Ada dua pandangan dalam pencapaian proses mencapai suatu keputusan organisasi yaitu :
(1) Optimasi. Di sini seorang eksekutif yang penuh keyakinan berusaha menyusun alternatif-alternatif, memperhitungkan untung rugi dari setiap alternatif itu terhadap tujuan organisasi. Sesudah itu memperkirakan kemungkinan timbulnya bermacam-macam kejadian ke depan, mempertimbangkan dampak dari kejadian-kejadian itu terhadap alternatif-alternatif yang telah dirumuskan dan kemudian menyusun urut-urutannya secara sistematis sesuai dengan prioritas lalu dibuat keputusan. Keputusan yang dibuat dianggap optimal karena setidaknya telah memperhitungkan semua faktor yang berkaitan dengan keputusan tersebut.
(2) Satisficing. Seorang eksekutif cukup menempuh suatu penyelesaian yang berasal memuaskan ketimbang mengejar penyelesaian yang terbaik. Model satisficing dikembangkan oleh Simon (Simon,1982; roach, 1979) karena adanya pengakuan terhadap rasionalitas terbatas (bounded rationality). Rasionalitas terbatas adalah batas-batas pemikiran yang memaksa orang membatasi pandangan mereka atas masalah dan situasi. Pemikiran itu terbatas karena pikiran manusia tidak megolakan dan memiliki kemampuan untuk memisahkan informasi yang tertumpuk.
5 votes Thanks 4
mirandalaurensi
Langkah-langkah Cara Mengambil Keputusan Yang Tepat Bagaimanapun keputusan yang kita buat akan diukur ketepatannya untuk tujuan hidup di masa datang. Apakah benar ada keputusan yang benar-benar tepat? Ketika sebuah keputusan yang kita ambil sesungguhnya akan menjadi keputusan yang tepat, dengan beberapa langkah di bawah ini :
Tetapkan tujuan – Bagian yag terpenting untuk pengambilan keputusan adalah apa sebenarnya tujuan dari keputusan tersebut? Pahami masalah yang sedang dihadapi misalnya, apakah harus mengganti pekerjaan? dengan jawaban iya atau tidak atau pilihan yang memberikan dua pilihah seperti jurusan kuliah advertising atau programming? Berikan tenggang waktu untuk mengambil keputusan dengan berbagai kepentingan baik dan buruknya. Kumpulkan informasi – Informasi yang kita ketahui akan mempengaruhi untuk pandangan baik dan buruknya dari pilihan-pilihan keputusan tersebut. Lakukan penelitian seperti observasi, interview, survey, membaca literatur, atau meminta pemikiran pada orang lain untuk mendapatkan informasi baik yang subyektif dan juga obyektif. Perhatikanlah nara sumber yang anda mintai pendapatnya relevan.\ Tidak ada yang sempurna - Banyak orang menunda-nunda untuk mengambil keputusan karena takut salah dan menjadi penyelesain dikemudian hari. Manusia memang tidak ada yang sempurna, bahkan untuk seorang pemimpin yang telah berpengalaman kadang membuat kesalahan. Meskipun menghasilkan membuat kesalahan dalam mengambil keputusan. Percayalah akan ada pembelajaran yang bisa dipetik hikmahnya. Lakukan dengan penuh tanggung jawab – Berbagai situasi untuk menjalankan keputusan tersebut kadang menghadapi keadaan yang sulit untuk mengambil suatu keputusan. Bagaimanapun kesulitan yang dihadapi hadapilah terlabih dahulu, jangan cepat menyerah. Buatlah keputusan menjadi tepat dengan memperjuangkannya, sampai dengan titik kesanggupan yang dimiliki. Sikap Penting Untuk Mengambil Keputusan Yang Tepat Sebagian orang ter kadang merasa frustasi untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan memahami beberapa sikap agar mampu mengambil keputusan yang tepat : Anda mungkin tidak memiliki cukup informasi untuk membuat keputusan yang baik, dengan melakukan penelitian lebih lanjut akan membuat kesulitan pada pilihan anda. Kumpulkan informasi yang dibutuhkan kemudian tinjaulah semua informasi dimiliki, untuk mengambil keputusan. Jangan tersesat dalam proses pengambilan keputusan. Beri diri batas waktu jika diharuskan membuat keputusan cepat atau jika keputusan relatif tidak penting. Dalam mengembil keputusan, semua pilihan mungkin memiliki keuntungan besar atau kerugian besar. Tidak ada penilaian signifikan sebelum dijalani. Maka fokuslah melakukan apa yang kita putuskan dengan cara yang paling baik agar tidak merasa kecewa.SEMOGA MEMBANTU :)
Ada dua pandangan dalam pencapaian proses mencapai suatu keputusan organisasi yaitu :
(1) Optimasi. Di sini seorang eksekutif yang penuh keyakinan berusaha menyusun alternatif-alternatif, memperhitungkan untung rugi dari setiap alternatif itu terhadap tujuan organisasi. Sesudah itu memperkirakan kemungkinan timbulnya bermacam-macam kejadian ke depan, mempertimbangkan dampak dari kejadian-kejadian itu terhadap alternatif-alternatif yang telah dirumuskan dan kemudian menyusun urut-urutannya secara sistematis sesuai dengan prioritas lalu dibuat keputusan. Keputusan yang dibuat dianggap optimal karena setidaknya telah memperhitungkan semua faktor yang berkaitan dengan keputusan tersebut.
