Sebutkan kata kerja aktif transitif dan intransitif dalam cerita fabel kupu kupu berhati mulia,, bantuin yah uh nihhh
gumantinr
Kelas : VIII Pelajaran : Bahasa Indonesia Kategori : Teks fabel kata kunci : kata kerja aktif transitif, kata kerja aktif intransitif
pembahasan: kata aktif transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek dalam sebuah kalimat, sedangkan kata aktif intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek dalam sebuah kalimat.
Kata kerja aktif transitif (KKT) dan kata kerja intransitif (KKI) dalam teks "Kupu-Kupu Berhati Mulia"
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada (KKI) seekor semut berjalan-jalan (KKI) di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat(KKT) taman yang indah. Sang semut berkeliling (KKI) taman sambil menyapa (KKT) binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat (KKT) sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek (KKT) bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. “Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung (KKT) di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut selalu membanggakan (KKT) dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat (KKT) beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa (KKI) bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam (KKI) saja mendengar (KKT) ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir (KKI) ke dalam lumpur. Ia terjatuh (KKI) ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak (KKI) sekencang mungkin untuk meminta (KKT) bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam (KKI), tolong..., tolong....! Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang (KKI) melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan (KKT) sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat (KKT) ranting itu.” Lalu, sang semut memegang (KKT) erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat (KKT) ranting itu dan menurunkannya (KKT ) di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih (KKI) kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan (KKT) nyawanya. Ia memuji (KKT) kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar (KKT) pujian itu, kupu-kupu berkata (KKI) kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek (KKI),” kata si kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan (KKT) dirinya.” Akhirnya, sang semut berjanji (KKI) kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina (KKT)semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada (KKI) di taman itu.
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : Teks fabel
kata kunci : kata kerja aktif transitif, kata kerja aktif intransitif
pembahasan:
kata aktif transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek dalam sebuah kalimat, sedangkan kata aktif intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek dalam sebuah kalimat.
Kata kerja aktif transitif (KKT) dan kata kerja intransitif (KKI) dalam teks "Kupu-Kupu Berhati Mulia"
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada (KKI) seekor semut berjalan-jalan (KKI) di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat (KKT) taman yang indah. Sang semut berkeliling (KKI) taman sambil menyapa (KKT) binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat (KKT) sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek (KKT) bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. “Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung (KKT) di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut selalu membanggakan (KKT) dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat (KKT) beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa (KKI) bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam (KKI) saja mendengar (KKT) ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir (KKI) ke dalam lumpur. Ia terjatuh (KKI) ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak (KKI) sekencang mungkin untuk meminta (KKT) bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam (KKI), tolong..., tolong....!
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang (KKI) melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan (KKT) sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat (KKT) ranting itu.” Lalu, sang semut memegang (KKT) erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat (KKT) ranting itu dan menurunkannya (KKT ) di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih (KKI) kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan (KKT) nyawanya. Ia memuji (KKT) kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar (KKT) pujian itu, kupu-kupu berkata (KKI) kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek (KKI),” kata si kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan (KKT) dirinya.”
Akhirnya, sang semut berjanji (KKI) kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina (KKT)semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada (KKI) di taman itu.