Tradisi yang ada di suku tidung berupa upacara atau ritual umumnya dibagi dua bagian ritual kahidupan dan kematian 1. tiwah tiwah merupakan ritual kematian 2
2 votes Thanks 6
claramatika
Mata pelajaran : IPS Kelas : V Kategori : Suku di Indonesia Kata Kunci : Suku Tidung Pembahasan :
Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Kalimantan Timur. Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah). Suku Tidung semula memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung, tetapi akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda.
Adat suku Tidung 1.Upacara Iraw Tengkayu Iraw tengkayu yang berarti pesta rakyat adalah tradisi upacara adat suku tidung yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa sukur atas hasil panen yang diperole Upacara ini dilakukan semenjak suku tidung belum mengenal islam hingga sekarang. Dalam proses perjalanannya upacara adat iraw tengkayu mengalami penyesuaian terhadap agama islam hal ini dikarenakan islam merupakan agama kepercayaan dari suku tidung. Dalam acara tersebut terdapat sebuah perahu yang disebut padaw tujuh dulung yang berarti perahu tujuh haluan. 2. Upacara Perkawinan Suku tidung memiliki tradisi adat perkawinan. Tradisi ini telah berjalan pada setiap generasi dari suku tidung. Prosesi dari adat perkawinan suku tidung memiliki beberapa tahap diantaranya: a. Ginisinis Merupakan tahapan pertama ketika seseorang yang ingin menikah. Tahapan ini merupakan perjodohan dimana seorang pria yang dicarikan wanita yang nanti akan dijadikan istri. Pria tersebut tidak pernah melihat wanita yang dimaksud sampai nanti akan dipernalkan kepada dirinya. Peran ginisinis sangat menentukan terhadap kecocokan seorang pria dan wanita dan ketika didapatkan kecocokan maka akan berlanjut pada tahap selanjutnya. b. Berseruan Setelah mendapatkan kecocokan antara pria dan wanita maka tahapan selanjut adalah beseruan yaitu prosesi lamaran yang dilakukan oleh pihak pria kepada wanita dengan cara pihak dari keluarga pria mendatangi keluarga pihak wanita dan sebelum membicarakan inti dari lamaran maka terlebih dahulu pihak pria memberikan cindra mata yang biasanya bentuk perhiasaan cincin. Pemberian cintra mata ini dinamakan buka sungut. Ketika pemberian tersebut telah diterimah barulah pembicaraan dimulai. Selama pembicaraan tuan rumah tidak akan memberikan hidangan kepada keluarga pria kemudian ketika mendapatkan kata sepakat barulah hidangan akan diberikan kepada keluarga pria yang menandakan lamaran diterima. c. Ganton de Pulut Ganton de pulut yang berarti mengantar mas kawin. Mas kawin merupakan hasil kesepatan pada saat beseruan yang menjadi kewajiban untuk di penuhi oleh calon mempelai pria untuk diantar kerumah calon mempelai wanita. d. Kawin Suru Kawin suru merupakan rangkaian acara lanjutan dari nganton de pulut dimana dalam acara ini merupakan akad nikah atau peresmian pernikahan. Di dalam acara kawin suru atau akad nikah sebelum mempelai pria masuk kedalam rumah ia akan melakukan tradisi dimana mempelai pria diberikan dua wadah atau tempat yang satunya berisi beras berwarna kuning yang bermakna rezeki dan yang wadah satunya berisi air yang bermakna kesejukan dalam berumah tangga. Wadah yang berisi beras berwarnah kuning akan diambil segengam oleh mempelai pria untuk dicium dan memasukannya ke dalam wadah yang berisi air. e. Bepupur Bepupur yang dilakukan di malam hari. Acara ini dilaksanakan di rumah masing-masing akan tetapi jika salah satu dari pihak mempelai berbeda kampung maka akan dilaksanakan secara bersama-sama. Acara bepupur yaitu diamana mempelai wanita dan mempelai pria di berikan pupur dingin yang dibuat oleh masing-masing keluarga yang nantinya akan saling bertukar antar kedua keluarga mempelai. Dalam prosesi acara bepupur akan diiringi dengan kesenian hadra f. Selanggo Selanggo yaitu acara ini masing mempelai di pakaikan pewarnah kuku yang berwarnah merah yang berasal dari daun-daunan.
g. Kiwon Talulando Kiwon talulando yang berarti malam ketiga merupakan acara lanjutan dari prosesi perkawinan. Acara ini dilakukan pada malam hari dimana akan dihadiri undangan yang kemudian di isi oleh ajara hiburan jepin sejenis tarian. Setalah undangan pulang maka akan dilanjutkan dengan acara menyayikan lagi bebalon yang dilakukan hingga pagi hari. Sementara acara menyayikan lagu bebalon barulah kedua mempelai masuk kedalam kamar dan dapat melakukan hubungan suami istri. Dalam acara kiwon telulando diadakan pula acara sedulang sebagai rangkaian di dalamnya yaitu peralatan makan akan di bersihkan dan dibagikan pada kerabat keluarga. h. Beniuk beniuk ialah acara diamana pada subuh hari mempelai wanita akan dimandikan oleh beberapa orang tua yang diringi dengan music hadra. Setelah acara beniuk selesai maka dilanjutkan dengan aca betemot pada pagi hari yaitu acara ini mempelai pria akan menamatkan bacaan Al-Quran. Acara betemot tidak menjadi wajib ketika mempelai pria telah melaksanakan acara betemot Al-Quran sebelum ia menikah.
