December 2018 1 16 Report
Sebutkan bukti kalimat atau bukti kata yang memuat kata kerja, kata ganti, majas pada teks cerpen Bawang Merah dan Bawang Putih.
More Questions From This User See All

Tuliskan 5 kalimat kompleks yang terdapat dalam teks eksemplum Tinggal di Rumah Susun berikut ini: Saya dan keluarga tinggal di rumah susun yang tidak jauh dari rumah orang tua. Tetangga saya, sepasang suami istri yang tinggal di lantai bawah, suka menyelenggarakan pesta bersama teman-temannya. Tadi malam mereka mengadakan pesta lagi dan sangat mengganggu kenyamanan kami. Akibatnya, tidak hanya saya yang terganggu. Ayah, Bunda, serta adik saya pun ikut terganggu. Ketika mau berangkat kerja dan mengeluarkan mobil, saya sangat terkejut karena ada mobil yang terparkir di depan garasi saya. Pemilik mobil itu memarkir mobilnya seenaknya. Saya tentu tidak dapat mengeluarkan mobil saya dari garasi karena terhalang mobil tersebut. Saya mendatangi tetangga yang tadi malam pesta karena saya mengira mobil itu milik teman-temannya. Ketika mengetuk pintu dan meminta mereka memindahkan mobil itu, saya sangat terkejut karena ternyata mobil itu bukan milik mereka yang ikut pesta. Tanpa pikir panjang, kemudian saya bertanya kepada tetangga yang lain. Mereka mengatakan bahwa bukan mereka pemilik mobil itu. Saya terdiam sejenak sambil berjalan mendekati mobil itu lagi. Tidak berapa lama kemudian, saya memutuskan untuk menelepon polisi yang kantornya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Meskipun polisi itu datang dengan cepat, dia tidak dapat berbuat banyak. Dia juga tidak dapat memindahkan mobil itu karena tidak memiliki kuncinya. Polisi itu memandang saya sambil berjalan ke arah mobilnya. Yang dapat dilakukan polisi itu hanya memberikan surat tilang dan menyelipkannya di kaca depan mobil. Pengalaman ini sangat membekas bagi saya. Saya tidak dapat mengeluarkan mobil saya karena seseorang telah memarkir mobil dengan semaunya di depan garasi saya. Polisi yang saya harapkan datang membantu pun tidak dapat memindahkan mobil itu. Kalau memindahkan mobil itu, saya harus memecahkan kacanya dan masuk ke dalamnya guna melepaskan tuas rem tangan. Tujuannya agar mobil dapat didorong ke tempat lain. Saya hanya dapat menunggu sampai pemilik mobil itu datang. Agar tidak mengganggu orang lain, parkirlah mobil di tempat yang sudah disediakan!
Answer
Kancil dan Kura-kura. Kancil dan kura-kura sudah lama bersahabat. Pada suatu hari mereka pergi menangkap ikan disebuah danau. Berjumpalah mereka dengan seekor kijang. Kijang ingin ikut. Lalu mereka pergi bertiga. Sampai disebuah bukit mereka bertemu dengan seekor rusa. Rusa juga ingin ikut. Segera rusa bergabung dalam rombongan. Dalam perjalanan, disebuah lembah berjumpalah mereka dengan seekor babi hutan. Babi hutan menayakan apakah ia boleh ikut. "Tentu saja, itu gagasan yang baik, daripada hanya berempat lebih baik berlima," jawab kura-kura. Setiba di bukit yang berikutnya, berjumpalah mereka dengan seekor beruang. Lalu mereka berenam melanjutkan perjalanannya. Kemudian mereka bertemu dengan seekor badak. "Bagaimana kalau aku ikut," tanya badak. "Mengapa tidak?", jawab semua. Bahkan lalu bergabung pula seekor banteng. Kali berikutnya rombongan kancil bertemu dengan seekor kerbau yang akhirnya ikut serta. Begitu pula ketika mereka bertemu dengan seekor gajah. Demikianlah, mereka bersepuluh berjalan berbaris beriringan mengikuti kancil dan akhirnya mereka sampai ke danau yang dituju. Bukan main banyaknya ikan yang berhasil ditangkap. Ikan kemudian disalai dengan mengasapinya dengan nyala api sampai kering. Keesokan harinya, beruang bertugas menjaga ikan-ikan ketika yang lainnya sedang pergi menangkap ikan. Tiba-tiba seekor harimau datang mendekat. Tak lama kemudian beruang dan harimau terlibat dalam perkelahian seru. Beruang jatuh pingsan dan ikan-ikan habis disantap harimau. Berturut-turut mereka kemudian menugasi gajah, banteng, badak, kerbau, babi hutan, rusa dan kijang, semuanya menyerah. Sekarang tinggal kura-kura dan kancil yang belum terkena giliran menunggu ikan. Kura-kura dianggap tidak mungkin berdaya menghadapi harimau, maka diputuskanlah kancil yang akan menjaga. Sebelum teman-temannya pergi menangkap ikan, dimintanya mereka mengumpulkan