Amunisi: Shotgun menggunakan amunisi khusus yang disebut "shell" atau "peluru shotgun". Shell ini terdiri dari casing (selongsong) yang terbuat dari logam dan berisi proyektil, propelan, dan bahan peledak.
Mekanisme Pemicu: Saat pelatuk ditarik, mekanisme pemicu dalam shotgun akan diaktifkan. Pemicu ini akan memukul percikan (firing pin) yang kemudian menghasilkan percikan ke bahan peledak dalam shell.
Peledak: Percikan dari pemicu akan menyebabkan bahan peledak dalam shell meledak. Ledakan ini akan menciptakan tekanan tinggi dan menghasilkan gas panas.
Proyektil: Gas panas yang dihasilkan oleh peledak akan mendorong proyektil keluar dari casing dengan kecepatan tinggi. Proyektil pada shotgun biasanya berbentuk butir-butir logam (peluru) atau potongan logam kecil yang disebut "peluru tajam" (buckshot).
Laras: Proyektil yang ditembakkan akan melewati laras atau pipa pada shotgun. Laras memiliki interior yang bergerigi, yang dapat memberikan rotasi pada proyektil ketika ditembakkan. Rotasi ini membantu meningkatkan akurasi dan stabilitas proyektil dalam perjalanan menuju target.
Penyebaran Peluru: Salah satu karakteristik utama shotgun adalah penyebaran pelurunya yang luas. Saat proyektil keluar dari laras, mereka akan melebar, menciptakan pola penyebaran yang lebar. Ini membuat shotgun efektif dalam jarak pendek dan memberikan peluang yang lebih besar untuk mengenai target.
Mengisi ulang: Setelah tembakan pertama, shotgun perlu diisi ulang dengan shell baru sebelum dapat digunakan kembali. Terdapat beberapa jenis mekanisme pengisian ulang, seperti pompa (pump-action), otomatis (semi-automatic), atau setengah otomatis (break-action).
Amunisi: Shotgun menggunakan amunisi khusus yang disebut "shell" atau "peluru shotgun". Shell ini terdiri dari casing (selongsong) yang terbuat dari logam dan berisi proyektil, propelan, dan bahan peledak.
Mekanisme Pemicu: Saat pelatuk ditarik, mekanisme pemicu dalam shotgun akan diaktifkan. Pemicu ini akan memukul percikan (firing pin) yang kemudian menghasilkan percikan ke bahan peledak dalam shell.
Peledak: Percikan dari pemicu akan menyebabkan bahan peledak dalam shell meledak. Ledakan ini akan menciptakan tekanan tinggi dan menghasilkan gas panas.
Proyektil: Gas panas yang dihasilkan oleh peledak akan mendorong proyektil keluar dari casing dengan kecepatan tinggi. Proyektil pada shotgun biasanya berbentuk butir-butir logam (peluru) atau potongan logam kecil yang disebut "peluru tajam" (buckshot).
Laras: Proyektil yang ditembakkan akan melewati laras atau pipa pada shotgun. Laras memiliki interior yang bergerigi, yang dapat memberikan rotasi pada proyektil ketika ditembakkan. Rotasi ini membantu meningkatkan akurasi dan stabilitas proyektil dalam perjalanan menuju target.
Penyebaran Peluru: Salah satu karakteristik utama shotgun adalah penyebaran pelurunya yang luas. Saat proyektil keluar dari laras, mereka akan melebar, menciptakan pola penyebaran yang lebar. Ini membuat shotgun efektif dalam jarak pendek dan memberikan peluang yang lebih besar untuk mengenai target.
Mengisi ulang: Setelah tembakan pertama, shotgun perlu diisi ulang dengan shell baru sebelum dapat digunakan kembali. Terdapat beberapa jenis mekanisme pengisian ulang, seperti pompa (pump-action), otomatis (semi-automatic), atau setengah otomatis (break-action).