Sebutkan ciri ciri kohesi gramatikal (elipsis) dan contonya !
Cpurba
Kohesi atau kepaduan wacana ialah keserasian hubungan antarunsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana, sehingga terciptalah pengertian yang koheren. Kohesi mengacu pada aspek bentuk atau aspek formal bahasa, dan wacana itu terdiri dari kalimat-kalimat. Sehubungan dengan hal tersebut, Tarigan (1987: 96) mengatakan bahwa kohesi atau kepaduan wacana merupakan aspek formal bahasa dalam wacana. Dengan kata lain, bahwa kepaduan wacana merupakan organisasi sintaktik, wadah kalimat-kalimat disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan tuturan. Hal ini berarti pula bahwa kepaduan wacana ialah hubungan antarkalimat di dalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu (Gutwinsky dalam Tarigan, 1987: 96).Kohesi atau kepaduan wacana banyak melibatkan aspek gramatikal dan aspek leksikal. Sehingga penanda yang digunakan untuk mencapai kepafuan sebuah wacana juga meliputi kedua aspek tersebut. Penanda yang dipakai untuk menandai kohesif tidaknya uatu wacana, meliputi: pronomina, substitusi, elipsis, konjugasi, dan leksikal (Halliday dan Hasan dalam Tarigan, 1987: 97).Penanda yang digunakan untuk mencapai kekohesifan wacana ialah sebagai berikut : (1) Pronomina, disebut juga kata ganti. Dalam bahasa Indonesia kata ganti terdiri dari kata ganti diri, kata ganti petunjuk, kata ganti empunya, kata ganti penanya, kata ganti penghubung, dan kata ganti taktentu.a. Kata ganti diri, dalam bahasa Indonesia meliputi: saya, aku, kami, kita, engkau, kau, kamu. Kalian, anda, dia, dan mereka.b. Kata ganti petunjuk, dalam bahasa Indonesia meliputi: ini, itu, sini, sana, di sini, di sana, di situ, ke sini, dan ke sana.c. Kata ganti penanya, dalam bahasa Indonesia meliputi: apa, siapa, dan mana.d. Kata ganti penghubung, dalam bahasa Indonesia yaitu yang.e. Kata ganti taktentu, dalam bahasa Indonesia meliputi: siapa-siapa, masing-masing, sesuatu, seseorang, para.(2) Substitusi merupakan hubungan gramatikal, lebih bersifat hubungan kata dan makna.Substitusi dalam bahasa Indonesia dapat bersifat nominal, verbal, klausal, dan campuran.Misalnya: satu, sama, seperti itu, sedemikian rupa, demikian pula, melakukan hal yang sama.(3) Elipsis ialah peniadaan kata atau satuan lai yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks luar bahasa. Elipsis dapat pula dikatakan penggantian nol (zero), sesuatu yang ada tetapi tidak diucapkan atau tidak dituliskan. Elipsis dapat pula dibedakan atas elipsis nominal, elipsis verbal, dan elipsis klausal.(4) Konjungsi digunakan untuk menggunakan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau paragraf dengan paragraf (Tarigan, 1987: 101). Konjungsi dalam bahasa Indonesia dikelompokkan menjadi:a. konjungsi adversatif : tetapi, namunb. konjungsi kausal : sebab, karenac. konjungsi koordinatif : dan, atau, tetapid. konjungsi korelatif : entah, baik, maupune. konjungsi subordinatif : meskipun, kalau, bahwaf. konjungsi temporal : sebelum, sesudah(5) Leksikal diperoleh dengan cara memilih kosakata yang serasi, misalnya pengulangan kata yang sama, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalen. Ada beberapa cara untuk mencapai aspek leksikal kohesi, antara lain:a. pengulangan kata yang sama : pemuda – pemudab. sinonim : pahlawan – pejuangc. antonim : putra – putrid. hiponim : angkutan darat – kereta api, bis, mobile. kolokasi : buku, koran, majalah – media massaf. ekuivalensi : belajar, mengajar, pelajar, pengajaran
1 votes Thanks 0
YaniSonefany
Kohesi gramatikal terdiri atas pengacuan,substitusi,elipsis. -contoh kalimat kohesi gramatikal(pengacuan): program kewirausahaanutk perluasan kesempatan kerja yg dilakukan lewat penerapan teknologi tepat guna dapat memberdayakan ekonomi rumah tangga.kegiatan ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat perdesaan. -cth kalimat kohesi gramatikal (substitusi): Mahasiswa kuliah kerja nyata UGM erhasil membuat alat penawar air laut.Mereka memperkenalkan alat tersebut kpd masyarakat yg tinggal di pesisir Pantai Selatan. -cth kalimt kohesi gramatikal(elipsis): Beberapa unit alat perontok padi diberikan kpd masyarakat Desa Merdeka. selain Desa Merdeka,Desa Mulia juga. Semoga bermanfaat.....
