1. Kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan a. Kemajuan di bidang Ilmu Agama Ilmu agama yang dimaksud disini adalah ilmu-ilmu yang muncul ditengah-tengah suasana hidup keislaman berkaitan dengan agama dan bahasa Al Qur’an. Ilmu agama telah berkembang sejak masa Dinasti Umayyah. Namun, pada masa Dinasti Abbasiyah ia mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Masa ini melahirkan ulama-ulama besar dan karya-karya yang agung dalam berbagai bidang ilmu agama. a) Ilmu Tafsir Pada masa Abbasiyah ini ilmu tafsir mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan dilakukannya penafsiran secara sistematis, berangkai dan menyeluruh serta terpisah dari hadis. Pada masa ini muncul berbagai aliran dengan tafsirnya masing-masing, seperti Ahlussunah, Syiah, dan Mu’tazilah. Pada masa ini corak tafsir ada dua macam, yaitu:
Pertama, Tafsir Bi Al Ma’tsur, yaitu penafsiran al quran berdasarkan sanad dan periwayaatan Al Quran. Tokohnya adalah Al Subhi (w.127 H) Muqatil Bin Sulaiman (w.150 H) dan Muhammad Bin Ishaq. Kedua, Tafsir Bi Al Ro’yi, yaitu penafsiran berdasarkan ijtihad.[4] Tokohnya adalah Abu Bakar Al Asham (w 240 H) dan Abu Muslim Al Asfahani (w. 322 H).b) Ilmu Hadis Pada masa Abbasiyah, kegiatan dalam bidang pengkodifikasian hadis dilakukan dengan giat sebagai kelanjutan dari usaha para ulama sebelumnya. Pengkodifikasian hadis sebelum masa Abbasiyah dilakukan tanpa mengadakan penyaringan, sehingga bercampur antara hadis nabi dan yang bukan dari nabi. Maka para ulama islam pada masa ini berusaha semaksimal mungkin untuk menyaring hadis-hadis Rasulullah agar diterima sebagai sumber hukum. Penyaringan hadis diadakan dengan melakukan kritik terhadap sanad hadis. Metode kritik inilah yang merupakan dasar munculnya kualitas hadis shohih, hasan, dhaif. Para ulama yang terkenal adalah Imam Bukhari, Abu Muslim Al Jajjaj, Ibnu Majjah, Abu Daud, Al Turmudzi, dan Al Nasai. Karya mereka dikenal dengan nama Ak Kutub As Sittah. c) Ilmu Kalam Ilmu Kalam lahir karena dorongan untuk membela islam dengan pemikiran-pemikiran filsafat dari serangan orang kristen yahudi yang mempergunakan senjata filsafat, dan untuk memecahkan persoalan agama dengan kemampuan pikiran dan ilmu pengetahuan. Pada masa ini muncul ulama-ulama besar dibidang ilmu kalam, yaitu Abi Huzail Al Allaf Al Baqilani, Al Juwaini, Al Ghozali dan Al Maturidi. d) Kedokteran Pada masa ini ilmu kedokteran telah mencapai puncak tertinggi yang melhirkan dokter yang terkenal, yaitu Yuhannah bin Musawaih (w. 242 H). Pada masa ini telah banyak buku-buku kedokteran, karangan dalam bentuk ensiklopedi yang diterjemahkan dalam bahasa latin, dan sebagainya. e) Astronomi Astronomi islam yang terkenal pada masa ini adalah al Fazzari yang pertama kali menyusun atrolaber (Alat yang dahulu dipakai sebagai pengukur tinggi bintang), Al Fargani yang telah mengarang ringkasan ilmu astronomi yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa latin. f) Ilmu Pasti / Matematika Ilmu ini dibawa oleh ilmuan india pada masa khalifah Mansur dalam buku Sindahind, dan diterjemahkan oleh al Fazzari, yang memperkenalkan sistim angka Arab dan angka nol yang kemudian dikembangkan lagi oleh Al Khawarizmi dan habash yang memuat tabel angka-angka dan kemudian menyusun buku tentang berhitung dan aljabar. Karya yang terkenal adalah Hisab Aljabar wa Al Mukabalah. g) Geografi Pada masa Abbasiyah Perlawatan Kaum muslimin telah sampai ke India, Srilangka, Malaysia, Indonesia, Cina, dan lain lain. Dari perjalanan tersebut kaum muslimin berusaha melukiskan selengkapnya ihwal negeri-negeri yang dilihatnya sehingga melahirkan geografi islam ternama. Mereka adalah Ibn Khardazabah dengan karyanya al Masalik wa al Mamalik, ibn Al Haik dengan karyanya al Ikli, dan sebagainya. 