Kategori : Hikayat sebagai salah satu bentuk karya sastra Indonesia
Kata kunci : Nilai, hikayat, prosa, karya sastra
Nilai yang terkandung dalam hikayat Hang Tuah adalah sebagai berikut:
1. Nilai ketaatan dan kesetian.Nilai ketaatan dan kesetiaan pada hikayat Hang Tuah dapat dilihat pada sikap yang taat kepada Raja karena kedudukan raja yang tinggi dan mulia. Oleh karena itulah maka dalam hikayat Hang Tuah urusan Raja lebih diutamakan daripada urusan pribadi sebagai bentuk ketaatan kepada Raja.
Kutipan teks ketaatan dan kesetiaan Hang Tuah:
“...maka Laksamana pun menghunus kerisnya dari pinggangnya lalu dipersembahkannya padaBendahara; demikian katanya, “Alhamdulillah! Si Tuah tiada bertuan dua tiga dan Si Tuah tiada mauderhaka kepada tuannya.” (Hikayat Hang Tuah, hal.207)
2. Nilai keberanian. Nilai keberanian Hang Tuah dapat dilihat ketika ia tak gentar dalam menentang musuh – musuhnya.
Kutipan teks keberanian Hang Tuah:
“adapun kulihat Laksamana itu bukan barang-barangorang dan bukan barang-barang hulubalang dengan beraninya dan bijaksananya; syahadan tahunya padailmu firasat dan penjurit; dan tahu bermain senjata jangan dikata lagi;...” (Hikayat Hang Tuah, hal.169) 2
3. Nilai kebijaksanaan. Nilai kebijaksanaan Hang Tuah dapat dilihat ketika Tuah sangat bijak dan penuh perhitungan dengan menggunakan akal sehat dalam bertindak ketika ia dalam kedaan terdesak melawan musuh – musuhnya.
Kutipan teks kebijaksanaan Hang Tuah:
“Hai Si Jebat, apatah dayaku kerana aku diitahkan raja membuangkan engkau? Dalam pada itupun, jika engkau berdosa ini lain daripada dosa yang demikian, tahu juga kupohonkan. Yang engkau dan Hang Kasturi, Hang Lekir, Hang Lekiu ini bukanlah sahabat lagi padaku, penaka saudaraku;ah. Sukar aku berkata.” (Hikayat Hang Tuah, hal. 390)
4. Nilai kebaikan. Nilai kebaikan Hang Tuah dapat dilihat ketika Hang Tuah bersedia memenuhi undangan jamuan makan dari Majapahit di suatu balai pertemuan bersama -sama dengan tamu undangan lainnya.
Kutipan teks kebaikan Hang Tuah:
“Dalam pada itu pun kebesaran Laksamanatiada ia takbur; lakunya seperti budak-budak yang banyak itu juga, tiada ubahnya.” (Hikayat Hang Tuah, hal. 398)
5. Nilai kemurahan hati. Nilai Hang Tuah yang murah hati ini dapat dilihat ketika Hang Tuah sering membantu masyarakat miskin dengan cara bersedekah serta selalu meminta agar setiap harta yang hendak dibagikan agar dibagi dengan seadil – adilnya.
Pembahasan:
Hikayat Hang Tuah merupakan sebuah karya sastra prosa dari Melayu yang termasyhur, dimana hikayat ini menceritakan tentang kisah Hang Tuah. Dalm hikayat ini, sosok Hang Tuah merupakan seseorang pahlawan dan tokoh legendaris Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka.Hang Tuah merupakan seorang laksamana yang hebat baik di laut maupun di daratan.
Prosa merupakan jenis tulisan yang berbeda dari puisi karena variasi ritme yang dimiliki prosa lebih besar, dan bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikal. Karya sastra prosa digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide yang terjadi. Oelh karena itulah maka prosa dapat juga digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa pada umumnya karya sastra jenis prosa dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Prosa naratif
2. Prosa deskriptif
3. Prosa eksposisi
4. Prosa argumentatif
Prosa terbagi atas prosa lama dan prosa baru. Hikayat sendiri merupakan salah satu bentuk dari prosa lama. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama terdiri dari: hikayat, sejarah, kisah, dongeng, dan cerita berbingkai.
