Qudhiet01Struktur matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu :
1) Inti Matahari Inti Matahari adalah bagian dalam matahari yang merupakan pusatnya. Bagian ini merupakan tempat terjadinya proses pembentukan energi melalui reaksi fusi rantai proton – proton. Oleh karena itu suhu dibagian inti matahari sangat tinggi kira – kira mencapai 15juta Kelvin. Energi yang dihasilkan dirambatkan menuju bagian permukaan matahari melalui 2 cara, yaitu : • Pertama, perambatan energi dari inti matahari menuju permukaan matahari secara radiasi melalui plasma (gas panas) yang memiliki masa jenis besar yang terdapat di bagian dalam matahari. • Kedua, perambatan energi dari bagian inti yang dekat ke permukaan menuju permukaan matahari secara konveksi.
2) Lapisan Fotosfer Fotosfer atau disebut juga lapisan cahaya adalah bagian matahari yang dapat dilihat manusia. Batas sebelah luar dari fotosfer merupakan pinggiran (tepi) cakram matahari yang tampak seperti cahaya putih. Karena itu fotosfer disebut juga cakram matahari. Lapisan fotosfer tidak terlalu tebal, kedalamnya hanya sekitar 320 km atau kurang dari 1/2000 jari – jari matahari. Suhu fotosfer bagian kedalamnya mencapai 6000 K, sedangkan dibagian luarnya hanya sekitar 4300 K. Gas – gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas yang sangat kuat, sehingga cahaya fotosfer tampak berwarna kuning jika dilihat dari bumi. Unsur utama penyusun fotosfer adalah hidrigen (94%), helium (5,9%), dan elemen – elemen yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen dan neon (0,1%).
3) Lapisan Kromosfer Lapisan kromosfer adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga atmosfer matahari. Unsur penyusun atmosfer ini sebagian besar adalah hidrogen. Atmosfer matahari terdiri dari dua lapisan , yaitu lapisan bawah yang dekat dengan fotosfer yang disebut kromosfer atau bola warna dan lapisan atas atau sebelah luar yang disebut korona atau mahkota. Lapisan kromosfer menjulang 12000 km diatas fotosfer, dan memiliki tebal kira – kira 2500 km. Suhu pada bagian atas lapisan ini dapat mencapai diatas 10000 K. Kromosfer dan korona biasanya tidak dapat dilihat oleh manusia di bumi, karena intensitas sinar yang dipancarkan oleh keduanya tidak sekuat yang dipancarkan oleh fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi manusia untuk melihat keduanya. Hal ini juga merintangi manusia untuk melihat kromosfer dan korona adalah efek dari atmosfer bumi. Namun demikian, pada saat tertentu atmosfer matahari (kromosfer dan korona) dapat juga dilihat manusia, yaitu ketika terjadi gerhana matahari total (bulan menutupi fotosfer). Dalam kejadian ini kromosfer dapat dilihat manusia, bentuknya seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat.
4) Lapisan Korona Lapisan korona adalah lapisan atmosfer matahari yang terletak disebelah kromosfer. Meskipun letaknya jauh dari inti matahari sebagai penghasil energi, korona memiliki suhu yang jauh lebih tinggi dibandingakn lapisan kromosfer, para ahli astronomi memperkirakan suhu korona mencapai 2.000.000 kelvin pada bagian luarnya. Hal yang menyebabkan suhu korona demikian tinggi adalah akibat adanya pemaksaan pemindahan kalor (energi) secara konveksi pada fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara intensif gas yang sangat tipis pada laipsan korona. Akibat suhu yang sangat tinggi ini, korona mengembang sangat cepat pada ruang hampa. Selama gerhana matahari total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak oleh mata telanjang suatu bentuk mahkota disebelah luar cincin berwarna merah (kromosfer). Oleh karena itu korona disebut juga mahkota matahari. Sebetulnya untuk mengamati korona tidak perlu menunggu terjadinya gerhana matahari total. Korona dapat diamati dengan menggunakan bantuan alat teleskop khusus yang disebut koronagraf (coronagraph), yang dapat menciptakan gerhana matahari total buatan karena alat ini dilengkapi dengan suatu cakram hitam yang diletakkan sedemikain rupa sehingga dapat menutupi cahaya dari fotosfer.