2. Kemajuan di bidang Teknologi Pada tahun 765, fakultas kedokteran pertama didirikan oleh Jurjis Ibnu Naubakht. Sekitar tahun 990 M, Ibnu Firnas seorang ilmuwan dari Andalusia (Spanyol ) memimpikan bagaimana agar suatu saat manusia bisa terbang bebas di angkasa laksana burung, dia terinspirasi kejadian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, tetapi dia berpikir bahwa manusia biasa tak mungkin bisa naik Bouraq kendaraan Nabi Saw untuk Isra’ Mi’ raj, karena dia hanya manusia biasa, bukan seorang nabi. Ibnu Firnas ( Armen Firman ), mulai meneliti gerak aerodinamika, fisika udara, dan anatomi burung dan kelelawar. Sampai pada suatu saat dia menciptakan sebuah alat terbang seperti sayap kelelawar, lalu dia menaiki menara Masjid Cordoba, disaksikan oleh ribuan orang di bawahnya, lalu dia melompat dan melayang terbang sejauh kira-kira 3 km dan mendarat dengan selamat. Ribuan orang bertepuk tangan atas ciptaannya. Alat terbang Ibnu Firnas inilah yang menginspirasi Wright Bersaudara menciptakan pesawat terbang pada awal abad 19. 3. Kemajuan di bidang Kesenian a. Senibudaya a) Seni Bahasa b) Kissah dan riwayat c) Drama
1. Kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan a. Kemajuan di bidang Ilmu Agama Ilmu agama yang dimaksud disini adalah ilmu-ilmu yang muncul ditengah-tengah suasana hidup keislaman berkaitan dengan agama dan bahasa Al Qur’an. Ilmu agama telah berkembang sejak masa Dinasti Umayyah. Namun, pada masa Dinasti Abbasiyah ia mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Masa ini melahirkan ulama-ulama besar dan karya-karya yang agung dalam berbagai bidang ilmu agama. a) Ilmu Tafsir Pada masa Abbasiyah ini ilmu tafsir mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan dilakukannya penafsiran secara sistematis, berangkai dan menyeluruh serta terpisah dari hadis. Pada masa ini muncul berbagai aliran dengan tafsirnya masing-masing, seperti Ahlussunah, Syiah, dan Mu’tazilah. Pada masa ini corak tafsir ada dua macam, yaitu:
Pertama, Tafsir Bi Al Ma’tsur, yaitu penafsiran al quran berdasarkan sanad dan periwayaatan Al Quran. Tokohnya adalah Al Subhi (w.127 H) Muqatil Bin Sulaiman (w.150 H) dan Muhammad Bin Ishaq. Kedua, Tafsir Bi Al Ro’yi, yaitu penafsiran berdasarkan ijtihad.[4] Tokohnya adalah Abu Bakar Al Asham (w 240 H) dan Abu Muslim Al Asfahani (w. 322 H).b) Ilmu Hadis Pada masa Abbasiyah, kegiatan dalam bidang pengkodifikasian hadis dilakukan dengan giat sebagai kelanjutan dari usaha para ulama sebelumnya. Pengkodifikasian hadis sebelum masa Abbasiyah dilakukan tanpa mengadakan penyaringan, sehingga bercampur antara hadis nabi dan yang bukan dari nabi. Maka para ulama islam pada masa ini berusaha semaksimal mungkin untuk menyaring hadis-hadis Rasulullah agar diterima sebagai sumber hukum. Penyaringan