Paru-pari, Jantung dan Pembuluh Darah, Otak, Mata, Hidung, Liver, Ginjal, Saluran pencernaan, Kulit
Penjelasan: 1. Paru-paru
Dari awal penyakit ini muncul, COVID-19 diketahui langsung menyerang organ paru. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang beraksi menyerang virus. Lalu secara tak sengaja, sistem kekebalan tubuh juga dapat menyerang organ paru.
2. Jantung dan Pembuluh Darah
Virus corona juga dapat menyerang organ jantung dan sel pembuluh darah. Bahkan, virus corona dapat bersembunyi di dalam sel pembuluh darah. Akibatnya, fungsi sel pembuluh darah yang diserang virus corona dapat terganggu.
3. Otak
Sampai saat ini belum ditemukan penelitian pasti yang menyatakan virus corona dapat merusak sistem saraf di otak. Namun, beberapa pasien ditemukan mengidap gejala delirium.
Gejala delirium sendiri merupakan gangguan kesadaran, kognitif (kemampuan berpikir), perhatian, dan persepsi akibat penyakit tertentu. Dokter Sepriani Timurtini Limbong mengatakan, “Sars-Cov-2 bisa menyebabkan respon peradangan di otak, sehingga mengganggu sistem saraf.”
4. Mata
Tidak hanya organ di dalam tubuh, beberapa pasien COVID-19 dilaporkan mengalami peradangan di lapisan mata dan kelopak mata. Kendati begitu, dampak virus corona terhadap mata masih butuh diteliti lebih lanjut.
5. Hidung
COVID-19 juga dapat menyerang saraf penciuman seseorang. Hal inilah yang membuat banyak pasien COVID-19 mengalami gangguan dalam mencium bau atau disebut sebagai anosmia.
6. Liver
Lebih dari 50 persen pasien COVID-19 ditemukan mengalami peningkatan konsentrasi enzim liver. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan enzim liver atau hati.
Beberapa ahli menduga, peningkatan enzim disebabkan oleh penggunaan obat COVID-19 yang berdampak kepada sel liver.
Menanggapi ini, dr. Sepriani menyatakan, “Pada dasarnya obat-obatan apa pun (bukan hanya obat COVID-19), memang dimetabolisme atau diolah oleh hati. Jadi, memang ada dampaknya ke hati, tapi kalau sampai dibilang merusak, tidak juga. Tergantung jenis obat, dosis, dan pemberiannya.”
7. Ginjal
Beberapa penelitian mengatakan COVID-19 dapat langsung menyerang sel ginjal. Tak hanya itu, adanya infeksi berat di seluruh tubuh diyakini menyebabkan pasokan nutrisi dan cairan ke ginjal berkurang hingga menyebabkan kondisi fatal.
8. Saluran Pencernaan
Sebanyak 20 persen pasien COVID-19 dilaporkan memiliki gejala diare. Hal ini juga didukung dari teori yang mengatakan virus corona dapat menginfeksi saluran pencernaan.
9. Kulit
Dampak COVID-19 yang menyerang kulit masih dalam tahap penelitian. Namun, beberapa pasien COVID-19 ditemukan mengalami gejala ruam merah, bentol, dan gatal di kulit.
Dari sembilan dampak COVID-19 di atas, organ tubuh mana yang paling terdampak? Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan menjelaskan, “Yang paling terdampak adalah organ atau saluran pernapasan, yaitu paru-paru. Karena virus corona akan berada di saluran napas, khususnya di paru-paru.”
Ia juga menjelaskan alasan kenapa paru-paru paling terdampak. Menurutnya, seseorang yang terkena COVID-19 akan mengalami penumpukan lendir atau dahak yang menyumbat saluran pernapasan.
“Jika sudah tersumbat maka kita tidak bisa bernapas, kemudian saturasi oksigen akan menurun, sehingga akan berdampak ke mana-mana, baik ke otak ataupun ke organ lain,” jelas dr. Iqbal.