Verified answer
Mapel : B. Indonesia
Kelas : XI SMA
Kategori : Hikayat sebagai salah satu bentuk karya sastra Indonesia
Kata kunci : Nilai, hikayat, prosa, karya sastra
1. Nilai ketaatan dan kesetian.Nilai ketaatan dan kesetiaan pada hikayat Hang Tuah dapat dilihat pada sikap yang taat kepada Raja karena kedudukan raja yang tinggi dan mulia. Oleh karena itulah maka dalam hikayat Hang Tuah urusan Raja lebih diutamakan daripada urusan pribadi sebagai bentuk ketaatan kepada Raja.
Kutipan teks ketaatan dan kesetiaan Hang Tuah:
“...maka Laksamana pun menghunus kerisnya dari pinggangnya lalu dipersembahkannya padaBendahara; demikian katanya, “Alhamdulillah! Si Tuah tiada bertuan dua tiga dan Si Tuah tiada mauderhaka kepada tuannya.” (Hikayat Hang Tuah, hal.207)
2. Nilai keberanian. Nilai keberanian Hang Tuah dapat dilihat ketika ia tak gentar dalam menentang musuh – musuhnya.
Kutipan teks keberanian Hang Tuah:
“adapun kulihat Laksamana itu bukan barang-barangorang dan bukan barang-barang hulubalang dengan beraninya dan bijaksananya; syahadan tahunya padailmu firasat dan penjurit; dan tahu bermain senjata jangan dikata lagi;...” (Hikayat Hang Tuah, hal.169) 2
3. Nilai kebijaksanaan. Nilai kebijaksanaan Hang Tuah dapat dilihat ketika Tuah sangat bijak dan penuh perhitungan dengan menggunakan akal sehat dalam bertindak ketika ia dalam kedaan terdesak melawan musuh – musuhnya.
Kutipan teks kebijaksanaan Hang Tuah:
“Hai Si Jebat, apatah dayaku kerana aku diitahkan raja membuangkan engkau? Dalam pada itupun, jika engkau berdosa ini lain daripada dosa yang demikian, tahu juga kupohonkan. Yang engkau dan Hang Kasturi, Hang Lekir, Hang Lekiu ini bukanlah sahabat lagi padaku, penaka saudaraku;ah. Sukar aku berkata.” (Hikayat Hang Tuah, hal. 390)
4. Nilai kebaikan. Nilai kebaikan Hang Tuah dapat dilihat ketika Hang Tuah bersedia memenuhi undangan jamuan makan dari Majapahit di suatu balai pertemuan bersama -sama dengan tamu undangan lainnya.
Kutipan teks kebaikan Hang Tuah:
“Dalam pada itu pun kebesaran Laksamanatiada ia takbur; lakunya seperti budak-budak yang banyak itu juga, tiada ubahnya.” (Hikayat Hang Tuah, hal. 398)
5. Nilai kemurahan hati. Nilai Hang Tuah yang murah hati ini dapat dilihat ketika Hang Tuah sering membantu masyarakat miskin dengan cara bersedekah serta selalu meminta agar setiap harta yang hendak dibagikan agar dibagi dengan seadil – adilnya.
Pembahasan:
Hikayat Hang Tuah merupakan sebuah karya sastra prosa dari Melayu yang termasyhur, dimana hikayat ini menceritakan tentang kisah Hang Tuah. Dalm hikayat ini, sosok Hang Tuah merupakan seseorang pahlawan dan tokoh legendaris Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka.Hang Tuah merupakan seorang laksamana yang hebat baik di laut maupun di daratan.
Prosa merupakan jenis tulisan yang berbeda dari puisi karena variasi ritme yang dimiliki prosa lebih besar, dan bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikal. Karya sastra prosa digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide yang terjadi. Oelh karena itulah maka prosa dapat juga digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa pada umumnya karya sastra jenis prosa dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Prosa naratif
2. Prosa deskriptif
3. Prosa eksposisi
4. Prosa argumentatif
Prosa terbagi atas prosa lama dan prosa baru. Hikayat sendiri merupakan salah satu bentuk dari prosa lama. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama terdiri dari: hikayat, sejarah, kisah, dongeng, dan cerita berbingkai.