Sebutkan persamaan dan perbedaan novel terjemahan dengan novel karya penulis indonesia?
fitridarnaPerbedaan Antara Novel Indonesia Dengan Terjemahan
Novel Indonesia Beberapa nama penulis novel (novelis) lokal begitu menggaung di telinga pembaca, salah satu nama novelis populer adalah Raditya Dika. Perbedaan antara novel indonesia dengan novel terjemahan terletak jelas dari nama pengarang. Novel Indonesia ditulis oleh novelis lokal yang sejak semula menggunakan bahasa melayu/Indonesia dalam penyampaian cerita. Gaya bahasa yang disampaikan merupakan ciri khas penulis tanpa ada campur tangan dari orang lain. Novel lokal menceritakan segala sesuatu yang ada di sekitar masyarakat Indonesia, entah tema cinta, politik, budaya dan sebagainya. Perbedaan novel indonesia dengan novel terjemahan tampak jelas dari unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Penokohan dalam novel Indonesia lebih bercita rasa lokal, contohnya tokoh utama bernama Budi, Hendri atau Rosita. Watak karakter yang diceritakan terkadang berdasarkan kondisi masyarakat sekitar, begitu pula dalam penyampaian amanat. Novelis Indonesia lebih banyak membuat tema atau latar belakang yang sudah mendarah daging atau lagi nge-tren. Salah satu unsur yang paling terlihat jelas adalah gaya bahasa. Novel Terjemahan Berbeda dari novel lokal, beberapa novel luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia mengalami proses penerjemahan terlebih dahulu. Novel berbahasa Inggris, Jepang, Korea dan sebagainya akan melewati proses penerjemahan bahasa asli ke bahasa melayu. Langkah itu ditempuh agar pembaca dapat membaca dan mengerti tanpa perlu membuka kamus. Banyak pembaca memilih novel terjemahan karena lebih gampang dibaca dan dimengerti, mereka ingin menangkap isi cerita tanpa harus membuka kamus atau menguasai bahasa tertentu. Novel terjemahan dipublikasikan oleh penerbit lokal tertentu, jadi tak semua novel yang ada di luar negeri mengikuti proses penerjemahan. Penerbit lokal umumnya lebih memilih novel terpopuler atau lagi nge-tren di pasaran luar negeri untuk penerbitan ulang demi pasar Indonesia. Unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel terjemahan tentu berbeda, baik dari segi latar belakang, penokohan, tema, alur cerita dan yang paling utama adalah gaya bahasa, mengalami sedikit perubahan dari penulis aslinya.
Novel Indonesia Beberapa nama penulis novel (novelis) lokal begitu menggaung di telinga pembaca, salah satu nama novelis populer adalah Raditya Dika. Perbedaan antara novel indonesia dengan novel terjemahan terletak jelas dari nama pengarang. Novel Indonesia ditulis oleh novelis lokal yang sejak semula menggunakan bahasa melayu/Indonesia dalam penyampaian cerita.
Gaya bahasa yang disampaikan merupakan ciri khas penulis tanpa ada campur tangan dari orang lain. Novel lokal menceritakan segala sesuatu yang ada di sekitar masyarakat Indonesia, entah tema cinta, politik, budaya dan sebagainya. Perbedaan novel indonesia dengan novel terjemahan tampak jelas dari unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Penokohan dalam novel Indonesia lebih bercita rasa lokal, contohnya tokoh utama bernama Budi, Hendri atau Rosita. Watak karakter yang diceritakan terkadang berdasarkan kondisi masyarakat sekitar, begitu pula dalam penyampaian amanat. Novelis Indonesia lebih banyak membuat tema atau latar belakang yang sudah mendarah daging atau lagi nge-tren. Salah satu unsur yang paling terlihat jelas adalah gaya bahasa.
Novel Terjemahan Berbeda dari novel lokal, beberapa novel luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia mengalami proses penerjemahan terlebih dahulu. Novel berbahasa Inggris, Jepang, Korea dan sebagainya akan melewati proses penerjemahan bahasa asli ke bahasa melayu. Langkah itu ditempuh agar pembaca dapat membaca dan mengerti tanpa perlu membuka kamus.
Banyak pembaca memilih novel terjemahan karena lebih gampang dibaca dan dimengerti, mereka ingin menangkap isi cerita tanpa harus membuka kamus atau menguasai bahasa tertentu. Novel terjemahan dipublikasikan oleh penerbit lokal tertentu, jadi tak semua novel yang ada di luar negeri mengikuti proses penerjemahan.
Penerbit lokal umumnya lebih memilih novel terpopuler atau lagi nge-tren di pasaran luar negeri untuk penerbitan ulang demi pasar Indonesia. Unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel terjemahan tentu berbeda, baik dari segi latar belakang, penokohan, tema, alur cerita dan yang paling utama adalah gaya bahasa, mengalami sedikit perubahan dari penulis aslinya.