nandadila
Anak emas =m anak yang paling disayang besar kepala = sombong hati dinging = sabar ringan tangan = suka menolong tikus kantor = koruptor tinggi hati = sombong sebatang kara = sendirian si jago merah = api angkat kaki = keluar darah biru = bangsawan akal bulus = licik/penipu kelas kakap = hebat/berkuasa buah bibir = pembicaraan orang banyak
tolong jadikan solusi terbaik :)
0 votes Thanks 1
nis4
Zakia merupakan anak emas dalam keluarganya (anak emas: anak yang paling disayang) Karena besar kepala, Robert dijauhi teman-temannya (besar kepala:sombong) Meskipun Johan belum berhasil, johan tidak gigit jari (gigit jari: kecewa) Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (tidak tepat pendirian) Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (hati dingin: sabar) Saya sangan mengenal Fitri, dia ringan tangan dan baik (ringan tangan: rajin/suka menolong) Para tikus kantor seharusnya tidak dihukum terlalu ringan (tikus kantor: koruptor) Anastasya berat hati menerima cobaan itu (berat hati: tidak ikhlas) Alini anak kutu buku dan terus mendapat juara (kutu buku: rajin) Gayus sedang duduk di kursi pesakitan (kursi pengadilan) Daniel bagaikan musuh di dalam selimut (orang dekat yang berkhianat) Meskipun kaya Anton tidak tinggi hati, (tinggi hati: sombong) Fadlan tak ingin sombong meski berada di kursi empuk di kantornya (kursi empuk: jabatan yang bagus) Mukhlis hidup sebatang kara ( sebatang kara: sendirian / tanpa keluarga) Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah (si jago merah : Api) Para pedagang tersebut gulung tikar (gulung tikar: bangkrut) Benny orang yang pandai bersilat lidah (bersilat lidah: pandai berbicara/pandai mencari alasan) Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya (sapi perah: dimanfaatkan saja) Irfan meruapakan keturunan darah biru (darah biru: bangsawan/terhormat) Anisa menjadi buah bibir semenjak sukses mendirikan toko kue (buah bibir: pembicaraan orang banyak) Ahmad angkat kaki dari kosnya (Angkat kaki: pindah/keluar) Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin (kabar angin: isu/tidak pasti kebenarannya) Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa) Didin sudah tau akal bulus Bejo (akal bulus: licik/ penipu) Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam (orang dalam: kerabat atau kenalan yang berwenang )
besar kepala = sombong
hati dinging = sabar
ringan tangan = suka menolong
tikus kantor = koruptor
tinggi hati = sombong
sebatang kara = sendirian
si jago merah = api
angkat kaki = keluar
darah biru = bangsawan
akal bulus = licik/penipu
kelas kakap = hebat/berkuasa
buah bibir = pembicaraan orang banyak
tolong jadikan solusi terbaik :)
Karena besar kepala, Robert dijauhi teman-temannya (besar kepala:sombong)
Meskipun Johan belum berhasil, johan tidak gigit jari (gigit jari: kecewa)
Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (tidak tepat pendirian)
Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (hati dingin: sabar)
Saya sangan mengenal Fitri, dia ringan tangan dan baik (ringan tangan: rajin/suka menolong)
Para tikus kantor seharusnya tidak dihukum terlalu ringan (tikus kantor: koruptor)
Anastasya berat hati menerima cobaan itu (berat hati: tidak ikhlas)
Alini anak kutu buku dan terus mendapat juara (kutu buku: rajin)
Gayus sedang duduk di kursi pesakitan (kursi pengadilan)
Daniel bagaikan musuh di dalam selimut (orang dekat yang berkhianat)
Meskipun kaya Anton tidak tinggi hati, (tinggi hati: sombong)
Fadlan tak ingin sombong meski berada di kursi empuk di kantornya (kursi empuk: jabatan yang bagus)
Mukhlis hidup sebatang kara ( sebatang kara: sendirian / tanpa keluarga)
Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah (si jago merah : Api)
Para pedagang tersebut gulung tikar (gulung tikar: bangkrut)
Benny orang yang pandai bersilat lidah (bersilat lidah: pandai berbicara/pandai mencari alasan)
Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya (sapi perah: dimanfaatkan saja)
Irfan meruapakan keturunan darah biru (darah biru: bangsawan/terhormat)
Anisa menjadi buah bibir semenjak sukses mendirikan toko kue (buah bibir: pembicaraan orang banyak)
Ahmad angkat kaki dari kosnya (Angkat kaki: pindah/keluar)
Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin (kabar angin: isu/tidak pasti kebenarannya)
Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa)
Didin sudah tau akal bulus Bejo (akal bulus: licik/ penipu)
Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam (orang dalam: kerabat atau kenalan yang berwenang )