1) Inti Matahari
Inti Matahari adalah bagian dalam matahari yang merupakan pusatnya. Bagian ini merupakan tempat terjadinya proses pembentukan energi melalui reaksi fusi rantai proton – proton. Oleh karena itu suhu dibagian inti matahari sangat tinggi kira – kira mencapai 15juta Kelvin. Energi yang dihasilkan dirambatkan menuju bagian permukaan matahari melalui 2 cara, yaitu :
• Pertama, perambatan energi dari inti matahari menuju permukaan matahari secara radiasi melalui plasma (gas panas) yang memiliki masa jenis besar yang terdapat di bagian dalam matahari.
• Kedua, perambatan energi dari bagian inti yang dekat ke permukaan menuju permukaan matahari secara konveksi.
2) Lapisan Fotosfer
Fotosfer atau disebut juga lapisan cahaya adalah bagian matahari yang dapat dilihat manusia. Batas sebelah luar dari fotosfer merupakan pinggiran (tepi) cakram matahari yang tampak seperti cahaya putih. Karena itu fotosfer disebut juga cakram matahari. Lapisan fotosfer tidak terlalu tebal, kedalamnya hanya sekitar 320 km atau kurang dari 1/2000 jari – jari matahari. Suhu fotosfer bagian kedalamnya mencapai 6000 K, sedangkan dibagian luarnya hanya sekitar 4300 K. Gas – gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas yang sangat kuat, sehingga cahaya fotosfer tampak berwarna kuning jika dilihat dari bumi. Unsur utama penyusun fotosfer adalah hidrigen (94%), helium (5,9%), dan elemen – elemen yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen dan neon (0,1%).
3) Lapisan Kromosfer
Lapisan kromosfer adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga atmosfer matahari. Unsur penyusun atmosfer ini sebagian besar adalah hidrogen. Atmosfer matahari terdiri dari dua lapisan , yaitu lapisan bawah yang dekat dengan fotosfer yang disebut kromosfer atau bola warna dan lapisan atas atau sebelah luar yang disebut korona atau mahkota.
Lapisan kromosfer menjulang 12000 km diatas fotosfer, dan memiliki tebal kira – kira 2500 km. Suhu pada bagian atas lapisan ini dapat mencapai diatas 10000 K. Kromosfer dan korona biasanya tidak dapat dilihat oleh manusia di bumi, karena intensitas sinar yang dipancarkan oleh keduanya tidak sekuat yang dipancarkan oleh fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi manusia untuk melihat keduanya. Hal ini juga merintangi manusia untuk melihat kromosfer dan korona adalah efek dari atmosfer bumi. Namun demikian, pada saat tertentu atmosfer matahari (kromosfer dan korona) dapat juga dilihat manusia, yaitu ketika terjadi gerhana matahari total (bulan menutupi fotosfer). Dalam kejadian ini kromosfer dapat dilihat manusia, bentuknya seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat.
4) Lapisan Korona
Lapisan korona adalah lapisan atmosfer matahari yang terletak disebelah kromosfer. Meskipun letaknya jauh dari inti matahari sebagai penghasil energi, korona memiliki suhu yang jauh lebih tinggi dibandingakn lapisan kromosfer, para ahli astronomi memperkirakan suhu korona mencapai 2.000.000 kelvin pada bagian luarnya. Hal yang menyebabkan suhu korona demikian tinggi adalah akibat adanya pemaksaan pemindahan kalor (energi) secara konveksi pada fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara intensif gas yang sangat tipis pada laipsan korona.
Akibat suhu yang sangat tinggi ini, korona mengembang sangat cepat pada ruang hampa. Selama gerhana matahari total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak oleh mata telanjang suatu bentuk mahkota disebelah luar cincin berwarna merah (kromosfer). Oleh karena itu korona disebut juga mahkota matahari. Sebetulnya untuk mengamati korona tidak perlu menunggu terjadinya gerhana matahari total. Korona dapat diamati dengan menggunakan bantuan alat teleskop khusus yang disebut koronagraf (coronagraph), yang dapat menciptakan gerhana matahari total buatan karena alat ini dilengkapi dengan suatu cakram hitam yang diletakkan sedemikain rupa sehingga dapat menutupi cahaya dari fotosfer.