(2) Satisficing. Seorang eksekutif cukup menempuh suatu penyelesaian yang berasal memuaskan ketimbang mengejar penyelesaian yang terbaik. Model satisficing dikembangkan oleh Simon (Simon,1982; roach, 1979) karena adanya pengakuan terhadap rasionalitas terbatas (bounded rationality). Rasionalitas terbatas adalah batas-batas pemikiran yang memaksa orang membatasi pandangan mereka atas masalah dan situasi. Pemikiran itu terbatas karena pikiran manusia tidak megolakan dan memiliki kemampuan untuk memisahkan informasi yang tertumpuk.
Tetapkan tujuan – Bagian yag terpenting untuk pengambilan keputusan adalah apa sebenarnya tujuan dari keputusan tersebut? Pahami masalah yang sedang dihadapi misalnya, apakah harus mengganti pekerjaan? dengan jawaban iya atau tidak atau pilihan yang memberikan dua pilihah seperti jurusan kuliah advertising atau programming? Berikan tenggang waktu untuk mengambil keputusan dengan berbagai kepentingan baik dan buruknya.
Kumpulkan informasi – Informasi yang kita ketahui akan mempengaruhi untuk pandangan baik dan buruknya dari pilihan-pilihan keputusan tersebut. Lakukan penelitian seperti observasi, interview, survey, membaca literatur, atau meminta pemikiran pada orang lain untuk mendapatkan informasi baik yang subyektif dan juga obyektif. Perhatikanlah nara sumber yang anda mintai pendapatnya relevan.\
Tidak ada yang sempurna - Banyak orang menunda-nunda untuk mengambil keputusan karena takut salah dan menjadi penyelesain dikemudian hari. Manusia memang tidak ada yang sempurna, bahkan untuk seorang pemimpin yang telah berpengalaman kadang membuat kesalahan. Meskipun menghasilkan membuat kesalahan dalam mengambil keputusan. Percayalah akan ada pembelajaran yang bisa dipetik hikmahnya. Lakukan dengan penuh tanggung jawab – Berbagai situasi untuk menjalankan keputusan tersebut kadang menghadapi keadaan yang sulit untuk mengambil suatu keputusan. Bagaimanapun kesulitan yang dihadapi hadapilah terlabih dahulu, jangan cepat menyerah. Buatlah keputusan menjadi tepat dengan memperjuangkannya, sampai dengan titik kesanggupan yang dimiliki. Sikap Penting Untuk Mengambil Keputusan Yang Tepat Sebagian orang ter
kadang merasa frustasi untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan memahami beberapa sikap agar mampu mengambil keputusan yang tepat : Anda mungkin tidak memiliki cukup informasi untuk membuat keputusan yang baik, dengan melakukan penelitian lebih lanjut akan membuat kesulitan pada pilihan anda. Kumpulkan informasi yang dibutuhkan kemudian tinjaulah semua informasi dimiliki, untuk mengambil keputusan.
Jangan tersesat dalam proses pengambilan keputusan. Beri diri batas waktu jika diharuskan membuat keputusan cepat atau jika keputusan relatif tidak penting.
Dalam mengembil keputusan, semua pilihan mungkin memiliki keuntungan besar atau kerugian besar. Tidak ada penilaian signifikan sebelum dijalani. Maka fokuslah melakukan apa yang kita putuskan dengan cara yang paling baik agar tidak merasa kecewa.SEMOGA MEMBANTU :)