Sebutkan Visi,Misi, dan program kerja pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2periode)
gunawanahmad
Visi dan Misinya adalah untuk melanjutkan keberhasilan Pembangunan Indonesia seperti yang telah dilaksanakan dalam periode 5-tahun yang lalu, meneruskan apa-apa yang sudah baik dan melakukan Perubahan yang diperlukan (Change) untuk hal-hal yang belum berhasil dilaksanakan agar mencapai hasil yang lebih baik lagi untuk memajukan Bangsa dan Negara Indonesia dan memberikan Kesejahteraan bagi segenap Rakyat Indonesia. Program Pembangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan yang inklusif serta berkeadilan. Pasangan SBY-Boediono mentargetkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 7% sampai dengan akhir 2014, sebuah sasaran yang cukup optimis mengingat situasi lingkungan eknomi global dan domestik yang masih belum lepas dari Krisis Finansial Global, dan belum dipastikan bila kondisi ini dapat ditanggulangi pada tahun 2010. Pasangan Capres-Cawapres SBY-Boediono telah merancang 5 Strategi Pokok sebagai berikut: 1. Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk mencapai Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia. 2. Melanjutkan upaya menciptakan Good Government dan Good Corporate Governance. 3. Domekratisasi Pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup untuk partisipasi dan kreativitas segenap komponen Bangsa. 4. Melanjutkan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan memberantas korupsi. 5. Belajar dari pengalaman yang lalu dan dari negara-negara lain, maka Pembangunan Masyarakat Indonesia adalah pembangunan yang inklusif bagi segenap komponen bangsa. Untuk melaksanakan hal-hal tersebut diatas, maka telah dirancang 13 Pokok-pokok Program Kerja sebagai berikut: 1. Melanjutkan Program Pendidikan Nasional. 2. Melanjutkan Program Kesehatan Masyarakat. 3. Melanjutkan Program Pengentasan Kemiskinan. 4. Menciptakan lebih banyak lagi Lapangan Kerja bagi Rakyat Indonesia. 5. Melanjutkan Program Pembangunan Infrastruktur Perekonomian Indonesia. 6. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Swasembada Beras, Gula, Jagung, dsb. 7. Menciptakan Ketahanan Energy dalam menghadapi Krisis Energi Dunia. 8. Menciptakan Good Goverment dan Good Corporate Governance. 9. Melanjutkan proses Demokratisasi. 10. Melanjutkan pelaksanaan Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi. 11. Pengembangan Teknologi. 12. Perbaikan Lingkungan Hidup. 13. Pengembangan Budaya Bangsa.
Pasangan SBY-Boediono mentargetkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 7% sampai dengan akhir 2014, sebuah sasaran yang cukup optimis mengingat situasi lingkungan eknomi global dan domestik yang masih belum lepas dari Krisis Finansial Global, dan belum dipastikan bila kondisi ini dapat ditanggulangi pada tahun 2010.
Pasangan Capres-Cawapres SBY-Boediono telah merancang 5 Strategi Pokok sebagai berikut:
1. Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk mencapai Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
2. Melanjutkan upaya menciptakan Good Government dan Good Corporate Governance.
3. Domekratisasi Pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup untuk partisipasi dan kreativitas segenap komponen Bangsa.
4. Melanjutkan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan memberantas korupsi.
5. Belajar dari pengalaman yang lalu dan dari negara-negara lain, maka Pembangunan Masyarakat Indonesia adalah pembangunan yang inklusif bagi segenap komponen bangsa.
Untuk melaksanakan hal-hal tersebut diatas, maka telah dirancang 13 Pokok-pokok Program Kerja sebagai berikut:
1. Melanjutkan Program Pendidikan Nasional.
2. Melanjutkan Program Kesehatan Masyarakat.
3. Melanjutkan Program Pengentasan Kemiskinan.
4. Menciptakan lebih banyak lagi Lapangan Kerja bagi Rakyat Indonesia.
5. Melanjutkan Program Pembangunan Infrastruktur Perekonomian Indonesia.
6. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Swasembada Beras, Gula, Jagung, dsb.
7. Menciptakan Ketahanan Energy dalam menghadapi Krisis Energi Dunia.
8. Menciptakan Good Goverment dan Good Corporate Governance.
9. Melanjutkan proses Demokratisasi.
10. Melanjutkan pelaksanaan Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi.
11. Pengembangan Teknologi.
12. Perbaikan Lingkungan Hidup.
13. Pengembangan Budaya Bangsa.