Seorang guru sedang mengembangkan teknik pembelajaran. Ia percaya ia dengan teknik pembelajaran yang ia rancang mampu meningkatkan nilai matematika siswa. Rata-rata nilai matematika populasi siswa adalah 220 degan standar deviasi 15. Ia mengambil sampel sebanyak 25 orang siswa lalu menerapkan pembelajaran yang ia rancang. Setelah satu semester berjalan, diketahui rata-rata nilai matematika 25 orang siswa tersebut adalah 229. Apakah teknik pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut berhasil meningkatkan nilai matematika siswa? Ujilah secara statistik.
Ya, teknik pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut berhasil meningkatkan nilai matematika siswa.
**Uji Statistik**
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah uji hipotesis dua sampel. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
* **H0:** Rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru sama dengan rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru.
* **H1:** Rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru lebih tinggi dari rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru.
**Langkah-Langkah Uji Statistik**
1. Hitung standar error rata-rata sampel:
```
SE = σ / √n
```
```
SE = 15 / √25
```
```
SE = 3
```
2. Hitung nilai z-score:
```
z = (μ_sampel - μ_populasi) / SE
```
```
z = (229 - 220) / 3
```
```
z = 3
```
3. Bandingkan nilai z-score dengan nilai kritis. Nilai kritis untuk uji dua sampel dengan taraf signifikansi 5% adalah 1,96.
Karena nilai z-score (3) lebih besar dari nilai kritis (1,96), maka **H0 ditolak**. Hal ini berarti **ada bukti yang cukup untuk mendukung H1**, yaitu rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru lebih tinggi dari rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru.
**Kesimpulan**
Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut berhasil meningkatkan nilai matematika siswa.
**Penjelasan**
Nilai z-score yang diperoleh (3) menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru (229) lebih tinggi dari rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru (220) sebesar 3 standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai matematika siswa cukup signifikan.
Penjelasan dengan langkah-langkah:
**Jawaban**
Ya, teknik pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut berhasil meningkatkan nilai matematika siswa.
**Uji Statistik**
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah uji hipotesis dua sampel. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
* **H0:** Rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru sama dengan rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru.
* **H1:** Rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru lebih tinggi dari rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru.
**Langkah-Langkah Uji Statistik**
1. Hitung standar error rata-rata sampel:
```
SE = σ / √n
```
```
SE = 15 / √25
```
```
SE = 3
```
2. Hitung nilai z-score:
```
z = (μ_sampel - μ_populasi) / SE
```
```
z = (229 - 220) / 3
```
```
z = 3
```
3. Bandingkan nilai z-score dengan nilai kritis. Nilai kritis untuk uji dua sampel dengan taraf signifikansi 5% adalah 1,96.
Karena nilai z-score (3) lebih besar dari nilai kritis (1,96), maka **H0 ditolak**. Hal ini berarti **ada bukti yang cukup untuk mendukung H1**, yaitu rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru lebih tinggi dari rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru.
**Kesimpulan**
Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut berhasil meningkatkan nilai matematika siswa.
**Penjelasan**
Nilai z-score yang diperoleh (3) menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika siswa setelah menerapkan teknik pembelajaran baru (229) lebih tinggi dari rata-rata nilai matematika siswa sebelum menerapkan teknik pembelajaran baru (220) sebesar 3 standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai matematika siswa cukup signifikan.