Verified answer
Tradisi yang ada di suku tidung berupa upacara atau ritual umumnya dibagi dua bagian ritual kahidupan dan kematian1. tiwah
tiwah merupakan ritual kematian
2
Kelas : V
Kategori : Suku di Indonesia
Kata Kunci : Suku Tidung
Pembahasan :
Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Kalimantan Timur. Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah). Suku Tidung semula memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung, tetapi akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda.
Adat suku Tidung
1.Upacara Iraw Tengkayu
Iraw tengkayu yang berarti pesta rakyat adalah tradisi upacara adat suku tidung yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa sukur atas hasil panen yang diperole Upacara ini dilakukan semenjak suku tidung belum mengenal islam hingga sekarang. Dalam proses perjalanannya upacara adat iraw tengkayu mengalami penyesuaian terhadap agama islam hal ini dikarenakan islam merupakan agama kepercayaan dari suku tidung. Dalam acara tersebut terdapat sebuah perahu yang disebut padaw tujuh dulung yang berarti perahu tujuh haluan.
2. Upacara Perkawinan
Suku tidung memiliki tradisi adat perkawinan. Tradisi ini telah berjalan pada setiap generasi dari suku tidung. Prosesi dari adat perkawinan suku tidung memiliki beberapa tahap diantaranya:
a. Ginisinis
Merupakan tahapan pertama ketika seseorang yang ingin menikah. Tahapan ini merupakan perjodohan dimana seorang pria yang dicarikan wanita yang nanti akan dijadikan istri. Pria tersebut tidak pernah melihat wanita yang dimaksud sampai nanti akan dipernalkan kepada dirinya. Peran ginisinis sangat menentukan terhadap kecocokan seorang pria dan wanita dan ketika didapatkan kecocokan maka akan berlanjut pada tahap selanjutnya.
b. Berseruan
Setelah mendapatkan kecocokan antara pria dan wanita maka tahapan selanjut adalah beseruan yaitu prosesi lamaran yang dilakukan oleh pihak pria kepada wanita dengan cara pihak dari keluarga pria mendatangi keluarga pihak wanita dan sebelum membicarakan inti dari lamaran maka terlebih dahulu pihak pria memberikan cindra mata yang biasanya bentuk perhiasaan cincin. Pemberian cintra mata ini dinamakan buka sungut. Ketika pemberian tersebut telah diterimah barulah pembicaraan dimulai. Selama pembicaraan tuan rumah tidak akan memberikan hidangan kepada keluarga pria kemudian ketika mendapatkan kata sepakat barulah hidangan akan diberikan kepada keluarga pria yang menandakan lamaran diterima.
c. Ganton de Pulut
Ganton de pulut yang berarti mengantar mas kawin. Mas kawin merupakan hasil kesepatan pada saat beseruan yang menjadi kewajiban untuk di penuhi oleh calon mempelai pria untuk diantar kerumah calon mempelai wanita.
d. Kawin Suru
Kawin suru merupakan rangkaian acara lanjutan dari nganton de pulut dimana dalam acara ini merupakan akad nikah atau peresmian pernikahan. Di dalam acara kawin suru atau akad nikah sebelum mempelai pria masuk kedalam rumah ia akan melakukan tradisi dimana mempelai pria diberikan dua wadah atau tempat yang satunya berisi beras berwarna kuning yang bermakna rezeki dan yang wadah satunya berisi air yang bermakna kesejukan dalam berumah tangga. Wadah yang berisi beras berwarnah kuning akan diambil segengam oleh mempelai pria untuk dicium dan memasukannya ke dalam wadah yang berisi air.
e. Bepupur
Bepupur yang dilakukan di malam hari. Acara ini dilaksanakan di rumah masing-masing akan tetapi jika salah satu dari pihak mempelai berbeda kampung maka akan dilaksanakan secara bersama-sama. Acara bepupur yaitu diamana mempelai wanita dan mempelai pria di berikan pupur dingin yang dibuat oleh masing-masing keluarga yang nantinya akan saling bertukar antar kedua keluarga mempelai. Dalam prosesi acara bepupur akan diiringi dengan kesenian hadra
f. Selanggo
Selanggo yaitu acara ini masing mempelai di pakaikan pewarnah kuku yang berwarnah merah yang berasal dari daun-daunan.
g. Kiwon Talulando
Kiwon talulando yang berarti malam ketiga merupakan acara lanjutan dari prosesi perkawinan. Acara ini dilakukan pada malam hari dimana akan dihadiri undangan yang kemudian di isi oleh ajara hiburan jepin sejenis tarian. Setalah undangan pulang maka akan dilanjutkan dengan acara menyayikan lagi bebalon yang dilakukan hingga pagi hari. Sementara acara menyayikan lagu bebalon barulah kedua mempelai masuk kedalam kamar dan dapat melakukan hubungan suami istri. Dalam acara kiwon telulando diadakan pula acara sedulang sebagai rangkaian di dalamnya yaitu peralatan makan akan di bersihkan dan dibagikan pada kerabat keluarga.
h. Beniuk
beniuk ialah acara diamana pada subuh hari mempelai wanita akan dimandikan oleh beberapa orang tua yang diringi dengan music hadra. Setelah acara beniuk selesai maka dilanjutkan dengan aca betemot pada pagi hari yaitu acara ini mempelai pria akan menamatkan bacaan Al-Quran. Acara betemot tidak menjadi wajib ketika mempelai pria telah melaksanakan acara betemot Al-Quran sebelum ia menikah.