketika ditanya dari manakah nama Amerika diambil, jawaban yang kemungkinan disebut adalah Amerigo Vespucci.
Hal itu sangat bisa dimaklumi mengingat sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) klaim Columbus sebagai penjejak pertama tanah Amerika pada 1492 telah diajarkan.
Disebutkan, pedagang sekaligus penjelajah asal Genoa, Italia itu menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai di Benua Amerika pada 12 Oktober 1402. Namun, berdasarkan fakta sejarah, benarkah klaim tersebut?
Adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, salah satu tokoh yang tidak percaya bahwa Benua Amerika ditemukan oleh Columbus. Berpidato pada KTT para pemimpin Muslim dari Amerika Latin, di Istanbul, Turki, Sabtu (15/11).
Erdogan secara tegas menyatakan Amerika ditemukan para pelaut Muslim di abad ke-12, hampir tiga abad sebelum Columbus menginjakkan kaki di sana. Menurut Erdogan, kontak-kontak antara Amerika Latin dan Islam telah dilakukan sejak abad ke-12.
Sebelumnya, seorang ahli kapal selam dan sejarawan kondang Gavin Menzies pun membantah klaim Columbus adalah penjelajah pertama Amerika.
Menurut dia, penemu Benua Amerika adalah Laksamana Muslim asal Cina bernama Cheng Ho. Dalam catatannya, Cheng Ho menginjakkan kaki di sana 70 tahun sebelum pelayaran Columbus.
Kepada publik ia menunjukkan bukti berupa peta-peta pelayaran kuno dan artefak yang secara jelas menyatakan Cheng Ho pernah singgah di Amerika setelah melakukan pelayaran pada periode 1421-1423.
Diceritakannya, pada 1405 ketika Cheng Ho ditugaskan menjelajahi dunia bersama beberapa armada laut Cina yang memakan waktu dua tahun, sang Laksamana berhasil melewati Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Aru, Sumatra, Sri Lanka, dan Kalkuta. Inilah pelayaran yang dianggap sebagai momen penting pelayaran Cina di Nusantara.
Khusus mengenai pelayaran menuju Benua Amerika, beberapa sumber arkeologi menyebutkan, Cheng Ho pernah berlayar bersama awak kapalnya pada 1421 hingga 1423.
Sebelum sampai di Benua Amerika, tepatnya di Amerika bagian selatan setelah menyeberang dari Afrika, Cheng Ho melewati jalur yang terkenal sangat sulit dan berbahaya. Beberapa sumber memaparkan, sering kali kapal-kapal Eropa yang melewati jalur tersebut terdampar akibat terhalang ombak.