Sebutkansebuah motto tentang sikap peduli remaja terhadap sesama. Jelaskan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan sikap peduli tersebut!
camayliaRemaja adalah salah satu tahap masa keemasan yang dimiliki oleh seorang manusia. Masa ini adalah suatu fase yang cukup penting yang akan menentukan masa depan seseorang, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara. Banyak perubahan besar terjadi di dunia ini karena kiprah pemuda. Revolusi perjuangan kemerdekaan di banyak negara banyak digerakkan oleh kaum muda. Yang paling dahsyat adalah Revolusi perkembangan Islam oleh Muhammad SAW, yang diakui oleh para ahli sejarah, diikuti oleh 80 % kaum muda. Ir. Soekarno, Presiden RI pertama bahkan pernah mengatakan, “Berikan kepadaku 10 orang pemuda, maka akan ku rubah dunia.” Sangat tepat kiranya bila banyak pihak yang sangat berkepentingan terhadap generasi muda ini. Sayangnya generasi muda dewasa ini, khususnya di Indonesia masih banyak yang menganggap bahwa masa muda adalah masa yang indah, masa coba-coba, masa bermain-main, seperti slogan yang sedang mewabah : masa muda foya-foya, masa tua kaya raya, mati masuk surga. Hal ini menyebabkan para generasi muda ini menjadi generasi hura-hura, bergantung pada kekayaan orang tua, tidak peduli pada lingkungan, bahkan merugikan lingkungan. Tidak ada dalam pikirannya, bagaimana saya bisa hidup mandiri, menjadi manusia unggul, peduli pada lingkungan, dan berkarya memberikan sesuatu pada masyarakat. Maka dari itu perlu dibangun kembali sikap peduli pada generasi muda ini, agar bisa memberi warna yang membekas untuk menjadi karya nyata pada tahap usia yang lebih lanjut. Tentunya tanpa mengesampingkan keinginan generasi muda untuk berekspresi dan mengaktualisasikan diri. Pada akhirnya diperlukan upaya serius dan sungguh-sungguh secara sistematis untuk membangkitkan kembali semangat hidup kaum muda yang mandiri, unggul, peduli, dan berkarya positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami sebagai siswa/i perwakilan dari sekolah yang telah mengikuti pelatihan “Peduli Sosial remaja“ yang diselenggarakan oleh BAZNAS Dompet Dhuafa, merasa harus melakukan sesuatu untuk membangun kembali kualitas generasi muda ini. Adapun tujuannya adalah agar timbul keyakinan di masyarakat bahwa generasi muda sangat bermanfaat dan tidak hanya bisa berhura-hura. Melalui berbagai pengalaman, pelatihan dan materi-materi bermanfaat tentang kondisi bangsa dan bagaimana menjadi orang yang memiliki kecerdasan sosial selama pelatihan berlangsung, kami tergerak untuk mendirikan ekskul PSR di sekolah. Kami berharap semoga apa yang kami lakukan dengan kerjasama dari berbagai pihak, dapat menjadi sumbangsih dalam rangka membangun masyarakat yang lebih baik.
Sangat tepat kiranya bila banyak pihak yang sangat berkepentingan terhadap generasi muda ini. Sayangnya generasi muda dewasa ini, khususnya di Indonesia masih banyak yang menganggap bahwa masa muda adalah masa yang indah, masa coba-coba, masa bermain-main, seperti slogan yang sedang mewabah : masa muda foya-foya, masa tua kaya raya, mati masuk surga. Hal ini menyebabkan para generasi muda ini menjadi generasi hura-hura, bergantung pada kekayaan orang tua, tidak peduli pada lingkungan, bahkan merugikan lingkungan. Tidak ada dalam pikirannya, bagaimana saya bisa hidup mandiri, menjadi manusia unggul, peduli pada lingkungan, dan berkarya memberikan sesuatu pada masyarakat. Maka dari itu perlu dibangun kembali sikap peduli pada generasi muda ini, agar bisa memberi warna yang membekas untuk menjadi karya nyata pada tahap usia yang lebih lanjut. Tentunya tanpa mengesampingkan keinginan generasi muda untuk berekspresi dan mengaktualisasikan diri.
Pada akhirnya diperlukan upaya serius dan sungguh-sungguh secara sistematis untuk membangkitkan kembali semangat hidup kaum muda yang mandiri, unggul, peduli, dan berkarya positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami sebagai siswa/i perwakilan dari sekolah yang telah mengikuti pelatihan “Peduli Sosial remaja“ yang diselenggarakan oleh BAZNAS Dompet Dhuafa, merasa harus melakukan sesuatu untuk membangun kembali kualitas generasi muda ini. Adapun tujuannya adalah agar timbul keyakinan di masyarakat bahwa generasi muda sangat bermanfaat dan tidak hanya bisa berhura-hura. Melalui berbagai pengalaman, pelatihan dan materi-materi bermanfaat tentang kondisi bangsa dan bagaimana menjadi orang yang memiliki kecerdasan sosial selama pelatihan berlangsung, kami tergerak untuk mendirikan ekskul PSR di sekolah. Kami berharap semoga apa yang kami lakukan dengan kerjasama dari berbagai pihak, dapat menjadi sumbangsih dalam rangka membangun masyarakat yang lebih baik.