hadis diadakan dengan melakukan kritik terhadap sanad hadis. Metode kritik inilah yang merupakan dasar munculnya kualitas hadis shohih, hasan, dhaif. Para ulama yang terkenal adalah Imam Bukhari, Abu Muslim Al Jajjaj, Ibnu Majjah, Abu Daud, Al Turmudzi, dan Al Nasai. Karya mereka dikenal dengan nama Ak Kutub As Sittah. c) Ilmu Kalam Ilmu Kalam lahir karena dorongan untuk membela islam dengan pemikiran-pemikiran filsafat dari serangan orang kristen yahudi yang mempergunakan senjata filsafat, dan untuk memecahkan persoalan agama dengan kemampuan pikiran dan ilmu pengetahuan. Pada masa ini muncul ulama-ulama besar dibidang ilmu kalam, yaitu Abi Huzail Al Allaf Al Baqilani, Al Juwaini, Al Ghozali dan Al Maturidi. d) Kedokteran Pada masa ini ilmu kedokteran telah mencapai puncak tertinggi yang melhirkan dokter yang terkenal, yaitu Yuhannah bin Musawaih (w. 242 H). Pada masa ini telah banyak buku-buku kedokteran, karangan dalam bentuk ensiklopedi yang diterjemahkan dalam bahasa latin, dan sebagainya. e) Astronomi Astronomi islam yang terkenal pada masa ini adalah al Fazzari yang pertama kali menyusun atrolaber (Alat yang dahulu dipakai sebagai pengukur tinggi bintang), Al Fargani yang telah mengarang ringkasan ilmu astronomi yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa latin. f) Ilmu Pasti / Matematika Ilmu ini dibawa oleh ilmuan india pada masa khalifah Mansur dalam buku Sindahind, dan diterjemahkan oleh al Fazzari, yang memperkenalkan sistim angka Arab dan angka nol yang kemudian dikembangkan lagi oleh Al Khawarizmi dan habash yang memuat tabel angka-angka dan kemudian menyusun buku tentang berhitung dan aljabar. Karya yang terkenal adalah Hisab Aljabar wa Al Mukabalah. g) Geografi Pada masa Abbasiyah Perlawatan Kaum muslimin telah sampai ke India, Srilangka, Malaysia, Indonesia, Cina, dan lain lain. Dari perjalanan tersebut kaum muslimin berusaha melukiskan selengkapnya ihwal negeri-negeri yang dilihatnya sehingga melahirkan geografi islam ternama. Mereka adalah Ibn Khardazabah dengan karyanya al Masalik wa al Mamalik, ibn Al Haik dengan karyanya al Ikli, dan sebagainya. 2. Kemajuan di bidang Teknologi Pada tahun 765, fakultas kedokteran pertama didirikan oleh Jurjis Ibnu Naubakht. Sekitar tahun 990 M, Ibnu Firnas seorang ilmuwan dari Andalusia (Spanyol ) memimpikan bagaimana agar suatu saat manusia bisa terbang bebas di angkasa laksana burung, dia terinspirasi kejadian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, tetapi dia berpikir bahwa manusia biasa tak mungkin bisa naik Bouraq kendaraan Nabi Saw untuk Isra’ Mi’ raj, karena dia hanya manusia biasa, bukan seorang nabi. Ibnu Firnas ( Armen Firman ), mulai meneliti gerak aerodinamika, fisika udara, dan anatomi burung dan kelelawar. Sampai pada suatu saat dia menciptakan sebuah alat terbang seperti sayap kelelawar, lalu dia menaiki menara Masjid Cordoba, disaksikan oleh ribuan orang di bawahnya, lalu dia melompat dan melayang terbang sejauh kira-kira 3 km dan mendarat dengan selamat. Ribuan orang bertepuk tangan atas ciptaannya. Alat terbang Ibnu Firnas inilah yang menginspirasi Wright Bersaudara menciptakan pesawat terbang pada awal abad 19. 3. Kemajuan di bidang Kesenian a. Senibudaya a) Seni Bahasa b) Kissah dan riwayat c) Drama
#semogamembantu