Berdasarkan jumlah rawi atau orang yang meriwayatkan hadis, terdapat beberapa jenis hadis, yaitu:
1. Mutawatir: Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi pada setiap tingkatan sanad, sehingga hampir tidak mungkin ada kesalahan atau pemalsuan dalam penyalinan dan transmisi hadis tersebut.
2. Ahad: Hadis ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mencapai tingkatan mutawatir. Dalam hadis ahad, terdapat kemungkinan adanya kelemahan dalam sanad atau rawi yang mempengaruhi keabsahan hadisnya.
3. Mashhur: Hadis mashhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh beberapa rawi di setiap tingkatan sanad. Meskipun jumlah rawi tidak sebanyak hadis mutawatir, hadis mashhur tetap terkenal dan diterima oleh ulama sebagai hadis yang sahih.
4. Aziz: Hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu rawi saja pada setiap tingkatan sanad. Meskipun memiliki jumlah rawi yang sedikit, jika rawi tersebut terbukti jujur dan dapat dipercaya, hadis tersebut dianggap sahih.
5. Gharib: Hadis gharib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu rawi pada tingkat awal sanad, dan tidak ada tambahan rawi pada tingkat-tingkat berikutnya. Hadis gharib seringkali merupakan hadis yang jarang dan tidak terlalu dikenal, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai keasliannya.
6. Munqathi': Hadis munqathi' adalah hadis yang sanadnya terputus, yaitu terdapat beberapa rawi yang tidak diketahui atau tidak ada pengetahuan tentang mereka pada tingkat tertentu dalam sanad.
Demikianlah beberapa macam hadis berdasarkan jumlah rawi atau orang yang meriwayatkannya. Penting untuk dicatat bahwa penilaian keaslian hadis juga mempertimbangkan keadaan dan keadaan kehidupan para rawi serta analisis ahli hadits terkait dengan integritas, kejujuran, dan keakuratan mereka dalam mengirimkan hadis tersebut.
Jawaban:
Berdasarkan jumlah rawi atau orang yang meriwayatkan hadis, terdapat beberapa jenis hadis, yaitu:
1. Mutawatir: Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi pada setiap tingkatan sanad, sehingga hampir tidak mungkin ada kesalahan atau pemalsuan dalam penyalinan dan transmisi hadis tersebut.
2. Ahad: Hadis ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mencapai tingkatan mutawatir. Dalam hadis ahad, terdapat kemungkinan adanya kelemahan dalam sanad atau rawi yang mempengaruhi keabsahan hadisnya.
3. Mashhur: Hadis mashhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh beberapa rawi di setiap tingkatan sanad. Meskipun jumlah rawi tidak sebanyak hadis mutawatir, hadis mashhur tetap terkenal dan diterima oleh ulama sebagai hadis yang sahih.
4. Aziz: Hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu rawi saja pada setiap tingkatan sanad. Meskipun memiliki jumlah rawi yang sedikit, jika rawi tersebut terbukti jujur dan dapat dipercaya, hadis tersebut dianggap sahih.
5. Gharib: Hadis gharib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu rawi pada tingkat awal sanad, dan tidak ada tambahan rawi pada tingkat-tingkat berikutnya. Hadis gharib seringkali merupakan hadis yang jarang dan tidak terlalu dikenal, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai keasliannya.
6. Munqathi': Hadis munqathi' adalah hadis yang sanadnya terputus, yaitu terdapat beberapa rawi yang tidak diketahui atau tidak ada pengetahuan tentang mereka pada tingkat tertentu dalam sanad.
Demikianlah beberapa macam hadis berdasarkan jumlah rawi atau orang yang meriwayatkannya. Penting untuk dicatat bahwa penilaian keaslian hadis juga mempertimbangkan keadaan dan keadaan kehidupan para rawi serta analisis ahli hadits terkait dengan integritas, kejujuran, dan keakuratan mereka dalam mengirimkan hadis tersebut.