Sekelompok siswa sedang melakukan percobaan bioteknologi dalam pembuatan nata de coco. Beberapa bahan yang diperlukan diantaranya adalah : (1) Air kelapa (2) Gula putih (3) Asam cuka (4) Urea (5) Starter Acetobacter xylinum Setelah semua bahan dicampur dalam proses pemanasan kemudian didinginkan untuk media pertumbuhan Acetobacter xylinum, proses bioteknologi yang terjadi adalah …. A. Reaksi kimia pada bahan-bahan yang dipanaskan B. Proses kulturisasi Acetobacter xylinum pada media yang disiapkan C. Penggunaan peralatan yang canggih dalam proses pematangan media D. Munculnya kemungkinan terkontaminasi dengan bakteri lain E. Terjadi proses pembusukan yang menyebabkan media menjadi asam
Kelas: IX Mata pelajaran: Biologi Materi: Bioteknologi
Kata Kunci: Bakteri, Acetobacter xylinum, Nata de Coco
Pembahasan:
Setelah semua bahan dicampur dalam proses pemanasan kemudian didinginkan untuk media pertumbuhan Acetobacter xylinum, proses bioteknologi yang terjadi adalah ….
B. Proses kulturisasi Acetobacter xylinum pada media yang disiapkan
Produksi nata de coco dilakukan dengan pengolahan air kelapa menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini adalah bakteri bermanfaat yang bersifat gram negatif, dan aerobik.
Nata de coco dihasilkan dengan produksi selulosa (zat kayu) oleh bakteri ini, sehingga air kelapa yang semula bersifat cair menjadi kenyal dan padat.
Selulosa ini dibuat oleh bakteri Acetobacter xylinum dari kandungan zat gula (karbohidrat) yang terdapat di air kelapa. Inilah mengapa perlu ditambahkan gula ke dalam air kelapa, agar bakteri Acetobacter xylinum bisa berkembang dengan baik.
Kondisi keasaman atau pH optimal dari bakteri ini adalah sekitar 5.4 - 6.3 dan suhu Suhu optimal untuk dilakukan inkubasi adalah 25-30 derajat Celsius. Inilah mengapa ditambahkan asam cuka pada air kelapa, yaitu untuk menurunkan keasaman (pH) dari air kelapa, sehingga bakteri Acetobacter xylinum bisa berkembang dengan pesat.
Dengan dirubahnya kandungan nutrisi di air kelapa menjadi selulosa ini, air kelapa menjadi lebih awet, sehingga tidak mudah busuk dan nata de coco dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
Kelas: IX
Mata pelajaran: Biologi
Materi: Bioteknologi
Kata Kunci: Bakteri, Acetobacter xylinum, Nata de Coco
Pembahasan:
Setelah semua bahan dicampur dalam proses pemanasan kemudian didinginkan untuk media pertumbuhan Acetobacter xylinum, proses bioteknologi yang terjadi adalah ….
B. Proses kulturisasi Acetobacter xylinum pada media yang disiapkan
Produksi nata de coco dilakukan dengan pengolahan air kelapa menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini adalah bakteri bermanfaat yang bersifat gram negatif, dan aerobik.
Nata de coco dihasilkan dengan produksi selulosa (zat kayu) oleh bakteri ini, sehingga air kelapa yang semula bersifat cair menjadi kenyal dan padat.
Selulosa ini dibuat oleh bakteri Acetobacter xylinum dari kandungan zat gula (karbohidrat) yang terdapat di air kelapa. Inilah mengapa perlu ditambahkan gula ke dalam air kelapa, agar bakteri Acetobacter xylinum bisa berkembang dengan baik.
Kondisi keasaman atau pH optimal dari bakteri ini adalah sekitar 5.4 - 6.3 dan suhu Suhu optimal untuk dilakukan inkubasi adalah 25-30 derajat Celsius. Inilah mengapa ditambahkan asam cuka pada air kelapa, yaitu untuk menurunkan keasaman (pH) dari air kelapa, sehingga bakteri Acetobacter xylinum bisa berkembang dengan pesat.
Dengan dirubahnya kandungan nutrisi di air kelapa menjadi selulosa ini, air kelapa menjadi lebih awet, sehingga tidak mudah busuk dan nata de coco dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.