Sebutkan jenis mineral logam yang banyak terkandung di wilayah laut dalam?
Ruthajha
Air laut memiliki rasa yang berbeda dengan air tawar yakni adanya rasa asin pada air laut. Mula- mula diperkirakan bahwa zat-zat kimia yang menyebabkan air laut asin berasal dari darat yang dibawa oleh sungai- sungai yang mengalir ke laut, entah itu dari pengikisan batu-batuan darat, dari tanah longsor, dari air hujan atau dari gejala alam lainnya, yang terbawa oleh air sungai ke laut. Jika hal ini benar tentunya susunan kimiawi air sungai tidak akan berbeda dengan susunan kimiawi air laut. namun ada perbedaan besar dalam susunan kimiawi kedua macam air tersebut. Jadi dugaan itu tidak benar. Menurut teori, zat-zat garam tersebut berasal dari dalam dasar laut melalui proses outgassing , yakni rembesan dari kulit bumi di dasar laut yang berbentuk gas ke permukaan dasar laut. Bersama gas-gas ini, terlarut pula hasil kikisan kerak bumi dan bersama-sama garam-garam ini merembes pula air, semua dalam perbandingan yang tetap sehingga terbentuk garam di laut. Kadar garam ini tetap tidak berubah sepanjang masa. Artinya kita tidak menjumpai bahwa air laut makin lama makin asin. Air laut ini merupakan air dari laut atau samudra. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam- garaman, gas-gas terlarut, bahan- bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air laut memang berasa asin karena memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu- batuan dan tanah. Artinya dalam 1 liter air laut (1000 ml) terdapat 35 gr. Garam. Kandungan garam di setiap laut berbeda kandungannya. Laut yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya merupakan bagian dari laut Baltik. Laut yang paling asin adalah Laut Merah (dimana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit air masuk dari sungai-sungai). Dan juga mengandung mineral logam magnesium ,, potasium,kalsium sulfat dan yodium
berbeda dengan air tawar yakni
adanya rasa asin pada air laut. Mula-
mula diperkirakan bahwa zat-zat kimia
yang menyebabkan air laut asin berasal
dari darat yang dibawa oleh sungai-
sungai yang mengalir ke laut, entah itu
dari pengikisan batu-batuan darat,
dari tanah longsor, dari air hujan atau
dari gejala alam lainnya, yang terbawa
oleh air sungai ke laut. Jika hal ini
benar tentunya susunan kimiawi air
sungai tidak akan berbeda dengan
susunan kimiawi air laut. namun ada perbedaan
besar dalam susunan kimiawi kedua
macam air tersebut. Jadi dugaan itu
tidak benar.
Menurut teori, zat-zat garam
tersebut berasal dari dalam dasar laut
melalui proses outgassing , yakni
rembesan dari kulit bumi di dasar laut
yang berbentuk gas ke permukaan
dasar laut. Bersama gas-gas ini,
terlarut pula hasil kikisan kerak bumi
dan bersama-sama garam-garam ini
merembes pula air, semua dalam
perbandingan yang tetap sehingga
terbentuk garam di laut. Kadar garam
ini tetap tidak berubah sepanjang
masa. Artinya kita tidak menjumpai
bahwa air laut makin lama makin asin.
Air laut ini merupakan air dari laut
atau samudra. Air laut merupakan
campuran dari 96,5% air murni dan
3,5% material lainnya seperti garam-
garaman, gas-gas terlarut, bahan-
bahan organik dan partikel-partikel tak
terlarut. Air laut memang berasa asin
karena memiliki kadar garam rata-rata
3,5%. Air laut memiliki kadar garam
karena bumi dipenuhi dengan garam
mineral yang terdapat di dalam batu-
batuan dan tanah. Artinya dalam 1
liter air laut (1000 ml) terdapat 35 gr.
Garam. Kandungan garam di setiap
laut berbeda kandungannya. Laut yang
paling tawar adalah di timur Teluk
Finlandia dan di utara Teluk Bothnia,
keduanya merupakan bagian dari laut
Baltik. Laut yang paling asin adalah
Laut Merah (dimana suhu tinggi dan
sirkulasi terbatas membuat penguapan
tinggi dan sedikit air masuk dari
sungai-sungai). Dan juga mengandung mineral logam magnesium ,, potasium,kalsium sulfat dan yodium