Sejarah berbeda dengan puisi dan filsafat adalah pernyataan dari
graAristoteles (384-322 SM). Dalam bukunya, Poetics, Aristeles telah menggambarkan bahwa seni adalah imitasi dari realitas. Bagi Aristoteles, puisi Gra 49 detik yang lalu adalah sesuatu yang lebih filosofis ketimbang sejarah karena pernyataan-pernyataan puisi adalah tentang alam semesta, sedangkan sejarah adalah tentang benda-benda singular. Fungsi sastrawan bukanlah membicarakan sesuatu yang telah terjadi, melainkan sesuatu yang mungkin terjadi, yakni membicarakan sesuatu yang mungkin (probable) sebagai yang mungkin (probable) atau niscaya (necessary). Gra 34 detik yang lalu . Dalam bukunya, physics, Aristoteles membagi seni menjadi:
(a) Seni yang bertujuan untuk melengkapi fungsi alam semesta, seperti menciptakan alat-alat atau teknologi-teknologi, karena alam itu sendiri memberikan manusia hanya dua tangan. Gra 21 detik yang lalu (b) Seni yang bertujuan meng-“imitasi” alam semesta. Pandangan kedua ini—mirip seperti pandangan Plato—menyatakan bahwa dalam seni alam imajiner diciptakan yang merupakan imitasi alam real. Inilah yang dalam bahasa inggris diistilahkan dengan Fine Art. Puisi termasuk di dalamnya
(a) Seni yang bertujuan untuk melengkapi fungsi alam semesta, seperti menciptakan alat-alat atau teknologi-teknologi, karena alam itu sendiri memberikan manusia hanya dua tangan. Gra 21 detik yang lalu (b) Seni yang bertujuan meng-“imitasi” alam semesta. Pandangan kedua ini—mirip seperti pandangan Plato—menyatakan bahwa dalam seni alam imajiner diciptakan yang merupakan imitasi alam real. Inilah yang dalam bahasa inggris diistilahkan dengan Fine Art. Puisi termasuk di dalamnya