(1) Pronomina, disebut juga kata ganti. Dalam bahasa Indonesia kata ganti terdiri dari kata ganti diri, kata ganti petunjuk, kata ganti empunya, kata ganti penanya, kata ganti penghubung, dan kata ganti taktentu.a. Kata ganti diri, dalam bahasa Indonesia meliputi: saya, aku, kami, kita, engkau, kau, kamu. Kalian, anda, dia, dan mereka.b. Kata ganti petunjuk, dalam bahasa Indonesia meliputi: ini, itu, sini, sana, di sini, di sana, di situ, ke sini, dan ke sana.c. Kata ganti penanya, dalam bahasa Indonesia meliputi: apa, siapa, dan mana.d. Kata ganti penghubung, dalam bahasa Indonesia yaitu yang.e. Kata ganti taktentu, dalam bahasa Indonesia meliputi: siapa-siapa, masing-masing, sesuatu, seseorang, para.(2) Substitusi merupakan hubungan gramatikal, lebih bersifat hubungan kata dan makna.Substitusi dalam bahasa Indonesia dapat bersifat nominal, verbal, klausal, dan campuran.Misalnya: satu, sama, seperti itu, sedemikian rupa, demikian pula, melakukan hal yang sama.(3) Elipsis ialah peniadaan kata atau satuan lai yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks luar bahasa. Elipsis dapat pula dikatakan penggantian nol (zero), sesuatu yang ada tetapi tidak diucapkan atau tidak dituliskan. Elipsis dapat pula dibedakan atas elipsis nominal, elipsis verbal, dan elipsis klausal.(4) Konjungsi digunakan untuk menggunakan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau paragraf dengan paragraf (Tarigan, 1987: 101). Konjungsi dalam bahasa Indonesia dikelompokkan menjadi:a. konjungsi adversatif : tetapi, namunb. konjungsi kausal : sebab, karenac. konjungsi koordinatif : dan, atau, tetapid. konjungsi korelatif : entah, baik, maupune. konjungsi subordinatif : meskipun, kalau, bahwaf. konjungsi temporal : sebelum, sesudah(5) Leksikal diperoleh dengan cara memilih kosakata yang serasi, misalnya pengulangan kata yang sama, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalen. Ada beberapa cara untuk mencapai aspek leksikal kohesi, antara lain:a. pengulangan kata yang sama : pemuda – pemudab. sinonim : pahlawan – pejuangc. antonim : putra – putrid. hiponim : angkutan darat – kereta api, bis, mobile. kolokasi : buku, koran, majalah – media massaf. ekuivalensi : belajar, mengajar, pelajar, pengajaran
-contoh kalimat kohesi gramatikal(pengacuan):
program kewirausahaan utk perluasan kesempatan kerja yg dilakukan lewat penerapan teknologi tepat guna dapat memberdayakan ekonomi rumah tangga.kegiatan ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat perdesaan.
-cth kalimat kohesi gramatikal (substitusi):
Mahasiswa kuliah kerja nyata UGM erhasil membuat alat penawar air laut.Mereka memperkenalkan alat tersebut kpd masyarakat yg tinggal di pesisir Pantai Selatan.
-cth kalimt kohesi gramatikal(elipsis):
Beberapa unit alat perontok padi diberikan kpd masyarakat Desa Merdeka. selain Desa Merdeka,Desa Mulia juga.
Semoga bermanfaat.....