Germinasi biji Hippuris vulgaris menunjukkan gejala gravitropisme.Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi.[4] Bila suatu benih diletakkan dalam keadaan sembarang, maka tunas akan tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah.[4] Pertumbuhan akarmerupakan gravitropisme positif, sedangkan pertumbuhantunas adalah gravitropisme negatif.[4] Gravitropisme ini mulai terjadi setelah proses perkecambahan biji[4]. Tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan pengendapanstatolit.[4] Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar.[4] Adanya penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin.[4] Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi bawah akar.[4]
Germinasi biji Hippuris vulgaris menunjukkan gejala gravitropisme.Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi.[4] Bila suatu benih diletakkan dalam keadaan sembarang, maka tunas akan tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah.[4] Pertumbuhan akarmerupakan gravitropisme positif, sedangkan pertumbuhantunas adalah gravitropisme negatif.[4] Gravitropisme ini mulai terjadi setelah proses perkecambahan biji[4]. Tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan pengendapanstatolit.[4] Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar.[4] Adanya penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin.[4] Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi bawah akar.[4]