rotan sebanyak-banyaknya. Lalu masing-masing dipotong kira-kira satu hasta. Tak lama kemudian tampak kancil sedang sibuk membuat gelang kaki, gelang badan, gelang lutut dan gelang leher. Sebentar-sebentar kancil memandang ke langit seolah-olah ada yang sedang diperhatikannya. Harimau terheran-heran, lalu perlahan-lahan mendekati si kancil. Kancil pura-pura tidak mempedulikan harimau. Harimau bertanya, "Buat apa gelang rotan bertumpuk-tumpuk itu?". Jawab kancil, "Siapa yang memakai gelang-gelang ini akan dapat melihat apa yang sedang terjadi di lagit". Lalu dia menengadah sambil seolah-olah sedang menikmati pemandangan di atas. Terbit keinginan harimau untuk dapat juga melihat apa yang terjadi di langit. Bukan main gembiranya kancil mendengar permintaan harimau. Dimintanya harimau duduk di tanah melipat tangan dan kaki. Lalu dilingkarinya kedua tangan, kedua kaki dan leher harimau dengan gelang-gelang rotan sebanyak-banyaknya sehingga harimau tidak dapat bergerak lagi. Setelah dirasa cukup, rombongan si kancil berniat kembali pulang ke rumah, akan tetapi mereka bertengkar mengenai bagian masing-masing. Mereka berpendapat, siapa yang berbadan besar akan mendapatkan bagian yang besar pula. Kancil sebenarnya tidak setuju dengan usulan tersebut. Lalu dia mencari akal. Tiba-tiba melompatlah kancil dan memberi tanda ada marabahaya. Semuanya ketakutan dan terbirit-birit melarikan diri. Ada yang jatuh tunggang langgang, ada yang terperosok ke lubang dan ada pula yang tersangkut akar-akar. Salaipun mereka tinggalkan semua. Hanya kancil dan kura-kura yang tidak lari. Berdua mereka pulang dan berjalan berdendang sambil membawa bungkusan yang sarat.
Answer
Dahulu kala, di suatu danau di kota Magdha, hidup seekor kura-kura. Dua ekor angsa undan juga hidup di dekat sana. Mereka bertiga adalah teman yang sangat akrab. Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan berkata, “Kita akan datang ke sini besok pagi dan menangkap ikan dan kura-kura.” Pada waktu kura-kura mendengarnya, dia berkata kepada angsa-angsa undan, ” Apakah kalian dengar apa yang dikatakan nelayan-nelayan tadi. Apa yang akan kita lakukan sekarang?’ “Kami akan melakukan apa yang terbaik”. “Saya sudah pernah melewati waktu yang sangat mengerikan dahulu”, kata kura-kura. “Jadi bisakah engkau membantu saya pergi hari ini ke danau yang lain?” “Tapi itu tidak aman untuk kamu dengan merangkak ke danau yang lain”, kata angsa-angsa undan. “Baik, kamu bisa mengangkat saya ke sana dengan menumpang dua di antara kamu” jawab kura-kura sambil merasa bahagia sekali dengan dirinya sendiri. “Bagaimana kita bisa melakukannya?” Tanya angsa-angsa undan. “Masing-masing bisa memegang ujung kayu di paruhmu sementara saya memegang kayu tengahnya di mulutku. Kemudian jika kamu terbang, saya bisa ikut dengan kamu”, kata kura-kura. “Rencana yang bagus sekali”, kata angsa-angsa undan. “Tapi ini juga sangat berbahaya karena kalau kamu membuka mulutmu untuk bicara, kamu akan terjatuh.” “Apakah kamu mengira saya begitu bodoh?” Tanya kura-kura. Kemudian pada waktu angsa-angsa undan itu terbang sambil mengangkat temannya si kura-kura di kayu, mereka terlihat oleh beberapa orang penggembala sapi yang berada di bawah. Karena terkejut, para penggembala itu berkata, “Sesuatu yang aneh, lihatlah! Angsa-angsa undan sedang membawa kura-kura ke suatu tempat.” “Wah, kalau kura-kura itu jatuh kita akan memanggangnya”, kata salah satu gembala sapi. “Saya akan memotong dia menjadi bagian-bagian kecil dan memakannya” kata yang lain. Mendengar kata-kata yang begitu kasar dari para gembala sapi, kura-kura lupa di mana dia sedang berada kemudian berteriak dengan marah, “Kamu akan makan abu.” Pada saat dia membuka mulutnya, ia kehilangan genggamannya dan dia pun jatuh terpelanting ke tanah dan langsung disambar oleh gembala sapi kemudian dibunuh. Angsa-angsa undan dengan sedih melihat kehancuran teman mereka (si kura-kura) dan dengan putus asa mengharap bahwa dia seharusnya mendengar nasihat mereka untuk tidak membuka mulutnya. Oleh karenanya, nasehat yang baik itu tidaklah ternilai harganya. Tentukan Struktur teks cerpen tersebut. Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda (Memakai kalimat)
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.