Verified answer
Jawaban:
Paru-pari, Jantung dan Pembuluh Darah, Otak, Mata, Hidung, Liver, Ginjal, Saluran pencernaan, Kulit
Penjelasan:
1. Paru-paru
Dari awal penyakit ini muncul, COVID-19 diketahui langsung menyerang organ paru. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang beraksi menyerang virus. Lalu secara tak sengaja, sistem kekebalan tubuh juga dapat menyerang organ paru.
2. Jantung dan Pembuluh Darah
Virus corona juga dapat menyerang organ jantung dan sel pembuluh darah. Bahkan, virus corona dapat bersembunyi di dalam sel pembuluh darah. Akibatnya, fungsi sel pembuluh darah yang diserang virus corona dapat terganggu.
3. Otak
Sampai saat ini belum ditemukan penelitian pasti yang menyatakan virus corona dapat merusak sistem saraf di otak. Namun, beberapa pasien ditemukan mengidap gejala delirium.
Gejala delirium sendiri merupakan gangguan kesadaran, kognitif (kemampuan berpikir), perhatian, dan persepsi akibat penyakit tertentu. Dokter Sepriani Timurtini Limbong mengatakan, “Sars-Cov-2 bisa menyebabkan respon peradangan di otak, sehingga mengganggu sistem saraf.”
4. Mata
Tidak hanya organ di dalam tubuh, beberapa pasien COVID-19 dilaporkan mengalami peradangan di lapisan mata dan kelopak mata. Kendati begitu, dampak virus corona terhadap mata masih butuh diteliti lebih lanjut.
5. Hidung
COVID-19 juga dapat menyerang saraf penciuman seseorang. Hal inilah yang membuat banyak pasien COVID-19 mengalami gangguan dalam mencium bau atau disebut sebagai anosmia.
6. Liver
Lebih dari 50 persen pasien COVID-19 ditemukan mengalami peningkatan konsentrasi enzim liver. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan enzim liver atau hati.
Beberapa ahli menduga, peningkatan enzim disebabkan oleh penggunaan obat COVID-19 yang berdampak kepada sel liver.
Menanggapi ini, dr. Sepriani menyatakan, “Pada dasarnya obat-obatan apa pun (bukan hanya obat COVID-19), memang dimetabolisme atau diolah oleh hati. Jadi, memang ada dampaknya ke hati, tapi kalau sampai dibilang merusak, tidak juga. Tergantung jenis obat, dosis, dan pemberiannya.”
7. Ginjal
Beberapa penelitian mengatakan COVID-19 dapat langsung menyerang sel ginjal. Tak hanya itu, adanya infeksi berat di seluruh tubuh diyakini menyebabkan pasokan nutrisi dan cairan ke ginjal berkurang hingga menyebabkan kondisi fatal.
8. Saluran Pencernaan
Sebanyak 20 persen pasien COVID-19 dilaporkan memiliki gejala diare. Hal ini juga didukung dari teori yang mengatakan virus corona dapat menginfeksi saluran pencernaan.
9. Kulit
Dampak COVID-19 yang menyerang kulit masih dalam tahap penelitian. Namun, beberapa pasien COVID-19 ditemukan mengalami gejala ruam merah, bentol, dan gatal di kulit.
Dari sembilan dampak COVID-19 di atas, organ tubuh mana yang paling terdampak? Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan menjelaskan, “Yang paling terdampak adalah organ atau saluran pernapasan, yaitu paru-paru. Karena virus corona akan berada di saluran napas, khususnya di paru-paru.”
Ia juga menjelaskan alasan kenapa paru-paru paling terdampak. Menurutnya, seseorang yang terkena COVID-19 akan mengalami penumpukan lendir atau dahak yang menyumbat saluran pernapasan.
“Jika sudah tersumbat maka kita tidak bisa bernapas, kemudian saturasi oksigen akan menurun, sehingga akan berdampak ke mana-mana, baik ke otak ataupun ke organ lain,” jelas dr. Iqbal.