Dalam kimia, istilah amfiprotik menggambarkan suatu zat yang dapat menerima dan menyumbangkan proton atau H+. Senyawa amphiprotik dapat bertindak sebagai asam atau basa. Misalnya, asam amino adalah molekul amphiprotik. Ini karena asam amino tersusun dari gugus amina (dasar) dan gugus karboksil (bersifat asam). Salah satu senyawa amfiprotik yang paling penting adalah air. Ketika suatu asam menyumbangkan proton ke air, air dapat menerima proton itu dan membentuk ion hidronium (H3O+). Ketika sebuah basa bereaksi dengan molekul air, molekul air menyumbangkan proton, contoh:
NH₃ + H₂O ⇒ NH₄⁺ + OH⁻ (H2O donor proton)
HCl + H₂O ⇒ Cl⁻ + H₃O⁺ (H2O akseptor proton)
Pembahasan
Asam dan basa merupakan zat imia yang umum kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian mengamati soda kue, cuka dan asam sitrun? Soda kue adalah contoh bahan makanan yang bersifat basa, sedangkan cuka masak dan asam sitrun adalah contoh zat yang bersifat Asam.
Untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa maka tidak diakukan dengan mencium atau bahkan mencicipi zat tersebut, karena beberapa zat asam dan basa bersifat berbahaya. Asam Sulfat (H2SO4) dalam aki merupakan asam kuat dan akan melepuh jika mengenai kulit. Untuk menentukan apakah suatu zat dikatakan asam atau basa maka digunakan pH meter. Asam memiliki pH < 7 sedangkan basa memiliki pH>7.
Teori Asam-Basa dibagi menjadi beberapa bagian:
Asam-basa Arrhenius menyatakan bahwa suatu zat bersifat asam jika membentuk ion H+ ketika direaksikan dengan air. Suatu zat dikatakan basa apabila membentuk ion OH- keteika direaksikan dalam air. ion H+ adalah pembawa asam sedangkan ion OH- adalah pembawa basa.
Asam-Basa Bronsted-Lowry menyatakan bahwa suatu zat dikatakan asam apabila menjadi donor proton (H+) dan dikatakan sebagai basa apabila bertindak sebagai acceptor/penerima proton (H+).
Asam-basa Lewis menyatakan bahwa suatu zat dikatakan asam apabila menerima pasangan elektron dan dikatakan basa apabila menjadi donor pasangan elektron.
Verified answer
Dalam kimia, istilah amfiprotik menggambarkan suatu zat yang dapat menerima dan menyumbangkan proton atau H+. Senyawa amphiprotik dapat bertindak sebagai asam atau basa. Misalnya, asam amino adalah molekul amphiprotik. Ini karena asam amino tersusun dari gugus amina (dasar) dan gugus karboksil (bersifat asam). Salah satu senyawa amfiprotik yang paling penting adalah air. Ketika suatu asam menyumbangkan proton ke air, air dapat menerima proton itu dan membentuk ion hidronium (H3O+). Ketika sebuah basa bereaksi dengan molekul air, molekul air menyumbangkan proton, contoh:
NH₃ + H₂O ⇒ NH₄⁺ + OH⁻ (H2O donor proton)
HCl + H₂O ⇒ Cl⁻ + H₃O⁺ (H2O akseptor proton)
Pembahasan
Asam dan basa merupakan zat imia yang umum kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian mengamati soda kue, cuka dan asam sitrun? Soda kue adalah contoh bahan makanan yang bersifat basa, sedangkan cuka masak dan asam sitrun adalah contoh zat yang bersifat Asam.
Untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa maka tidak diakukan dengan mencium atau bahkan mencicipi zat tersebut, karena beberapa zat asam dan basa bersifat berbahaya. Asam Sulfat (H2SO4) dalam aki merupakan asam kuat dan akan melepuh jika mengenai kulit. Untuk menentukan apakah suatu zat dikatakan asam atau basa maka digunakan pH meter. Asam memiliki pH < 7 sedangkan basa memiliki pH>7.
Teori Asam-Basa dibagi menjadi beberapa bagian:
Pelajari Lebih lanjut
Detail Tambahan
Kelas : XI SMA
Mapel : Kimia
Materi : Larutan Asam Basa
Kode : 11.7.5
Kata Kunci : Asam, Basa, teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, Teori Lewis