Sebutkan Kemiliteran di Romawi kuno selain legiun,Kavaleri,dan artileri
elhaq98
Auxillia "membantu") adalah korps tentara nonwarga negara dalam Pasukan Romawi pada masa Principatus (30 SM–284 SM), bersama dengan legiun warga negara. Pada abad ke-2 SM, auxilia berisi jumlah infantri yang sama dengan legiun dan selain itu menyediakan hampir semua kavaleri dan pasukan terspesialisasi (khususnya infantri ringan dan pemanah) dalam pasukan Romawi. Dengan demikian auxilia mencakup tiga perlima pasukan darat reguler Romawi pada masa itu. Seperti legiun, para auxilia sebagian besar merupakan sukarelawan, bukan wajib militer.
Pasukan auxilia sebagian besar direkrut dari peregrinus atau rakyat provinsi yang tidak memiliki kewarganegaraan Romawi dan meliputi sebagian besar penduduk Romawi pada abad ke-1 dan ke-2 (sek. 90% pad awal abad ke-1). Auxilia juga meliputi beberapa warga negara Romawi dan kemungkinan bangsa barbar (penduduk di luar Romawi).
Auxilia berkembang dari beragam kontingen pasukan non-Italia, khususnya kavaleri, yang digunakan oleh Republik Romawi untuk menambah jumlah pasukannya dan mendukung legiun setelah tahun 200 SM. Periode Julius-Claudius (30 SM–68 M) menandai peralihan para tentara sementara ini menjadi korps resimen tetap dengan struktur, perlengkapan dan keadaan tugas yang terstandardisasi. Pada akhir periode ini, tidak ada perbedaan signifikan antara auxilia dan legiuner dalam hal pelatihan dan kemampunan bertempur. Resimen Auxilia seringkali ditempatkan di provinsi yang bukan tempat asal mereka, dengan tujuan menjaga keamanan kekaisaran dan membantu perkembangan proses Romanisasi dan integrasi provinsi.
Pasukan auxilia sebagian besar direkrut dari peregrinus atau rakyat provinsi yang tidak memiliki kewarganegaraan Romawi dan meliputi sebagian besar penduduk Romawi pada abad ke-1 dan ke-2 (sek. 90% pad awal abad ke-1). Auxilia juga meliputi beberapa warga negara Romawi dan kemungkinan bangsa barbar (penduduk di luar Romawi).
Auxilia berkembang dari beragam kontingen pasukan non-Italia, khususnya kavaleri, yang digunakan oleh Republik Romawi untuk menambah jumlah pasukannya dan mendukung legiun setelah tahun 200 SM. Periode Julius-Claudius (30 SM–68 M) menandai peralihan para tentara sementara ini menjadi korps resimen tetap dengan struktur, perlengkapan dan keadaan tugas yang terstandardisasi. Pada akhir periode ini, tidak ada perbedaan signifikan antara auxilia dan legiuner dalam hal pelatihan dan kemampunan bertempur. Resimen Auxilia seringkali ditempatkan di provinsi yang bukan tempat asal mereka, dengan tujuan menjaga keamanan kekaisaran dan membantu perkembangan proses Romanisasi dan integrasi provinsi.