Tiga stabilisator utama dalam sistem fiskal yang dikatakan sebagai stabilisator terpasang adalah pajak penghasilan, pengeluaran pemerintah, dan sistem keuangan.
Pajak Penghasilan: Pajak penghasilan adalah salah satu stabilisator terpasang karena pengenaannya tergantung pada pendapatan individu atau perusahaan. Ketika perekonomian mengalami kontraksi atau perlambatan, pendapatan individu dan perusahaan biasanya menurun. Pada saat seperti itu, pajak penghasilan juga akan menurun secara otomatis karena pendapatan yang lebih rendah menghasilkan jumlah pajak yang lebih rendah. Ini dapat membantu mengurangi tekanan pada masyarakat dan perusahaan selama periode sulit, karena mereka memiliki pendapatan yang lebih sedikit untuk membayar pajak.
Pengeluaran Pemerintah: Pengeluaran pemerintah juga merupakan stabilisator terpasang karena dapat beradaptasi dengan kondisi ekonomi. Ketika perekonomian mengalami kontraksi, pemerintah cenderung meningkatkan pengeluaran dalam bentuk program stimulus ekonomi atau proyek infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, ketika perekonomian mengalami ekspansi atau overheat, pemerintah dapat mengurangi pengeluarannya untuk mengendalikan inflasi. Fleksibilitas pengeluaran pemerintah ini dapat berperan dalam menstabilkan ekonomi dan mengurangi fluktuasi yang terlalu tajam.
Sistem Keuangan: Sistem keuangan juga berperan sebagai stabilisator terpasang dalam sistem fiskal. Saat perekonomian mengalami ketidakstabilan, suku bunga dapat diubah oleh bank sentral. Jika perekonomian melambat, bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi. Sebaliknya, jika perekonomian mengalami tekanan inflasi, bank sentral dapat meningkatkan suku bunga untuk mendorong tabungan dan mengurangi inflasi. Perubahan suku bunga ini dapat mempengaruhi konsumsi, investasi, dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Dalam ketiga kasus di atas, stabilisator-stabilisator ini dianggap "terpasang" karena mereka secara otomatis beradaptasi dengan keadaan ekonomi. Mereka tidak memerlukan tindakan khusus dari pemerintah atau lembaga terkait untuk mengatur mereka, tetapi mereka beroperasi sesuai dengan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung. Hal ini memberikan stabilitas tambahan pada sistem fiskal dan membantu dalam mengurangi fluktuasi yang berlebihan dalam perekonomian.
Tiga stabilisator utama dalam sistem fiskal yang dikatakan sebagai stabilisator terpasang adalah pajak penghasilan, pengeluaran pemerintah, dan sistem keuangan.
Dalam ketiga kasus di atas, stabilisator-stabilisator ini dianggap "terpasang" karena mereka secara otomatis beradaptasi dengan keadaan ekonomi. Mereka tidak memerlukan tindakan khusus dari pemerintah atau lembaga terkait untuk mengatur mereka, tetapi mereka beroperasi sesuai dengan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung. Hal ini memberikan stabilitas tambahan pada sistem fiskal dan membantu dalam mengurangi fluktuasi yang berlebihan dalam perekonomian.