Seorang penumpang hendak mengetahui kecepatan bus yang ia tumpangi. Ia melihat tanda jalan dan terdapat angka dua digit, lalu ia tertidur sejam. Ia bangun lalu melihat angka pada tanda jalan 3 digit dengan dua digit yang sama seperti sebelumnya tapi urutannya terbalik dan terdapat angka nol di antara dua digit tersebut. Lalu ia tertidur lagi selama dua jam, ketika bangun marka jalan menunjukkan angka 3 digit dengan angka pertama dan ketiga sama namun angka kedua sudah berubah. Jika bus berjalan dengan kecepatan konstan, maka kecepatan bus tersebut adalah ....
Dalam situasi ini, kita dapat menggunakan konsep kecepatan rata-rata untuk mencari tahu kecepatan bus.
Dalam satu jam pertama, penumpang melihat tanda jalan dengan angka dua digit. Karena angka tersebut tidak dijelaskan dengan rinci, kita tidak dapat mengetahui kecepatan bus pada saat itu.
Namun, setelah penumpang tertidur selama satu jam, ia melihat angka pada tanda jalan tiga digit dengan urutan angka terbalik dan ada angka nol di antara dua digit yang sama seperti sebelumnya. Dalam hal ini, kita dapat mengasumsikan bahwa angka tersebut mencerminkan jarak yang telah ditempuh oleh bus selama satu jam.
Misalnya, jika angka pada tanda jalan adalah 101, maka jarak yang ditempuh oleh bus selama satu jam adalah 101 km.
Setelah penumpang tertidur lagi selama dua jam, ia melihat angka pada tanda jalan tiga digit dengan angka pertama dan ketiga sama namun angka kedua berubah. Kembali, kita dapat mengasumsikan bahwa angka ini mencerminkan jarak yang telah ditempuh oleh bus selama dua jam setelah bangun tidur pertama.
Misalnya, jika angka pada tanda jalan adalah 202, maka jarak yang ditempuh oleh bus selama dua jam setelah bangun tidur pertama adalah 202 km.
Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan selisih jarak yang ditempuh oleh bus selama dua jam setelah bangun tidur pertama (202 km - 101 km = 101 km) dan selisih waktu (2 jam - 1 jam = 1 jam) untuk mencari kecepatan bus.
Kecepatan rata-rata bus dapat dihitung dengan membagi selisih jarak dengan selisih waktu:
Kecepatan rata-rata = Selisih jarak / Selisih waktu Kecepatan rata-rata = 101 km / 1 jam Kecepatan rata-rata = 101 km/jam
Jawaban:
Dalam situasi ini, kita dapat menggunakan konsep kecepatan rata-rata untuk mencari tahu kecepatan bus.
Dalam satu jam pertama, penumpang melihat tanda jalan dengan angka dua digit. Karena angka tersebut tidak dijelaskan dengan rinci, kita tidak dapat mengetahui kecepatan bus pada saat itu.
Namun, setelah penumpang tertidur selama satu jam, ia melihat angka pada tanda jalan tiga digit dengan urutan angka terbalik dan ada angka nol di antara dua digit yang sama seperti sebelumnya. Dalam hal ini, kita dapat mengasumsikan bahwa angka tersebut mencerminkan jarak yang telah ditempuh oleh bus selama satu jam.
Misalnya, jika angka pada tanda jalan adalah 101, maka jarak yang ditempuh oleh bus selama satu jam adalah 101 km.
Setelah penumpang tertidur lagi selama dua jam, ia melihat angka pada tanda jalan tiga digit dengan angka pertama dan ketiga sama namun angka kedua berubah. Kembali, kita dapat mengasumsikan bahwa angka ini mencerminkan jarak yang telah ditempuh oleh bus selama dua jam setelah bangun tidur pertama.
Misalnya, jika angka pada tanda jalan adalah 202, maka jarak yang ditempuh oleh bus selama dua jam setelah bangun tidur pertama adalah 202 km.
Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan selisih jarak yang ditempuh oleh bus selama dua jam setelah bangun tidur pertama (202 km - 101 km = 101 km) dan selisih waktu (2 jam - 1 jam = 1 jam) untuk mencari kecepatan bus.
Kecepatan rata-rata bus dapat dihitung dengan membagi selisih jarak dengan selisih waktu:
Kecepatan rata-rata = Selisih jarak / Selisih waktu Kecepatan rata-rata = 101 km / 1 jam Kecepatan rata-rata = 101 km/jam
Jadi, kecepatan bus tersebut adalah 101 km/jam.